Peringati Hari Santri, Ponpes Attaqwa Putra Gelar Khataman Al-Qur'an dan Zikir Akbar

Sabtu, 22 Oktober 2022 - 18:37 WIB
loading...
Peringati Hari Santri,...
Ponpes Attaqwa Putra Bekasi menyelenggarakan peringatan Hari Santri 2022 dengan menggelar khataman Al-Quran dan Zikir Akbar di area makam Pahlawan Nasional KH Noer Ali, Sabtu (22/10/2022). Foto/Sekretariat Ponpes Attaqwa Putra
A A A
JAKARTA - Ponpes Attaqwa Putra Bekasi memperingati Hari Santri 2022 dengan menggelar khataman Al-Qur'an dan Zikir Akbar. Acara tersebut digelar di area makam Pahlawan Nasional dan Pendiri Yayasan Attaqwa, KH Noer Ali, di kawasan Ponpes Attaqwa Putri, Sabtu (22/10/2022).

Peringatan yang dihadiri oleh para pimpinan, dewan guru dan seluruh santri Ponpes Attaqwa Putra ini mengkhatamkan 50 kali Al-Qur'an. Prosesi dan doa khataman dipimpin Ustaz H Abdul Fattah Khoir, S. Th.I dan KH M. Adib Sholeh, Lc., Al-Hafidz. Sedangkan zikir dipandu oleh Dr. KH Iman Fadllurrahman, Lc., MA.

Dalam sambutan dan tausiyah, Pimpinan Ponpes Attaqwa Putra, KH Husnul Amal Mas’ud, Lc., D.E.S.A., mengatakan bahwa peringatan Hari Santri yang telah ditetapkan oleh pemerintah setiap tanggal 22 Oktober adalah momentum penting untuk dunia pesantren dengan para kiai, guru dan santri seluruh nusantara.



Dia menambahkan, setidaknya setiap momentum dengan latar belakang sejarah perjalanan bangsa ini mengharuskan kita untuk melakukan 3 M, yaitu Mengingat, Mengapresiasi, dan Mengaktualisasi.

"Para santri harus ingat bahwa kemerdekaan bangsa ini diperjuangkan oleh jiwa dan raga para kiai dan santri. Berkat Resolusi Jihad Hadratussyeikh KH Hasyim Asy'ari semangat para pejuang tanah air kembali berkobar dengan teriakan Allahu Akbar oleh Bung Tomo yang kemudian menjadi peristiwa heroik dan diperingati sebagai Hari Pahlawan setiap tanggal 10 November," jelasnya.

Peringati Hari Santri, Ponpes Attaqwa Putra Gelar Khataman Al-Qur'an dan Zikir Akbar


Dia menambahkan, Bung Tomo yang pertama menyebut dengan gelar kiai untuk Almaghfurlah KH Noer Ali dalam pidato heroiknya yang disiarkan dari radio di Surabaya tersebut. Sebab, kultur budaya di masyarakat Betawi hanya biasa menyebut tokoh agama dengan panggilan guru atau muallim saat itu.

Selain mengingat, menurut kiai alumnus Mesir dan Maroko ini, peringatan Hari Santri di area makam adalah salah bentuk apresiasi tertinggi para santri bagi para pahlawan dan kiai serta guru-guru yang telah wafat. "Di pusara almaghfurlah KH Noer Ali dan guru-guru kita ini, selain meresapi langsung perjuangan mereka, kita juga menghadiahkan dengan khataman dan doa-doa terbaik untuk para almarhumin."

Pesan terakhir pimpinan pondok bahwa santri masa kini harus dapat mengaktualisasikan kembali nilai keikhlasan, perjuangan, dan pengorbanan para ulama serta santri yang gugur demi kemerdekaan bangsa.

"Tugas santri sekarang adalah belajar dan mengisi kapasitas diri dengan baik, agar pada gilirannya para santri dapat mengisi medan perjuangan di era kemerdekaan sekarang dengan pembangunan dan ilmu pengetahuan untuk mewujudkan cita-cita luhur bangsa ini yang tercantum dalam sila kelima Pancasila: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia."
(zik)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2156 seconds (0.1#10.140)