Mudahkan Alumni Ambil Ijazah, SMKN 5 Bandung Buat Terobosan Pengiriman Via Kurir

Kamis, 22 September 2022 - 07:41 WIB
loading...
Mudahkan Alumni Ambil Ijazah, SMKN 5 Bandung Buat Terobosan Pengiriman Via Kurir
Kegiatan Gebyar Pengambilan Ijazah di SMKN 5 Bandung, Rabu (21/9/2022). Foto/Dok/SMKN 5 Bandung
A A A
BANDUNG - SMKN 5 Bandung membuat terobosan pengiriman ijazah lewat kurir. Inovasi tersebut bertujuan untuk memudahkan para alumninya mendapatkan ijazah di tengah kesibukannya bekerja.

Terobosan tersebut merupakan bagian dari kegiatan Gebyar Pengambilan Ijazah yang telah dilaksanakan SMKN 5 Bandung sejak Juli 2022 lalu, menyusul fenomena banyaknya alumni yang belum mengambil ijazah karena sibuk bekerja.



"Gebyarnya kami gelar kembali biar ngegas, biar banyak lagi pengambilannya. Di September tanggal 6 kemudian 19 September ada juga gebyar untuk semua kompetensi keahlian dan semua angkatan. Alhamdulillah hari ini kami laksanakan gebyar kembali," ujar Kepala Sekolah SMKN 5 Bandung, Dini Yuningsih di sela kegiatan Gebyar Pengambilan Ijazah di SMKN 5 Bandung, Rabu (21/9/2022).

Menurut Dini, hingga saat ini, jumlah ijazah yang sudah diambil para alumni mencapai 80 persen dari total sekitar 500 ijazah. Dia pun berharap, inovasi menggandeng kurir dalam pembagian ijazah membantu alumni yang sibuk bekerja mendapatkan ijazah tanpa harus datang ke sekolah. "Kita juga gencarkan pengiriman ijazah door to door melalui kurir," imbuhnya.

Sebelum pelaksanaan Gebyar Pengambilan Ijazah, lanjut Dini, pihaknya juga menyampaikan pemberitahuan melalui surat kepada para pemilik ijazah untuk segera mengambilnya di sekolah.



"Alhamdulillah progresnya bagus. Insya Allah apa yang kami lakukan juga meringankan kami dalam penyimpanan pendokumenan karena menyimpan ijazah ini beban buat kami," ungkapnya.

Menurutnya, para alumni yang belum mengambil ijazah ini biasanya disibukkan oleh pekerjaan. Sebab, lulusan SMK, khususnya SMKN 5 Bandung umumnya langsung bekerja di tempat mereka melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL) dengan hanya berbekal sertifikat kompetensi.

"Jadi biasanya, kalau alumni SMKN ini setelah lulus langsung bekerja di tempat PKL-nya dulu. Hanya berbekal sertifikat kompetensi. Padahal, ijazah ini penting. Kalau mau melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi kan butuh ijazah," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan SMK (PSMK) Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar, Edi Purwanto mengakui, umumnya lulusan SMK langsung bekerja hanya dengan bekal sertifikat kompetensi.

"Jadi mereka ini (para alumni) rata-rata langsung bekerja, terus keasyikan bekerja. Akibatnya ijazah masih berada di sekolah seolah-olah ditahan sama pihak sekolah, padahal tidak sama sekali," jelasnya.

Menurut dia, Gebyar Pengambilan Ijazah ini bakal dilakukan secara masif di seluruh SMKN yang berada di Jabar. Dia juga memastikan bahwa pengambilan ijazah tidak dipungut biaya alias gratis.

"Sejak 2019, tidak boleh ada pungutan biaya. Para lulusan SMK/SMA sederajat, bisa mengambil ijazah tanpa mengeluarkan biaya," tegasnya.

"Saya juga sudah sampaikan kepada semua sekolah, agar melakukan gerakan mengantar ke rumah para siswa yang belum mengambil ijazahnya," kata Edi.

Salah satu orang tua murid, Ratih Sentani (41) membenarkan bahwa anaknya memang sibuk bekerja di luar kota, sehingga belum bisa mengambil ijazahnya di SMKN 5 Bandung.

"Anak saya setelah beres sekolah langsung bekerja di luar kota. Ijazahnya baru diambil sekarang, padahal sudah dari tahun lalu lulusnya," ungkapnya.

Luiz Christopher (18), alumni SMKN 5 Bandung lulusan 2022 kita mengaku baru bisa mengambil ijazahnya karena sibuk bekerja. Luiz mengakui, tak lama setelah lulus, dirinya langsung bekerja di tempat PKL-nya dulu.

"Ini lagi libur dan mendapatkan surat panggilan dari sekolah untuk mengambil ijazah karena kebetulan saya akan mengajukan beasiswa kuliah," kata alumni SMKN 5 Bandung jurusan Teknik Komputer dan Infomatika itu.
(mpw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1602 seconds (0.1#10.140)