Sejarah UI, Universitas Tertua di Indonesia Jadi Cikal Bakal Lahirnya Kampus Bergengsi Lainnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Universitas Indonesia (UI), selain menjadi langganan kampus dengan ranking terbaik di Indonesia, UI juga merupakan universitas tertua di Tanah Air. UI didirikan oleh Belanda, jauh sebelum Indonesia merdeka.
Pada tahun 1849, Universitas Indonesia merupakan sekolah tinggi ilmu kesehatan yang dibangun oleh Pemerintah Kolonial Belanda dengan nama Dokter Djawa School di Batavia.
Kemudian pada tahun 1894 berubah nama menjadi STOVIA yang merupakan singkatan dari School Tot Opleiding Van Indische Artsen (school of medicine for indegenous doctors).
Sayangnya, pada 1927 setelah 75 tahun, STOVIA yang menjadi tempat pendidikan terbaik untuk para calon dokter, terpaksa harus ditutup.
Namun, pada 1920 telah berdiri beberapa sekolah tinggi seperti sekolah tinggi ilmu teknik di Bandung dengan nama Technische Hoogeschool te Bandoeng (cikal bakal Institut Teknik Bandung).
Pada 1924 berdiri sekolah tinggi ilmu hukum di Batavia dengan nama Recht Hoogeschool (cikal bakal fakultas hukum).
Pada 1940 berdiri sekolah tinggi ilmu sastra dan kemanusiaan di batavia dengan nama Faculteit Der Retteren er Wijsbegeerte (cikal bakal fakultas sastra dan kemanusiaan).
Setahun kemudian, pada 1941 berdiri sekolah tinggi ilmu pertanian di bogor dengan nama Faculteit Van Landbouwweteschap (cikal bakal institut pertanian Bogor).
Pada 1946, lima sekolah tinggi tersebut dijadikan satu dengan nama nood universitiet (universitas darurat). Kemudian setahun setelahnya pada 1947, berganti nama menjadi Universitiet Van Indonesie yang berpusat di Jakarta.
Pada 1950, Universitiet Van Indonesie berubah nama lagi menjadi "Universiteit Indonesia" dengan fakultas hukum, kedokteran, filsafat dan sastra berada di Jakarta, fakultas teknik berada di Bandung, fakultas pertanian berada di Bogor, fakultas kedokteran gigi berada di Surabaya, juga fakultas ekonomi yang berada di Makassar.
Kemudian pada perkembangannya, kisaran tahun 1954-1963, fakultas-fakultas yang berada di luar jawa menjadi Universitas terpisah. Yaitu Institut Teknik Bandung, Institut Pertanian Bogor, Universitas Airlangga dan Universitas Hasanuddin.
Selanjutnya, fakultas-fakultas di Universitas Indonesia pun mulai berkembang luas menjadi fakultas Psikologi, fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Komputer, dan fakultas keperawatan dengan 3 lokasi kampus, yaitu di Salemba, Pengangsaan Timur, dan Rawamangun.
Pada 1987, Kampus Universitas Indonesia dibangun di Depok dengan luas tanah 320 hektare. Sehingga, beberapa fakultas yang terletak di Rawamangun dipindahkan ke Depok. Sedangkan kampus di Salemba masih di gunakan untuk fakultas kedokteran, fakultas kedokteran gigi dan program pascasarjana.
Saat ini, Universitas Indonesia sudah berkembang menjadi 14 Fakultas. 14 Fakultas tersebut antara lain Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, Fakultas Ilmu Keperawatan, Fakulta Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Lainnya, Fakultas Teknik, Fakultas Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Ilmu Administrasi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, dan Fakultas Ilmu Komputer.
MG/ Winanda Billasya
Pada tahun 1849, Universitas Indonesia merupakan sekolah tinggi ilmu kesehatan yang dibangun oleh Pemerintah Kolonial Belanda dengan nama Dokter Djawa School di Batavia.
Kemudian pada tahun 1894 berubah nama menjadi STOVIA yang merupakan singkatan dari School Tot Opleiding Van Indische Artsen (school of medicine for indegenous doctors).
Sayangnya, pada 1927 setelah 75 tahun, STOVIA yang menjadi tempat pendidikan terbaik untuk para calon dokter, terpaksa harus ditutup.
Namun, pada 1920 telah berdiri beberapa sekolah tinggi seperti sekolah tinggi ilmu teknik di Bandung dengan nama Technische Hoogeschool te Bandoeng (cikal bakal Institut Teknik Bandung).
Baca Juga
Pada 1924 berdiri sekolah tinggi ilmu hukum di Batavia dengan nama Recht Hoogeschool (cikal bakal fakultas hukum).
Pada 1940 berdiri sekolah tinggi ilmu sastra dan kemanusiaan di batavia dengan nama Faculteit Der Retteren er Wijsbegeerte (cikal bakal fakultas sastra dan kemanusiaan).
Setahun kemudian, pada 1941 berdiri sekolah tinggi ilmu pertanian di bogor dengan nama Faculteit Van Landbouwweteschap (cikal bakal institut pertanian Bogor).
Pada 1946, lima sekolah tinggi tersebut dijadikan satu dengan nama nood universitiet (universitas darurat). Kemudian setahun setelahnya pada 1947, berganti nama menjadi Universitiet Van Indonesie yang berpusat di Jakarta.
Pada 1950, Universitiet Van Indonesie berubah nama lagi menjadi "Universiteit Indonesia" dengan fakultas hukum, kedokteran, filsafat dan sastra berada di Jakarta, fakultas teknik berada di Bandung, fakultas pertanian berada di Bogor, fakultas kedokteran gigi berada di Surabaya, juga fakultas ekonomi yang berada di Makassar.
Kemudian pada perkembangannya, kisaran tahun 1954-1963, fakultas-fakultas yang berada di luar jawa menjadi Universitas terpisah. Yaitu Institut Teknik Bandung, Institut Pertanian Bogor, Universitas Airlangga dan Universitas Hasanuddin.
Selanjutnya, fakultas-fakultas di Universitas Indonesia pun mulai berkembang luas menjadi fakultas Psikologi, fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Komputer, dan fakultas keperawatan dengan 3 lokasi kampus, yaitu di Salemba, Pengangsaan Timur, dan Rawamangun.
Pada 1987, Kampus Universitas Indonesia dibangun di Depok dengan luas tanah 320 hektare. Sehingga, beberapa fakultas yang terletak di Rawamangun dipindahkan ke Depok. Sedangkan kampus di Salemba masih di gunakan untuk fakultas kedokteran, fakultas kedokteran gigi dan program pascasarjana.
Saat ini, Universitas Indonesia sudah berkembang menjadi 14 Fakultas. 14 Fakultas tersebut antara lain Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, Fakultas Ilmu Keperawatan, Fakulta Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Lainnya, Fakultas Teknik, Fakultas Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Ilmu Administrasi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, dan Fakultas Ilmu Komputer.
MG/ Winanda Billasya
(mpw)