Berusia 21 Tahun, Sam Maykel Jadi Wisudawan Magister Termuda ITB

Kamis, 27 Oktober 2022 - 09:40 WIB
loading...
Berusia 21 Tahun, Sam Maykel Jadi Wisudawan Magister Termuda ITB
Sam Maykel menjadi wisudawan magister termuda ITB pada wisuda Oktober 2022. Foto/Tangkap layar laman ITB.
A A A
JAKARTA - Sam Maykel menjadi wisudawan termuda program Magister Institut Teknologi Bandung ( ITB ) pada wisuda Oktober 2022. Capaian Sam Maykel ini membuktikan kalau umum bukan halangan dalam menempuh pendidikan.

Sidang terbuka wisuda ITB diadakan pada 22 Oktober 2022 yang menjadi salah satu acara yang paling dinantikan 2.688 wisudawan yang terdaftar, dengan 1.774 mahasiswa program sarjana, 885 mahasiswa program magister, dan 29 mahasiswa program doktor.

Baca juga: Gelar Wisuda, Swiss German University Siapkan Pemimpin Muda Inovatif dan Berkarakter

Sebagai lulusan program magister jurusan Teknik Dirgantara dari FTMD (Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara), Sam yang saat ini berusia 21 tahun pertama mendaftar di Program Studi Sarjana Teknik Dirgantara ITB dan memutuskan untuk mengikuti jalur fast track. Para mahasiswa sarjana yang masuk jalur tersebut diberi kemudahan untuk melanjutkan studi mereka ke jenjang magister.

Di jalur ini, mereka dapat mengambil beberapa mata kuliah magister yang wajib maupun pilihan pada tahun keempat program sarjananya. Setelah lulus S1, mereka dapat langsung masuk ke program magister selama satu tahun sehingga mereka mengikuti program sarjana dan magister selama lima tahun.

Di bawah bimbingan dosen, Sam berhasil menyelesaikan tesis dengan judul “Simulasi Numerik Proses Vacuum Assisted Resin Transfer Molding (VARTM) pada Struktur Komposit Foam-Core Sandwich dengan Pendekatan Strip Model”. Riset dia menerangkan tentang cara mensimulasi proses manufaktur struktur komposit dengan metode VARTM. Simulasi tersebut berguna dalam memprediksi waktu yang dibutuhkan untuk eksperimen berikutnya, dan menghemat biaya yang dikeluarkan apabila terjadi kesalahan atau kekurangan dalam eksperimen.

Selama perjalanan studi, Sam mengaku bahwa kuliah di ITB tidak mudah, dengan tugasnya yang banyak dan ujiannya yang cukup susah. Namun, dia bersyukur memiliki teman-teman kuliah yang saling peduli dan mendukung sesama lainnya. “Kita semua saling membantu, baik itu dalam hal akademik atau nonakademik. Karena ini, masa-masa kuliah kita tidak terlalu stres," katanya, dikutip dari laman ITB, Kamis (27/10/2022).

Baca juga: 2 Sosok Alumni Inspiratif IPB University Berbagi Kunci Keberhasilan kepada Mahasiswa

Melihat kembali masa-masa perkuliahan, Sam bercerita salah satu mata kuliah yang menarik bagi dia adalah Investigasi Kecelakaan Pesawat Udara. Dia dibimbing langsung oleh KNKT untuk menyusun laporan hasil investigasi berdasarkan kasus nyata kecelakaan udara dan ikut merasakan prosedur mencari bukti dan alasan kejadian tersebut terjadi.

Selain mengikuti pelajaran, Sam juga aktif dengan kegiatan di luar kelas. Dia menjadi asisten praktikum di salah satu modul mata kuliah S1 Teknik Dirgantara serta menjadi asisten dosen yang bertugas untuk membuat kunci jawaban kuis/ujian dan membantu memeriksa jawaban mahasiswa. Dia juga membantu FTMD dalam proyek digitalisasi perpustakaan di mana semua file dan dokumen tugas akhir, tesis, disertasi diubah menjadi format digital.

Sam berterima kasih kepada orang-orang terdekat dia sebagai support system yang menemani sepanjang perjalanan studinya. Dengan dukungan mereka, Sam berencana untuk mulai bekerja dan meniti karier untuk masa depannya. “Untuk yang masih berjuang menyelesaikan kuliahnya di ITB, semangat terus, jangan lupa berdoa, dan cari support system kalian agar kalian bisa melepaskan penat dan menghindari stres dan tekanan kuliah.”
(nnz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2063 seconds (0.1#10.140)