Ingin Tembus Ketatnya Seleksi Masuk Universitas Terbaik di AS dan Inggris, Ini Strateginya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Universitas unggulan di Amerika Serikat (AS) dan Inggris, seperti kampus-kampus Ivy League, Stanford, MIT, UC Berkeley, dan Harvard University, memang selalu sulit ditembus.
Melandainya situasi pandemi di seluruh dunia membuat masuk ke kampus bergengsi ini menjadi lebih sulit karena melonjaknya jumlah pendaftar ke kampus-kampus bergengsi ini. Alhasil, angka rata-rata penerimaan pun menjadi lebih rendah.
Dengan angka rata-rata penerimaan ke perguruan tinggi bergengsi di Amerika Serikat dan Inggris mencapai titik terendah pada tahun ini, peluang siswa Internasional pun semakin mengecil.
Namun, siswa-siswi internasional tidak perlu berkecil hati, karena dengan bimbingan konsultan pendidikan berpengalaman seperti Crimson Education, mereka dapat mempersiapkan diri dengan optimal sehingga mereka bisa memaksimalkan peluang diterima perguruan tinggi bergengsi di AS dan Inggris.
Dalam sesi interview khusus, Vanya Sunanto, Country Manager Crimson Education Indonesia menginformasikan dengan jumlah aplikasi untuk Ivy League, Oxford, Cambridge dan universitas terkemuka dunia lainnya meningkat drastis.
Salah satu contohnya adalah Jumlah calon mahasiswa yang mendaftar di Universitas Harvard yang meningkat hingga 43% (17.000 pendaftar tambahan) dari tahun sebelumnya yang hanya terdiri dari kurang lebih 40.000 pendaftar, sehingga tingkat penerimaan pun turun. Bahkan di beberapa universitas turun hingga di bawah 4%.
“Meroketnya jumlah pendaftar sangat memengaruhi kesempatan calon mahasiswa untuk diterima di universitas-universitas terbaik itu, sehingga persaingan menjadi jauh lebih ketat dan menampilkan profil yang menonjol di formulir pendaftaran menjadi lebih penting dari sebelumnya,” tutur Vanya Sunanto, seperti dikutip SINDOnews, Kamis (20/10/2022).
Transisi dari pandemi menuju endemi ternyata turut mengembalikan agenda pendidikan yang disiapkan orang tua bagi anak-anaknya, termasuk pendidikan tinggi di universitas terbaik di luar negeri sesuai minat dan bakat anaknya.
Melandainya situasi pandemi di seluruh dunia membuat masuk ke kampus bergengsi ini menjadi lebih sulit karena melonjaknya jumlah pendaftar ke kampus-kampus bergengsi ini. Alhasil, angka rata-rata penerimaan pun menjadi lebih rendah.
Dengan angka rata-rata penerimaan ke perguruan tinggi bergengsi di Amerika Serikat dan Inggris mencapai titik terendah pada tahun ini, peluang siswa Internasional pun semakin mengecil.
Namun, siswa-siswi internasional tidak perlu berkecil hati, karena dengan bimbingan konsultan pendidikan berpengalaman seperti Crimson Education, mereka dapat mempersiapkan diri dengan optimal sehingga mereka bisa memaksimalkan peluang diterima perguruan tinggi bergengsi di AS dan Inggris.
Dalam sesi interview khusus, Vanya Sunanto, Country Manager Crimson Education Indonesia menginformasikan dengan jumlah aplikasi untuk Ivy League, Oxford, Cambridge dan universitas terkemuka dunia lainnya meningkat drastis.
Salah satu contohnya adalah Jumlah calon mahasiswa yang mendaftar di Universitas Harvard yang meningkat hingga 43% (17.000 pendaftar tambahan) dari tahun sebelumnya yang hanya terdiri dari kurang lebih 40.000 pendaftar, sehingga tingkat penerimaan pun turun. Bahkan di beberapa universitas turun hingga di bawah 4%.
“Meroketnya jumlah pendaftar sangat memengaruhi kesempatan calon mahasiswa untuk diterima di universitas-universitas terbaik itu, sehingga persaingan menjadi jauh lebih ketat dan menampilkan profil yang menonjol di formulir pendaftaran menjadi lebih penting dari sebelumnya,” tutur Vanya Sunanto, seperti dikutip SINDOnews, Kamis (20/10/2022).
Transisi dari pandemi menuju endemi ternyata turut mengembalikan agenda pendidikan yang disiapkan orang tua bagi anak-anaknya, termasuk pendidikan tinggi di universitas terbaik di luar negeri sesuai minat dan bakat anaknya.