Keren! Pelajar di Jabar Berbagi Informasi lewat Podcast hingga Stand Up Commedy

Jum'at, 04 November 2022 - 08:57 WIB
loading...
Keren! Pelajar di Jabar...
Siswa siswi SMA/SMK/SLB di Jabar menyebarluaskan informasi kearifan lokal hingga seluk beluk dunia pendidikan melalui program Beca Mang Odik. Foto/SINDOnews/Agung Bakti S
A A A
BOGOR - Siswa siswi SMA, SMK, dan SLB di Jabar memiliki cara keren untuk menyebarluaskan informasi terkait kearifan lokal hingga seluk beluk dunia pendidikan melalui program Beca Mang Odik.

Program tersebut menjadi wadah bagi pelajar tingkat atas di Jabar untuk mewujudkan visi Pemprov Jabar , yakni Jabar Juara Lahir Batin dengan Inovasi dan Kolaborasi.



Program yang diinisiasi Cabang Dinas Pendidikan (Cadisdik) Wilayah I Jabar itu merupakan penjabaran dari Beja-beja Carita nu Mangpaat jeung Obrolan nu Ngadidik (Bagi-bagi cerita yang bermanfaat dan obrolan yang mendidik).

Program unggulan Cadisdik Wilayah I Jabar ini mengangkat segala potensi positif, baik melalui penguatan kearifan lokal maupun seluk beluk dunia pendidikan. Harapannya, informasi tersebut bisa menjadi rujukan bagi masyarakat terkait informasi dan pembelajaran.

Untuk diketahui, Beca Mang Odik merupakan inovasi yang digagas Cadisdik Wilayah I Jabar di masa kepemimpinan Dadang Sufyan Saifullah. Program ini pun diterapkan di seluruh sekolah jenjang SMA/SMK/SLB khusus di wilayah kerja Cadisik Wilayah I Jabar, yakni Kabupaten Bogor.



Nama unik khas Sunda, Beca Mang Odik ini terinspirasi dari visi Jabar. Program ini diharapkan memberikan manfaat dan berkontribusi dalam mewujudkan visi Juara Lahir Batin dengan Inovasi dan Kolaborasi.

Plt Kepala Kacadisdik Wilayah I Jabar, Nonong Winarni mengungkapkan, menghadirkan inovasi menjadi sebuah keniscayaan di tengah sejumlah disrupsi yang dihadapi dewasa ini.

Terlebih, hal itu pun sejalan dengan visi Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar yang merupakan panduan utama bagi seluruh satuan pendidikan, yakni mewujudkan akselerasi pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang cerdas dan berakhlak mulia serta menguasai ilmu pengetahuan.

"Sehingga (setiap lulusan) mampu berdaya saing menuju terwujudnya masyarakat Jawa Barat yang mandiri, dinamis dan sejahtera," kata Nonong, Kamis (3/11/2022).

Nonong menjelaskan, dalam spirit Beca Mang Odik, setiap SMA/SMK/SLB diharapkan mampu menghidupkan learning community alami dalam entitas guru atau tenaga kependidikan (GTK). Beca Mang Odik juga memiliki filosofi mendorong dari belakang, seperti yang lazim dilakukan oleh penarik becak.

"Ini senada dengan makna dari Tut Wuri Handayani, bahawa dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan," tuturnya.

Dalam pelaksanaannya, lanjut Nonong, Beca Mang Odik ditayangkan melalui media audio visual dengan ragam materi yang bisa dipilih, termasuk tema yang bakal diangkat.

Setiap sekolah juga bebas menentukan tema dan jenis media audio visual sepanjang sesuai dengan ketentuan khusus.

"Intinya penayangan program Beca Mang Odik melalui media audio visual dengan ragam yang bisa dipilih pada ketentuan khusus. Program ini diikuti oleh seluruh sekolah di Wilayah I Jawa Barat baik itu SMA, SMK maupun SLB," paparnya.

Nonong menyebutkan, materi Beca Mang Odik ditayangkan melalui media audio dan visual, baik lewat podcast, talk show narasumber atau tokoh, diskusi pendidikan terkait persoalan kekinian atau informasi update, bahkan hingga paparan narasi serta stand up comedy.

"Jadi salurannya jelas melalui media audio visual, apakah itu melalui podcast, talk show dengan tokoh, diskusi, bahkan stand up comedy yang semuanya bisa ditayangkan secara audio visual," jelas Nonong.

Disinggung kriteria materi penayangan, Nonong menjelaskan bahwa materi terdiri dari 40 persen bernuansa budaya Jabar, 20 persen info sekolah, dan 40 persen hiburan. Pihaknya juga memberikan keleluasaan tema melalui kriteria khusus yang dapat menjadi alternatif pilihan atau acuan penayangan penyajian bagi tiap sekolah.

"Adapun tema yang dipilih setiap sekolah, seperti kegiatan religius, praktik unggulan dalam proses pembelajaran, profil dan tokoh inspiratif baik dari lingkungan siswa, GTK maupun tokoh di wilayah sekolah dan sekitarnya. Tema penayangan juga dapat dipilih dari sejarah, seni budaya, sosial ekosoni yang menarik, serta budaya kearifan lokal di wilayah setempat," paparnya.

Nonong juga mengatakan, untuk menjaga kualitas hasil program, pihaknya membatasi durasi tayangan setiap program maksimal 30 menit. Selain itu, Beca Mang Odik juga didukung penuh tim teknologi informasi (TI).

"Lalu, ada aturan yang wajib dipatuhi seluruh sekolah agar tetap menjaga kaidah kesopanan, tidak mengandung unsur SARAPPP yakni suku, agama, ras, antargolongan, perundungan, pornografi dan pornoaks. Kemudian batas pengiriman video juga kami atur dengan ditetapkan seminggu sebelumnya harus dikirim ke tim kreatif dan dilanjutkan ke tim seleksi," jelasnya.

Grand design program Becak Mang Odik sendiri bertujuan untuk menggali potensi satuan pendidikan dan langkah nyata mencetak generasi unggulan serta hasil dari program tersebut diharapkan menjadi sumber informasi rujukan bagi masyarakat luas.

"Semoga ini dapat menjadi sumber informasi rujukan bagi masyarakat yang mudah diakses. Misalnya ingin mengetahui program unggulan proses pembelajaran, seni budaya, info sekolah, termasuk juga informasi-informasi lain seputar dunia pendidikan yang dapat menjadi bahan informasi bagi masyarakat," pungkasnya.
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.7900 seconds (0.1#10.140)