Guru Besar UGM Nilai Mendikbud Tak Kompeten Mengurus Pendidikan

Rabu, 08 Juli 2020 - 13:35 WIB
loading...
Guru Besar UGM Nilai...
Kinerja Mendikbud Nadiem Makarim kembali mendapat sorotan dan kritik tajam dari sejumlah praktisi dan pengamat pendidikan. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kinerja Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim kembali mendapat sorotan dan kritik tajam dari sejumlah praktisi dan pengamat pendidikan.

Nadiem dianggap belum dapat mewujudkan secara nyata program dan visi Nawacita sebagai Menteri Pendidikan sebagaimana harapan tinggi yang telah disematkan kepadanya saat ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) kurang lebih sejak sembilan bulan yang lalu.

Guru Besar Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM) Wahyudi Kumorotomo menyatakan Nadiem sebagai Menteri Pendidikan tidak betul-betul menguasai peta persoalan pendidikan di Indonesia. "Nadiem agaknya lebih cocok menjadi salah satu dirjen dalam Kementerian Pendidikan yang dapat membuat inovasi di bidang teknologi pendidikan," ujar Wahyudi Kumorotomo dalam diskusi zoom dan live youtune Pustakapedia, Selasa (7/7/2020) bertema, “Arah Pendidikan Kita: Mas Nadiem Mau ke Mana?” (Baca juga: Guru Penggerak, Saatnya Bergerak untuk Dunia Pendidikan Indonesia)

Selain Wahyudi Kumorotomo, diskusi online itu juga diikuti beberapa pembicara. Pengantar diskusi CEO Pustakapedia, Akhmad Muzambik, Narsum Pakar Pendidikan Doni Koesoema A dan Ketua Ikatan Guru Indonesia – IGI Muhammad Ramli Rahim, pemantik David Krisna Alka Editor in Chief Pustakapedia, dan dimoderatori oleh Andriansyah Syihabuddin.

Wahyudi beralasan terdapat konteks yang berbeda di Kemendikbud yang kini menangani semua jenjang pendidikan di Indonesia. Selain itu, ide Nadiem yang menghendaki semua kegiatan Proses Belajar Mengajar (PBM) dilakukan secara daring tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan. (Baca juga: Tepis PJJ Permanen, Kemendikbud Sediakan Platform Teknologi Belajar)

"Banyak daerah yang belum mempunyai infrastruktur pendidikan yang memadai. Jangan lagi internet, bahkan banyak daerah di Indonesia yang belum teraliri listrik. Hal ini tentu memerlukan segregasi dan segmentasi kebijakan sesuai dengan kenyataan di setiap daerah. Artinya tidak semua jenjang dan daerah dapat dilakukan PBM secara daring karena banyak materi pembelajaran yang memerlukan mentoring pengajar,” kata Wahyudi.

Wahyudi juga menyoroti program Merdeka Belajar dengan banyak catatan. Program ini menurutnya, pada tingkat operasional tidak benar-benar dapat diimplementasikan untuk mewujudkan pembelajaran secara merdeka sesuai dengan visi dan konsep yang dibuat. "Program Merdeka Belajar sejauh ini tampak baru sebatas gimmick," tegasnya.

Begitu juga dengan perkembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang tidak terlalu meyakinkan. Sampai dengan 2019, SDM Indonesia masih didominasi lulusan SD (32%) dan SMP (22,8%) atau 54% lebih. Berikutnya, lulusan SMA (20,15%), SMK (17,31%), D-1,D-2, D-3 (1,8%), dan S-1 ke atas (4,11%). ”Terkait dengan hal ini tampaknya belum ada terobosan dari Menteri Nadiem,” ucapnya.

Wahyudi juga meragukan Strategi Kemendikbud 2020-2024 yang menjadi bagian program Merdeka Belajar, bahwa angka partisipasi peserta didik di perguruan tinggi dipatok pada angka 70%. "Bagaimana mungkin pada 2019 berada di angka partisipasi 4,11% lalu melompat ke angka 70% hanya dalam empat tahun?" kata Wahyudi.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Rekomendasi
Harga Mahal dan Inden...
Harga Mahal dan Inden 4 Bulan, Peminat Rubicon Baru Tidak Banyak
Kekayaan La Nyalla Mattalitti,...
Kekayaan La Nyalla Mattalitti, Segini yang Dilaporkan ke KPK
Impor Langsung dari...
Impor Langsung dari Amerika, Harga Jeep Wrangler 4-Door Rubicon Tembus Rp2,3 Miliar
Disebut Selingkuh oleh...
Disebut Selingkuh oleh Majelis Hakim, Paula Verhoeven Minta Bantuan Hotman Paris
Sinopsis Sinetron Kau...
Sinopsis Sinetron 'Kau Ditakdirkan Untukku' Eps 7-8: Penyesalan Devan Atas Sikapnya pada Alya
Turki Hancurkan Terowongan...
Turki Hancurkan Terowongan 121 Km di Suriah Utara sejak Januari
Berita Terkini
12 Sekolah Ini Terpilih...
12 Sekolah Ini Terpilih Jadi SMA Unggulan Garuda Transformatif, Cek Daftar Lengkapnya
3 jam yang lalu
MNC University dan Asosiasi...
MNC University dan Asosiasi Profesi Fotografi Indonesia Jalin Kerja Sama Perkuat Industri Kreatif
3 jam yang lalu
4 Materi Seleksi Kompetensi...
4 Materi Seleksi Kompetensi PPPK Kemenkumham 2024, Cek Jadwal Lengkapnya di Sini!
4 jam yang lalu
Mana Penulisan yang...
Mana Penulisan yang Benar Menurut KBBI, Pondasi atau Fondasi?
7 jam yang lalu
Tes Online Rekrutmen...
Tes Online Rekrutmen Bersama BUMN 2025 Dimulai Hari Ini, Simak 5 Hal Penting Berikut
7 jam yang lalu
PB PGRI Desak Tunjangan...
PB PGRI Desak Tunjangan Profesi Guru Dipertahankan di RUU Sisdiknas
16 jam yang lalu
Infografis
Militer China Kepung...
Militer China Kepung Taiwan untuk Simulasi Invasi Besar-besaran
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved