Di Hadapan 1.569 Wisudawan Pascasarjana, Ini Pesan Rektor UGM

Kamis, 27 Oktober 2022 - 23:31 WIB
loading...
Di Hadapan 1.569 Wisudawan Pascasarjana, Ini Pesan Rektor UGM
Rektor UGM mewisuda 1.569 lulusan Program Pascasarjana Periode I Tahun Akademik 2022/2023 di Grha Sabha Pramana UGM, Rabu (26/10). Foto/Dok/Humas UGM
A A A
JAKARTA - Rektor Universitas Gadjah Mada ( UGM ) mewisuda 1.569 lulusan pada upacara Wisuda Program Pascasarjana Periode I Tahun Akademik 2022/2023 di Grha Sabha Pramana UGM, Rabu (26/10/2022).

Jumlah ini terdiri dari 1.362 wisudawan Program Magister (S2), termasuk 7 wisudawan WNA; 87 lulusan Program Spesialis; 17 lulusan Program Subspesialis; dan 103 lulusan Program Doktor (S3), termasuk 2 wisudawan dari WNA.



“Saya berharap semoga seluruh lulusan UGM yang diwisuda hari ini mampu berkontribusi aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai langkah awal proses adaptasi dan mitigasi kondisi krisis masa depan,” pesan Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia seperti dilansir dari laman resmi UGM, Kamis (27/10/2022).

Kepada para wisudawan, Rektor berbicara mengenai sejumlah masalah yang menjadi perhatian global saat ini. Di antaranya respons dan pemulihan masa Pandemi Covid-19 beserta persiapan menghadapi wabah atau pandemi baru di masa depan.

Lainnya terkait penanganan krisis iklim global, isu kekerasan serta perlindungan hak anak dan perempuan, kemiskinan, dan penanganan konflik kemanusiaan.



Dinamika permasalahan global ini, terang Rektor, juga berdampak bagi bangsa Indonesia, seperti halnya masalah kesehatan seperti distribusi dokter, ketersediaan dan kemandirian alat kesehatan serta obat, juga masalah sosial, ekonomi, politik, dan budaya yang masih menjadi tantangan dan permasalahan yang mewarnai negeri ini.

“Lulusan Pascasarjana harus mampu berkontribusi nyata menjadi subjek pembangunan yang membantu pemecahan masalah melalui pengembangan keilmuan berkelanjutan,” ucap Rektor.

Rektor juga membacakan sejumlah capaian dari para wisudawan. Masa studi rata-rata Program Magister (S2) adalah 2 tahun 4 bulan.

Waktu studi tercepat diraih oleh Afif Rido Herlambang dari Program Studi Magister Ilmu Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, yang menyelesaikan studinya dalam waktu 1 tahun 3 hari.

Pada lulusan program Magister (S2) periode ini terdapat 8 orang lulusan yang memiliki IPK tertinggi 4,00 sekaligus berpredikat Pujian

Untuk Program Spesialis, masa studi rata-rata adalah 4 tahun 1 bulan. Lulusan termuda adalah Diana Omega Pamudji dari Program Studi Prostodonsia, Fakultas Fakultas Kedokteran Gigi dengan usia 28 tahun 6 bulan 10 hari.

Sementara, IPK tertinggi diraih He Yeon Asva Nafaisa dari Program Studi Dermatologi dan Venereologi, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, yang lulus dengan IPK 4,00 sekaligus berpredikat Pujian.

Masa studi rata-rata Program Subspesialis adalah 2 tahun 1 bulan. Lulusan termuda adalah Indria Melianti dari Program Studi Subspesialis Ilmu Penyakit Dalam yang menyelesaikan studinya pada usia 37 tahun 2 bulan 22 hari.

Sedangkan IPK tertinggi diraih Hendra Purnasidha Bagaswoto dari Program Studi Subspesialis Ilmu Kesehatan Anak dengan IPK 3,89 sekaligus berpredikat Pujian.

Untuk Program Doktor masa studi rata-rata 4 tahun 9 bulan dengan waktu studi tercepat 2 tahun 10 bulan 4 hari.

Prestasi ini diraih Puspita Ghaniy Anggraini dari Program Studi Doktor Ilmu Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Bahkan, da juga menjadi lulusan doktor termuda periode ini dengan usia 24 tahun 3 bulan 11 hari.

Pada periode ini terdapat 6 wisudawan Program Doktor yang memiliki IPK tertinggi 4,00, sekaligus memiliki berpredikat Pujian.

“Selamat kepada Wisudawan dan Wisudawati yang telah menjadi bagian dari keluarga besar alumni Universitas Gadjah Mada. Jagalah nama baik almamater dan teruslah menjadi pribadi pembelajar sepanjang hayat, yang adaptif, inovatif, kolaboratif, berdaya saing, dan berkarakter di manapun Saudara sekalian berada,” ucap Rektor kepada para wisudawan.

Lebih lanjut ia berpesan, “Gelar ini bukan hanya sekadar label akademis, namun juga merupakan bentuk mandat ilmu pengetahuan, yang memberikan keluasan perspektif untuk menyelesaikan permasalahan bangsa, demi kemanfaatan dan kesejahteraan masyarakat”. pungkasnya.
(mpw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6238 seconds (0.1#10.140)