Ukrida Wisuda 324 Mahasiswa, Rektor Beri Pesan Penting untuk Memasuki Dunia Kerja
loading...
A
A
A
JAKARTA - Universitas Kristen Krida Wacana ( Ukrida ) melakukan upacara wisuda secara langsung kepada 324 mahasiswa. Dalam prosesi ini Rektor Ukrida juga memberi pesan penting kepada lulusannya untuk sukses menapaki dunia kerja.
324 orang mahasiswa ini terdiri dari 28 orang wisudawan program Diploma Keperawatan, 237 orang wisudawan program Sarjana, dan 59 orang wisudawan program Magister Manajemen. Wisuda kali ini merupakan wisuda ke-2 program Diploma, ke-6 program Sarjana, dan ke-36 program Magister, yang dilaksanakan masih dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Rektor Ukrida Dr. dr. Wani Devita Gunardi mengucapkan selamat berbahagia kepada seluruh wisudawan beserta keluarga. Selain itu, dia mengatakan, wisuda merupakan momentum yang ditunggu-tunggu oleh mahasiswa karena bisa melepas status sebagai mahasiswa dan menggantikannya dengan status sebagai lulusan yang siap memasuki dunia kerja.
Baca juga: 13 Kampus Berlaga di Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia 2022
Didepan para mahasiswanya, Rektor menyampaikan tiga hal penting yang perlu diantipasi para wisudawan untuk menghadapi tantangan dunia kerja. Pertama, ucapnya, mahasiswa harus bersahabat dengan perubahan, khususnya teknologi yang dapat disinergikan dengan profesi dan manfaatkan big data untuk menunjang karier profesional.
“Kedua, fokus menjalani profesi dan berdayakan teknologi. Ketiga, berkolaborasi tidak hanya dengan sesama profesi,” katanya melalui keterangan resmi, Sabtu (19/11/2022).
Lebih lanjut, dalam wisuda yang digelar Jumat (18/11/2022) ini, Rektor mengatakan, belum berlalunya pandemi Covid-19 menjadikan perkuliahan masih belum sepenuhnya dilakukan secara tatap muka. Tetapi karena fasilitas Learning Management System (LMS) melalui Ukrida Virtual Class (UVC) yang dimiliki Ukrida dan teknologi yang tersedia memungkinkan proses perkuliahan terlaksana dengan baik.
“Kualitas pembelajaran di Ukrida tetap terjaga dan terkelola dengan baik secara synchronous maupun asynchronous, sehingga mahasiswa dapat berinteraksi secara aktif dengan dosen walaupun secara virtual,” ungkapnya.
Dia juga mengatakan, masa studi rata-rata yang ditempuh mahasiswa kurang dari empat tahun untuk program sarjana, menunjukkan kualitas pendidikan Ukrida tetap terjaga walaupun pembelajaran dilakukan secara online.
Sementara itu, Pengurus Yayasan Pendidikan Tinggi Kristen Krida Wacana dalam sambutan yang disampaikan oleh Dra. Mingke Manovia mengatakan, Ukrida terus mengalami transformasi, baik secara fisik maupun peningkatan kualitas sumber daya manusianya.
Selain itu, program studi di setiap fakultas terus disempurnakan, dan jalinan kerja sama Ukrida dengan lembaga-lembaga di dalam dan luar negeri terus ditingkatkan. Disampaikan kepada para wisudawan bahwa Ukrida telah mentransformasikan kehidupan mereka dengan ilmu dan iman. Proses transformasi ini sangatlah panjang dan dunia pun akan selalu mengalami perubahan secara dinamis. Selain itu, proses belajar tidak akan pernah berhenti sampai akhir hayat. Karena itu, para lulusan perguruan tinggi, termasuk lulusan Ukrida, dituntut untuk terus belajar bahkan menciptakan peluang kerja melalui inovasi.
Baca juga: Semar Proto, Mobil Listrik Rancangan Mahasiswa UGM Terhemat se-Asia di SEM 2022
Kepala LLDikti Wilayah III Dr. Ir. Paristiyanti Nurwardani menyampaikan pesan, untuk membentuk SDM yang unggul para wisudawan harus terus mengembangkan softskill dan hardskill, serta memperbanyak literasi teknologi di era digital ini.
