Gandeng Untirta, Program Mangrove Blue Carbon Dimulai di Banten
loading...

Yayasan KEHATI Bersama PT Asahimas Chemical (ASC) melakukan penanaman 18.000 bibit mangrove di Banten. Foto/Istimewa.
A
A
A
JAKARTA - Yayasan KEHATI Bersama PT Asahimas Chemical (ASC) melakukan penanaman 18.000 bibit mangrove di Desa Panimbang Jaya Kecamatan Panimbang dan Desa Cigorondong Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang. Kegiatan ini merupakan bagian dari target penanaman 50.000 bibit mangrove di tahun 2022.
Turut terlibat dalam kegiatan penanaman yaitu perwakilan PT Asahimas Chemical, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), DKP Banten, LSM lingkungan lokal, Kelompok Masyarakat dan pemerhati lingkungan lainnya di Kabupaten Pandeglang.
Baca juga: Mahasiswa, Ini 5 Manfaat Magang untuk Raih Karier Profesional
Berdasarkan hasil survei Yayasan KEHATI bersama Universitas Tirtayasa, Desa Panimbang jaya dan Desa Cigorondong memiliki lahan seluas 2 hektare untuk ditanami mangrove. Mangrove yang tumbuh diharapkan menjadi bentang alam terhadap bencana dan memitigasi dampak perubahan iklim. Studi DLHK Provinsi Banten di tahun 2019 menyatakan luasan ekosistem mangrove di Banten terus mengalami laju degradasi yang disebabkan beberapa faktor seperti abrasi dan bencana alam.
“Program ‘Mangrove Blue Carbon di Provinsi Banten telah berjalan dengan tujuan merehabilitasi Kawasan pesisir Selat Sunda yang terdegradasi. Untuk memastikan kegiatan tersebut tercapai, maka aksi penanaman dan perawatan mangrove memerlukan kolaborasi dan dukungan semua pihak, terutama masyarakat setempat,” ujar Manajer Program Ekosistem Kelautan Toufik Alansar, melalui siaran pers, Jumat (30/9/2022).
Turut terlibat dalam kegiatan penanaman yaitu perwakilan PT Asahimas Chemical, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), DKP Banten, LSM lingkungan lokal, Kelompok Masyarakat dan pemerhati lingkungan lainnya di Kabupaten Pandeglang.
Baca juga: Mahasiswa, Ini 5 Manfaat Magang untuk Raih Karier Profesional
Berdasarkan hasil survei Yayasan KEHATI bersama Universitas Tirtayasa, Desa Panimbang jaya dan Desa Cigorondong memiliki lahan seluas 2 hektare untuk ditanami mangrove. Mangrove yang tumbuh diharapkan menjadi bentang alam terhadap bencana dan memitigasi dampak perubahan iklim. Studi DLHK Provinsi Banten di tahun 2019 menyatakan luasan ekosistem mangrove di Banten terus mengalami laju degradasi yang disebabkan beberapa faktor seperti abrasi dan bencana alam.
“Program ‘Mangrove Blue Carbon di Provinsi Banten telah berjalan dengan tujuan merehabilitasi Kawasan pesisir Selat Sunda yang terdegradasi. Untuk memastikan kegiatan tersebut tercapai, maka aksi penanaman dan perawatan mangrove memerlukan kolaborasi dan dukungan semua pihak, terutama masyarakat setempat,” ujar Manajer Program Ekosistem Kelautan Toufik Alansar, melalui siaran pers, Jumat (30/9/2022).
Lihat Juga :