Buat Lengan Prostesis, Mahasiswa ITB Ikut Kompetisi Inovasi Dunia di Swiss
loading...

Tim mahasiswa ITB mengikuti Internasional Swiss Innovation Challenge 2022. Foto/Dok/Humas ITB.
A
A
A
JAKARTA - Tim Karla Bionics ITB mengikuti kompetisi inovasi internasional Swiss Innovation Challenge 2022. Sebelumnya tim ITB berhasil memenangkan juara pertama kompetisi ini di tingkat nasional sehingga bisa memberangkatkan mereka ke Basel, Swiss.
Tim dari Institut Teknologi Bandung (ITB) ini mengangkat visi “Empower Difabel to be Proud Active”. Mereka memiliki misi ingin membawa nama Indonesia ke kancah internasional dengan inovasi produk lengan prostesisnya yang cukup murah namun fungsional dan nyaman untuk dipakai.
“Awalnya Karla Bionics terbentuk dari topik tugas akhirnya Kak Syaiful tentang lengan prostetik. Kemudian topik ini diangkat menjadi bahan penelitian oleh Pak Wildan,” salam satu anggota tim Alya Hanun, dikutip dari laman ITB, Selasa (1/11/2022).
Baca juga: Anak Petani Ini Raih Juara 1 Pilmapres 2022, Pernah Jadi Marbot Masjid hingga Lulus
“Pak Wildan dan Kak Syaiful merasa jika ini hanya sebatas penelitian saja, dampak penelitian ini tidak akan meluas. Mereka merasa proyek ini perlu dikembangkan lagi ke tahap komersial agar lengan prostesis yang terjangkau ini bisa bermanfaat oleh seluruh difabel," tambahnya.
Tim dari Institut Teknologi Bandung (ITB) ini mengangkat visi “Empower Difabel to be Proud Active”. Mereka memiliki misi ingin membawa nama Indonesia ke kancah internasional dengan inovasi produk lengan prostesisnya yang cukup murah namun fungsional dan nyaman untuk dipakai.
“Awalnya Karla Bionics terbentuk dari topik tugas akhirnya Kak Syaiful tentang lengan prostetik. Kemudian topik ini diangkat menjadi bahan penelitian oleh Pak Wildan,” salam satu anggota tim Alya Hanun, dikutip dari laman ITB, Selasa (1/11/2022).
Baca juga: Anak Petani Ini Raih Juara 1 Pilmapres 2022, Pernah Jadi Marbot Masjid hingga Lulus
“Pak Wildan dan Kak Syaiful merasa jika ini hanya sebatas penelitian saja, dampak penelitian ini tidak akan meluas. Mereka merasa proyek ini perlu dikembangkan lagi ke tahap komersial agar lengan prostesis yang terjangkau ini bisa bermanfaat oleh seluruh difabel," tambahnya.
Lihat Juga :