“Selain itu juga saya kutip quote dari Malcolm X bahwa education is the passport to the future, for tomorrow belongs to those who prepare for it today, yang artinya pendidikan adalah paspor untuk masa depan. Karena hari esok adalah milik mereka yang mempersiapkannya hari ini. Teruslah semangat belajar, lengkapi kompetensimu dan gali potensi dengan berguru pada orang-orang hebat di sekelilingmu”.
Paristiyanti juga menyebutkan sejumlah prestasi yang telah ditoreh Ukrida seperti tiga guru besar Ukrida masuk dalam Top 5.000 Best Scientist in Indonesia, 28 mahasiswa diterima dan mendapat kesempatan belajar di perguruan tinggi dalam dan luar negeri dalam program beasiswa Merdeka Belajar Untuk Semua (MBUS), melalui Indonesia Cyber Education Institute (ICE Institute).
Dalam Wisuda Ukrida kali ini tercatat 10 orang wisudawan dengan prestasi akademik luar biasa, yaitu Miki Effendi dan Josephine Justina dari Program Studi (Prodi) Magister Manajemen (IPK 4,00), Jennifer Theodora Agatha dari Prodi Teknik Elektro (IPK 3,98), Felicia Devita Salim dari Prodi Teknik Sipil (IPK 3,94), Vannencia Magdalena dari Prodi Teknik Industri (IPK 3,86), Lukas Cuvianto dari Prodi Informatika (IPK 3,81), Melisita Antonius dari Prodi Manajemen (IPK 3,88), Timotius Siahitaher dari Prodi Sastra Inggris (IPK 3,92), Luigi Collins Aribowo dari Prodi Kedokteran (IPK 3,87), dan Agatha Tunjung Dwivania dari Prodi Keperawatan (IPK 3,79).
Ukrida juga memberikan penghargaan pengembangan softskills kepada lima orang wisudawan dengan jumlah poin softskills tertinggi, yaitu Shindie Dona Kezia Lethulur (Prodi Kedokteran), Tirza Morene Unggu (Prodi Sistem Informasi), Michelle Joshalyn Natasha (Prodi Kedokteran), Hermina Remina (Prodi Psikologi), dan Vannencia Magdalene (Prodi Teknik Industri).
324 orang mahasiswa ini terdiri dari 28 orang wisudawan program Diploma Keperawatan, 237 orang wisudawan program Sarjana, dan 59 orang wisudawan program Magister Manajemen. Wisuda kali ini merupakan wisuda ke-2 program Diploma, ke-6 program Sarjana, dan ke-36 program Magister, yang dilaksanakan masih dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Rektor Ukrida Dr. dr. Wani Devita Gunardi mengucapkan selamat berbahagia kepada seluruh wisudawan beserta keluarga. Selain itu, dia mengatakan, wisuda merupakan momentum yang ditunggu-tunggu oleh mahasiswa karena bisa melepas status sebagai mahasiswa dan menggantikannya dengan status sebagai lulusan yang siap memasuki dunia kerja.
Baca juga: 13 Kampus Berlaga di Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia 2022
Didepan para mahasiswanya, Rektor menyampaikan tiga hal penting yang perlu diantipasi para wisudawan untuk menghadapi tantangan dunia kerja. Pertama, ucapnya, mahasiswa harus bersahabat dengan perubahan, khususnya teknologi yang dapat disinergikan dengan profesi dan manfaatkan big data untuk menunjang karier profesional.
“Kedua, fokus menjalani profesi dan berdayakan teknologi. Ketiga, berkolaborasi tidak hanya dengan sesama profesi,” katanya melalui keterangan resmi, Sabtu (19/11/2022).
Lebih lanjut, dalam wisuda yang digelar Jumat (18/11/2022) ini, Rektor mengatakan, belum berlalunya pandemi Covid-19 menjadikan perkuliahan masih belum sepenuhnya dilakukan secara tatap muka. Tetapi karena fasilitas Learning Management System (LMS) melalui Ukrida Virtual Class (UVC) yang dimiliki Ukrida dan teknologi yang tersedia memungkinkan proses perkuliahan terlaksana dengan baik.
