JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) melakukan sejumlah langkah untuk mencegah dan menanggulangi pandemi COVID-19 di madrasah dan pesantren. Selain memberlakukan protokol COVID-19, Kemenag juga memberikan akses gratis untuk pembelajaran daring e-learning, kuota internet dengan harga yang terjangkau, bahkan unduhan gratis buku digital.
“Evaluasi kinerja dan anggaran penaggulangan dampak COVID-19 di madrasah dan pesantren. adanya pandemi di Indonesia terdampak proses pembelajaran dan pengajaran, kemenag melakukan beberapa langkah strategis untuk pencegahan dan penanggulangan dampak COVID-19,” ujar Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (7/7/2020). (Baca juga: COVID-19 Bersifat Dinamis, Pakar Gugus Tugas: Jangan Lengah dan Tetap Waspada)
Menag menguraikan, pertama, perubahan petunjuk teknis BOS (bantuan operasional sekolah) Madrasah dan BUP-RA memberikan izin madrasah menggunakan dana tersebut untuk pencegahan COVID-19 dan penunjang pembelajaran daring e-learning. Kedua, bekerja sama dengan Google for education sehingga, dapat memanfaatkan Google Classroom, Google Meet dan lainnya.
“Serta akun evakuasi dengan storage unlimited, dengan domain madrasah.kemenag.go.id maka seluruh guru dan siswa madrasah mendapatkan fasilitas gratis di google yang akan meningkatkan mutu pendidikan,” paparnya.
Ketiga, lanjut Fachrul, Kemenag juga memberikan bantuan kuota terjangkau yang bekerja sama dengan 3 provider telekomunikasi yakni, Telkomsel, Indosat Oreedoo dan XL Axiata dengan diskon harga mencapai 60%. Madrasah dapat mengunjungi web http.madrasah.kemenag.id/bantuan kuota terjangkau.
“Mengingat pandemi COVID-19 belum berakhir, maka perpanjangan perjanjian kerja sama dilakukan sampai 31 desember 2020, dan akan ditambahkan kerja sama dengan PT Hutchinson 3 Indonesia,” imbuh Fachrul.
Keempat, sambung dia, penguatan jaringan listrik dan internet. Kemenag memiliki data madrasah yang tidak memiliki jaringan listrik 11.998 madrasah, dan 13.793 madrasah tidak memiliki jaringan internet. Saat ini Kemenag sedang menjalani komunikasi untuk kerja sama dengan kementerian/lembaga (K/L) terkait untuk mengatasi hal tersebut terutama di daerah 3T.
“Pada saat rapat dengan Bapak Wakil Presiden beliau juga kami laporkan tentang ini, beliau menggarisbawahi untuk segera diselesaikan bersama lembaga terkait,” katanya.
“Evaluasi kinerja dan anggaran penaggulangan dampak COVID-19 di madrasah dan pesantren. adanya pandemi di Indonesia terdampak proses pembelajaran dan pengajaran, kemenag melakukan beberapa langkah strategis untuk pencegahan dan penanggulangan dampak COVID-19,” ujar Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (7/7/2020). (Baca juga: COVID-19 Bersifat Dinamis, Pakar Gugus Tugas: Jangan Lengah dan Tetap Waspada)
Menag menguraikan, pertama, perubahan petunjuk teknis BOS (bantuan operasional sekolah) Madrasah dan BUP-RA memberikan izin madrasah menggunakan dana tersebut untuk pencegahan COVID-19 dan penunjang pembelajaran daring e-learning. Kedua, bekerja sama dengan Google for education sehingga, dapat memanfaatkan Google Classroom, Google Meet dan lainnya.
“Serta akun evakuasi dengan storage unlimited, dengan domain madrasah.kemenag.go.id maka seluruh guru dan siswa madrasah mendapatkan fasilitas gratis di google yang akan meningkatkan mutu pendidikan,” paparnya.
Baca Juga:
Ketiga, lanjut Fachrul, Kemenag juga memberikan bantuan kuota terjangkau yang bekerja sama dengan 3 provider telekomunikasi yakni, Telkomsel, Indosat Oreedoo dan XL Axiata dengan diskon harga mencapai 60%. Madrasah dapat mengunjungi web http.madrasah.kemenag.id/bantuan kuota terjangkau.
“Mengingat pandemi COVID-19 belum berakhir, maka perpanjangan perjanjian kerja sama dilakukan sampai 31 desember 2020, dan akan ditambahkan kerja sama dengan PT Hutchinson 3 Indonesia,” imbuh Fachrul.
Keempat, sambung dia, penguatan jaringan listrik dan internet. Kemenag memiliki data madrasah yang tidak memiliki jaringan listrik 11.998 madrasah, dan 13.793 madrasah tidak memiliki jaringan internet. Saat ini Kemenag sedang menjalani komunikasi untuk kerja sama dengan kementerian/lembaga (K/L) terkait untuk mengatasi hal tersebut terutama di daerah 3T.
“Pada saat rapat dengan Bapak Wakil Presiden beliau juga kami laporkan tentang ini, beliau menggarisbawahi untuk segera diselesaikan bersama lembaga terkait,” katanya.
halaman ke-1 dari 2
- 1
- 2
Berita Terkait
- Menakar Dampak Kerja Sama Sister City
- Kemenag Buka Pendaftaran Seleksi Mahasiswa S1 ke Timur Tengah, Cek Syaratnya
- Berhadiah Rp 61,5 Juta, Turnamen Biliar POBSI CUP IV di Sumsel Terbuka untuk Umum
- PPKM Skala Mikro Dinilai Efektif karena Libatkan Pendekatan Sosial
- Satgas Ungkap Zona Hijau Corona Makin Sedikit, Sisa 4 Kabupaten/Kota
- Cegah Impor Mutasi B117, Pemerintah Rancang Pengaturan Mobilitas Perjalanan dengan Proteksi Berlapis
- Update Vaksinasi 4 Maret: 2.286.123 Orang Telah Divaksinasi COVID-19 di Tanah Air
- Proses Mutasi Varian COVID-19 dari Inggris B117, Begini Penjelasan Satgas
- Selama Pandemi, 10 Provinsi di Jawa-Bali Konsisten Penyumbang Angka Corona Terbanyak
- Mutasi B117 Masuk Indonesia, Satgas Minta Masyarakat Tidak Khawatir Berlebihan

TULIS KOMENTAR ANDA!