Sekolah Vokasi UNS Kembangkan Kosmetik dari Ubi Ungu

Sabtu, 29 Oktober 2022 - 17:05 WIB
loading...
Sekolah Vokasi UNS Kembangkan Kosmetik dari Ubi Ungu
Berkolaborasi dengan Stikes Nasional, SV UNS kembangkan kosmetik dari ubi Ungu. Foto/tangkap layar laman UNS.
A A A
JAKARTA - Produk berbahan alami kini semakin diminati oleh masyarakat karena dinilai tidak memiliki efek samping. Mahasiswa dari Sekolah Vokasi UNS pun mengembangkan kosmetik yang berasal dari ubi jalar ungu.

Tim pengabdi Sekolah Vokasi (SV) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berkolaborasi dengan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Nasional membuat rencana pengembangan potensi ubi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Dalam hibah kompetisi pengabdian masyarakat Program Penerapan Iptek Pengembangan Kewilayahan (PIPK), proposal tim SV UNS berhasil lolos untuk didanai Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi bersama dengan 12 tim lainnya di seluruh Indonesia.

Tim PIPK SV UNS diketuai Rysca Indreswari (D-3 Agribisnis) beranggotakan Anif Nur Artanti (D-3 Farmasi), Irsyadul Ibad (D-3 Manajemen Administrasi), Muhammad Rustamaji (Fakultas Hukum), dan Diah Pratimasari (S-1 Farmasi Stikes Nasional). Rysca mengatakan, desa sebagai miniatur pemerintahan dengan berbagai potensi unggulannya mempunyai peluang menjadi live laboratorium sebagai tempat mahasiswa belajar secara langsung dan menerapkan ilmu yang didapatkan dari bangku perkuliahan.

Baca juga: 5 PTN Terbaik di Sumatera Versi Webometric, Terakhir Masuk 10 Besar Terbaik di Indonesia

Namun, sebaliknya desa membutuhkan mitra perguruan tinggi untuk mengembangkan segala potensi yang ada dengan sentuhan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sementara itu, solusi yang dapat ditempuh agar hasil riset perguruan tinggi dapat di hilirisasi adalah dengan memfungsikan sinergi penta helix dengan maksimal melalui pengabdian masyarakat.

Desa Puntukrejo terletak di kawasan strategis, berada pada akses utama pintu masuk ke Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah menawarkan berbagai macam destinasi wisata alam. The Lawu Fresh merupakan salah satu potensi pariwisata Desa Puntukrejo, tetapi pengelolaan pariwisata ini belum dilakukan dengan optimal. Hal ini terlihat dari jumlah kunjungan wisatawan yang masih rendah. Permasalahan utama di sektor pariwisata adalah kurangnya inovasi dan kreativitas Kelompok Tani Muda Puntukrejo (KTMP) dalam menggali potensi The Lawu Fresh.

Pemasaran yang konvensional dan belum memanfaatkan teknologi menjadi permasalahan yang mengakibatkan rendahnya jumlah kunjungan ke The Lawu Fresh. Oleh sebab itu, dibutuhkan strategi diferensiasi untuk menjadikan The Lawu Fresh sebagai ‘lokomotif’ agrowisata dan Desa Puntukrejo mempunyai ciri khas (icon) pembeda jika dibandingkan dengan desa di sekitarnya. Salah satu cara untuk menampilkan kekhasannya adalah dengan mengoptimalkan potensi desa menjadi produk dengan sentuhan inovasi dan teknologi.

Desa Puntukrejo memiliki komoditas pertanian yang unggul dengan kondisi lahan pertanian yang subur. Produksi ubi jalar yang tinggi tersebut dikarenakan kondisi agroklimat di desa tersebut sangat cocok untuk pengembangan tanaman ubi jalar dan juga didukung dengan penggunaan faktor-faktor produksi yang optimal. Meningkatnya luas panen menunjukan bahwa ubi jalar merupakan komoditas yang diminati oleh petani pada saat ini dan merupakan unggulan desa.

Ubi jalar yang semakin banyak diteliti dan dikembangkan adalah ubi jalar ungu. Ubi ungu (Ipomea batatas) merupakan salah satu potensi pangan alternatif yang prospektif untuk dikembangkan. Kandungan nutrient pada ubi ungu meliputi pati (22,64%), gula reduksi (0,30%), lemak (0,94%), protein (0,77%), serat (3%), air (70,46%). Ubi jalar kaya akan senyawa gizi seperti vitamin (B1, B2, C, dan E), mineral (kalsium, magnesium, kalium, dan seng), karbohidrat selain serat, dan serat.

Baca juga: Mahasiswa ITB Gagas Sumber Energi Listrik dari Angin untuk Lampu Jalan

Komposisi betakaroten dalam ubi ungu mencapai 15 kali lebih banyak dibandingkan dengan wortel serta memiliki 110-210 mg antosianin setiap 100 gram tepung. Antosianin pada ubi jalar ungu telah diteliti lebih stabil dibandingkan antosianin dari buah-buahan dan sayuran lain. Beta karoten maupun antosianin adalah senyawa antioksidan yang memiliki manfaat dalam pencegahan berbagai penyakit degeneratif karena mampu menstabilkan radikal bebas yang ada di dalam tubuh.

“Pada tahun pertama program yang dirancang bersama tim dan desa mitra ini difokuskan pada pengembangan agroeduwisata Desa Puntukrejo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar dengan produk unggulan kosmetik ubi ungu yang terdiri dari body wash, body scrub, dan body lotion," ujar Rysca, dikutip dari laman UNS, Jumat (29/10/2022).

"Bahan baku diambil dari Kelompok Tani Ngudi Rejeki. Untuk memproduksi kosmetik ubi ungu ini, tim bekerja sama dengan CV Andromeda sekaligus untuk mengembangkan kemitraan pentahelix. Saat ini untuk izin BPOM kosmetika ubi ungu sudah keluar, sementara merek sedang dalam proses pengajuan di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM,” katanya.

Kepala Desa Puntukrejo, Drs. Suparno menyampaikan harapannya dalam program ini agar banyak elemen yang terlibat mulai dari Bumdes Kridha Jaya, Kelompok Tani Ngudi Rejeki, Pengelola The Lawu Fresh sampai dengan Kelompok UMKM Murakabbi, sehingga perekonomian masyarakat dapat meningkat. Sejalan dengan yang disampaikan oleh Kepala Desa, Kelompok Tani yang diwakili oleh Sumardjo siap mendukung dengan cara mengatur suplai ubi ungu untuk kebutuhan bahan baku kosmetik ubi ungu.

Nantinya produk kosmetik ubi ungu ini akan dijual secara luring di The Lawu Fresh dan minimarket desa, serta secara daring melalui website dan sosial media Bumdes Kridha Jaya dan The Lawu Fresh. Peluncuran produk dan paket agroeduwisata kosmetik ubi ungu akan dijadwalkan pada bulan November 2022.

Kegiatan ini juga melibatkan 30 mahasiswa dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Mahasiswa tidak hanya belajar di kampus tetapi juga terjun langsung dengan skema proyek di desa untuk dapat menyerap ilmu serta mengembangkan teori yang didapatkan di bangku perkuliahan.
(nnz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1859 seconds (0.1#10.140)