Mahasiswa FKG UI Raih 3 Gelar Juara pada Ajang The 1st Indonesian Prosthodontics Society Meeting
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mahasiswa Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis (PPDGS) Prostodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia ( FKG UI ) drg. Fernandy Hartono Prasetyo dinobatkan sebagai Juara 1 pada kategori Short Lecture Literature Review pada kompetisi The 1st Indonesian Prosthodontics Society Meeting.
Kompetisi yang diselenggarakan oleh Ikatan Prostodonsia Indonesia (IPROSI) di Bali,drg. Fernandy mengangkat karya ilmiah yang membahas pengaruh berbagai teknik modifikasi permukaan basis gigi tiruan terhadap ikatan soft liner.
“Ada berbagai teknik modifikasi permukaan basis gigi tiruan, seperti sandblast, laser, monomer MMA, dan lain-lain yang bisa diaplikasikan untuk meningkatkan ikatan dari soft liner. Teknik-teknik ini yang saya review, untuk melihat apakah teknik tersebut betul-betul efektif dalam meningkatkan ikatan soft liner atau tidak,” ujar drg. Fernandy dalam keterangan pers, Jumat (14/10/2022).
Lebih lanjut ia menyampaikan, literatur dilakukan dengan format scoping review dan target studinya adalah studi-studi in vitro yang diharapkan dapat memberikan insight lebih mendalam mengenai cara-cara meningkatkan kekuatan ikat antara soft liner dan basis gigi tiruan lepasan. Literature review ini dilakukan di bawah bimbingan drg. Muslita Indrasari, M. Kes., Sp. Pros(K).
“Untuk persiapan, saya berdiskusi dengan pembimbing cukup intens untuk finalisasi paper saya berikut file presentasinya. Setelah itu, saya berlatih presentasi secara mandiri, agar bahasa Inggris saya bisa lancar dan waktu presentasinya cukup. Terakhir, saya berdoa untuk menenangkan diri sehingga saya tidak grogi saat presentasi,” kata drg. Fernandy.
Selain dia, drg. Ratih Kemala Putri meraih Juara 4 pada kategori Poster Presentation Case Report dengan judul “Altering Occlusal Vertical Dimension in Partially Edentulous Patient with Hybrid Restoration – A Case Report”.
Karyanya menampilkan tentang pembuatan gigi tiruan hybrid dengan pembuatan sebagian kerangka logam dan gigi tiruan cekat kebutuhan pengembalian dimensi vertikal oklusal untuk mengembalikan fungsi mastikasi dan estetik pasien.
Kemenangan drg. Ratih tidak terlepas dari tuntunan dosen pembimbingnya, yaitu Dr. drg. Ratna Sari Dewi, Sp. Pros(K).
Kompetisi yang diselenggarakan oleh Ikatan Prostodonsia Indonesia (IPROSI) di Bali,drg. Fernandy mengangkat karya ilmiah yang membahas pengaruh berbagai teknik modifikasi permukaan basis gigi tiruan terhadap ikatan soft liner.
“Ada berbagai teknik modifikasi permukaan basis gigi tiruan, seperti sandblast, laser, monomer MMA, dan lain-lain yang bisa diaplikasikan untuk meningkatkan ikatan dari soft liner. Teknik-teknik ini yang saya review, untuk melihat apakah teknik tersebut betul-betul efektif dalam meningkatkan ikatan soft liner atau tidak,” ujar drg. Fernandy dalam keterangan pers, Jumat (14/10/2022).
Lebih lanjut ia menyampaikan, literatur dilakukan dengan format scoping review dan target studinya adalah studi-studi in vitro yang diharapkan dapat memberikan insight lebih mendalam mengenai cara-cara meningkatkan kekuatan ikat antara soft liner dan basis gigi tiruan lepasan. Literature review ini dilakukan di bawah bimbingan drg. Muslita Indrasari, M. Kes., Sp. Pros(K).
“Untuk persiapan, saya berdiskusi dengan pembimbing cukup intens untuk finalisasi paper saya berikut file presentasinya. Setelah itu, saya berlatih presentasi secara mandiri, agar bahasa Inggris saya bisa lancar dan waktu presentasinya cukup. Terakhir, saya berdoa untuk menenangkan diri sehingga saya tidak grogi saat presentasi,” kata drg. Fernandy.
Selain dia, drg. Ratih Kemala Putri meraih Juara 4 pada kategori Poster Presentation Case Report dengan judul “Altering Occlusal Vertical Dimension in Partially Edentulous Patient with Hybrid Restoration – A Case Report”.
Karyanya menampilkan tentang pembuatan gigi tiruan hybrid dengan pembuatan sebagian kerangka logam dan gigi tiruan cekat kebutuhan pengembalian dimensi vertikal oklusal untuk mengembalikan fungsi mastikasi dan estetik pasien.
Kemenangan drg. Ratih tidak terlepas dari tuntunan dosen pembimbingnya, yaitu Dr. drg. Ratna Sari Dewi, Sp. Pros(K).