Kemenag Tegaskan ToT Kurikulum Merdeka Berbasis Kebutuhan Guru
loading...

Sejumlah siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) mengikuti pembelajaran tatap muka di sekolahnya. Foto/Dok/SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - Kepala Pusdiklat Tenaga teknis Pendidikan dan Keagamaan, Mastuki mengatakan bahwa pelaksanaan Training Of Trainer (TOT) Kurikulum Merdeka dilakukan berbasis pada kebutuhan para guru.
Hal ini disampaikan Mastuki saat membuka TOT Kurikulum Merdeka angkatan III di kampus Pusdiklat Ciputat, seperti dilansir dari laman resmi Kemenag, Rabu (16/11/2022).
Baca juga: Rp747,041 M Dana BOS Tahap II Sudah Masuk Rekening Madrasah, Ini Syarat Pencairan
Menurutnya, pelaksanaan TOT ini agak sedikit terlambat karena pihaknya ingin memastikan bahwa pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan oleh Pusdiklat dan Balai-balai Diklat Keagamaan benar-benar berbasis kebutuhan pengguna.
"Kita berkolaborasi dengan Ditjen Pendidikan Islam melalui Direktorat KSKK (Kurikulum, Sarana Prasarana, Kesiswaan, dan Kelembagaan) Madrasah, karena pengguna Kurikulum Merdeka ini adalah madrasah, para guru di madrasah, dan lembaga pembina madrasah adalah Ditjen Pendidikan Islam," tuturnya.
Hal ini disampaikan Mastuki saat membuka TOT Kurikulum Merdeka angkatan III di kampus Pusdiklat Ciputat, seperti dilansir dari laman resmi Kemenag, Rabu (16/11/2022).
Baca juga: Rp747,041 M Dana BOS Tahap II Sudah Masuk Rekening Madrasah, Ini Syarat Pencairan
Menurutnya, pelaksanaan TOT ini agak sedikit terlambat karena pihaknya ingin memastikan bahwa pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan oleh Pusdiklat dan Balai-balai Diklat Keagamaan benar-benar berbasis kebutuhan pengguna.
"Kita berkolaborasi dengan Ditjen Pendidikan Islam melalui Direktorat KSKK (Kurikulum, Sarana Prasarana, Kesiswaan, dan Kelembagaan) Madrasah, karena pengguna Kurikulum Merdeka ini adalah madrasah, para guru di madrasah, dan lembaga pembina madrasah adalah Ditjen Pendidikan Islam," tuturnya.
Lihat Juga :