Kemenag Tegaskan ToT Kurikulum Merdeka Berbasis Kebutuhan Guru
loading...
A
A
A
"Kurikulum Merdeka bisa dipelajari siapa saja dan kapan saja, tapi untuk mengimplementasikannya membutuhkan pengetahuan, keterampilan, dan kolaborasi," tambahnya.
Mastuki juga mengingatkan, bahwa sosialisasi dan implementasi Kurikulum Merdeka tidak hanya dilakukan melalui tatap muka hasil TOT ini saja. Lebih dari itu, sosialisasi juga akan memanfaatkan teknologi yang sudah dimiliki Kementerian Agama, yaitu melalui MOOC (Massive Open Online Course) Pintar.
"Guru di madrasah ini jumlahnya ratusan ribu, sementara pelatihan tatap muka hanya bisa menjangkau puluhan ribu. Maka kita akan maksimalkan penggunaan Pintar yang bisa menjangkau ratusan ribu peserta untuk membantu percepatan penguasaan materi Kurikulum Merdeka kepada guru-guru di madrasah," terangnya.
TOT Kurikulum Merdeka angkatan III ini diikuti 30 peserta, berasal dari widyaiswara Pusdiklat Teknis, dan perwakilan dari 14 Balai Diklat Keagamaan. Berlangsung di Kampus Pusdiklat Ciputat, dari 14 - 19 November 2022.
Mastuki juga mengingatkan, bahwa sosialisasi dan implementasi Kurikulum Merdeka tidak hanya dilakukan melalui tatap muka hasil TOT ini saja. Lebih dari itu, sosialisasi juga akan memanfaatkan teknologi yang sudah dimiliki Kementerian Agama, yaitu melalui MOOC (Massive Open Online Course) Pintar.
"Guru di madrasah ini jumlahnya ratusan ribu, sementara pelatihan tatap muka hanya bisa menjangkau puluhan ribu. Maka kita akan maksimalkan penggunaan Pintar yang bisa menjangkau ratusan ribu peserta untuk membantu percepatan penguasaan materi Kurikulum Merdeka kepada guru-guru di madrasah," terangnya.
TOT Kurikulum Merdeka angkatan III ini diikuti 30 peserta, berasal dari widyaiswara Pusdiklat Teknis, dan perwakilan dari 14 Balai Diklat Keagamaan. Berlangsung di Kampus Pusdiklat Ciputat, dari 14 - 19 November 2022.
(mpw)