“Kualitas pembelajaran di Ukrida tetap terjaga dan terkelola dengan baik secara synchronous maupun asynchronous, sehingga mahasiswa dapat berinteraksi secara aktif dengan dosen walaupun secara virtual,” ungkapnya.
Dia juga mengatakan, masa studi rata-rata yang ditempuh mahasiswa kurang dari empat tahun untuk program sarjana, menunjukkan kualitas pendidikan Ukrida tetap terjaga walaupun pembelajaran dilakukan secara online.
Sementara itu, Pengurus Yayasan Pendidikan Tinggi Kristen Krida Wacana dalam sambutan yang disampaikan oleh Dra. Mingke Manovia mengatakan, Ukrida terus mengalami transformasi, baik secara fisik maupun peningkatan kualitas sumber daya manusianya.
Selain itu, program studi di setiap fakultas terus disempurnakan, dan jalinan kerja sama Ukrida dengan lembaga-lembaga di dalam dan luar negeri terus ditingkatkan. Disampaikan kepada para wisudawan bahwa Ukrida telah mentransformasikan kehidupan mereka dengan ilmu dan iman. Proses transformasi ini sangatlah panjang dan dunia pun akan selalu mengalami perubahan secara dinamis. Selain itu, proses belajar tidak akan pernah berhenti sampai akhir hayat. Karena itu, para lulusan perguruan tinggi, termasuk lulusan Ukrida, dituntut untuk terus belajar bahkan menciptakan peluang kerja melalui inovasi.
Baca juga: Semar Proto, Mobil Listrik Rancangan Mahasiswa UGM Terhemat se-Asia di SEM 2022
Kepala LLDikti Wilayah III Dr. Ir. Paristiyanti Nurwardani menyampaikan pesan, untuk membentuk SDM yang unggul para wisudawan harus terus mengembangkan softskill dan hardskill, serta memperbanyak literasi teknologi di era digital ini.
“Selain itu juga saya kutip quote dari Malcolm X bahwa education is the passport to the future, for tomorrow belongs to those who prepare for it today, yang artinya pendidikan adalah paspor untuk masa depan. Karena hari esok adalah milik mereka yang mempersiapkannya hari ini. Teruslah semangat belajar, lengkapi kompetensimu dan gali potensi dengan berguru pada orang-orang hebat di sekelilingmu”.
Paristiyanti juga menyebutkan sejumlah prestasi yang telah ditoreh Ukrida seperti tiga guru besar Ukrida masuk dalam Top 5.000 Best Scientist in Indonesia, 28 mahasiswa diterima dan mendapat kesempatan belajar di perguruan tinggi dalam dan luar negeri dalam program beasiswa Merdeka Belajar Untuk Semua (MBUS), melalui Indonesia Cyber Education Institute (ICE Institute).
Dalam Wisuda Ukrida kali ini tercatat 10 orang wisudawan dengan prestasi akademik luar biasa, yaitu Miki Effendi dan Josephine Justina dari Program Studi (Prodi) Magister Manajemen (IPK 4,00), Jennifer Theodora Agatha dari Prodi Teknik Elektro (IPK 3,98), Felicia Devita Salim dari Prodi Teknik Sipil (IPK 3,94), Vannencia Magdalena dari Prodi Teknik Industri (IPK 3,86), Lukas Cuvianto dari Prodi Informatika (IPK 3,81), Melisita Antonius dari Prodi Manajemen (IPK 3,88), Timotius Siahitaher dari Prodi Sastra Inggris (IPK 3,92), Luigi Collins Aribowo dari Prodi Kedokteran (IPK 3,87), dan Agatha Tunjung Dwivania dari Prodi Keperawatan (IPK 3,79).
Ukrida juga memberikan penghargaan pengembangan softskills kepada lima orang wisudawan dengan jumlah poin softskills tertinggi, yaitu Shindie Dona Kezia Lethulur (Prodi Kedokteran), Tirza Morene Unggu (Prodi Sistem Informasi), Michelle Joshalyn Natasha (Prodi Kedokteran), Hermina Remina (Prodi Psikologi), dan Vannencia Magdalene (Prodi Teknik Industri).
(nnz)