Disrupsi Pendidikan, Pengembangan Kapasitas Guru Ditingkatkan

Minggu, 27 November 2022 - 17:35 WIB
loading...
Disrupsi Pendidikan,...
Guru sedang memperlihatkan metode pembelajaran yang didapatnya melalui program Generasi Trakindo, program pendidikan yang bekerja sama dengan institusi pendidikan di jenjang SD.. Foto/Istimewa.
A A A
JAKARTA - Peran guru bagi masyarakat Indonesia sudah sangat krusial dan determinan. Namun di tengah tantangan dan disrupsi masa kini, pengembangan kapasitas guru menjadi penting untuk mampu menjalankan perannya sebagai pengajar.

Menanggapi tentang tantangan dan juga peran guru dalam kondisi terkini, Guru SD Negeri 005 Sekupang, Batam, Kepulauan Riau Endang Gultom menjelaskan tantangan untuk menemukan metode yang tepat, yaitu memahami karakter murid agar kebutuhan siswa saat ini terfasilitasi.

“Kami diharapkan mampu memberi pembelajaran sesuai kebutuhan siswa. Untuk mengetahui karakter siswa atau mengelompokkan siswa berdasarkan kebutuhan memang sedikit sulit. Apalagi selama pandemi, guru tidak bisa optimal menggali insight dalam hubungan belajar mengajar, sehingga kami bekerja lebih keras meningkatkan kemampuan sekaligus membentuk karakter siswa,” katanya, melalui siaran pers, Minggu (27/11/2022).

Baca juga: HGN 2022, Ini Peraih Apresiasi Guru Inspiratif, Kreatif dan Inovatif GTK Madrasah Kemenag

Chief Administration Officer Trakindo Yulia Yasmina menyatakan, perjuangan guru Indonesia selama ini telah mendorong perubahan sosial di segala zaman. Guru memiliki peran krusial menyiapkan generasi masa depan yang berkualitas. Dalam menghadapi berbagai tantangan, para guru dan tenaga pengajar terus berusaha menemukan cara baru untuk meningkatkan kapasitas belajar para siswa.

"Trakindo senantiasa mengapresiasi perjuangan guru dan berupaya untuk terus mendukung dengan merancang banyak program yang ditujukan menunjang kebutuhan para guru dalam proses belajar-mengajar,” ucap Yulia.

Bidang pendidikan menjadi salah satu bidang paling terdisrupsi di tengah transformasi dan transisi akibat perkembangan teknologi, lalu terdampak pula oleh pandemi. Beberapa kendala yang ditemui antara lain adalah kurang maksimalnya guru dalam memanfaatkan penggunaan teknologi, lalu dalam ekosistem pendukung proses belajar, siswa tidak memiliki akses ke pembelajaran daring, sulitnya orang tua membagi waktu dalam bekerja dan mendampingi anaknya, hingga faktor kesehatan.

Dampak paling besar yang dirasakan langsung oleh para guru akibat disrupsi ini adalah antusiasme dan keaktifan siswa berkurang. Untuk menghadapi situasi mendesak ini, diperlukan penyesuaian model, praktik, proses belajar mengajar, dan sistem operasi institusi-institusi pendidikan agar anak didik memiliki bekal memadai. Di sinilah guru memiliki peran dalam merumuskan bentuk dan metode pembelajaran yang sesuai agar siswa yang menerimanya mampu menyerap dengan optimal. Penyesuaian ini menjadi salah satu tantangan utama dalam proses belajar mengajar saat ini.

Aktivitas belajar-mengajar selama pandemi COVID-19 perlu menjadi perhatian, terutama segi adaptasi teknologi. Riset lembaga Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) kepada sekitar 300 orang tua siswa SD dari 18 kabupaten dan kota yang berbeda, menemukan sebanyak 47% anak mereka tidak mendapatkan tugas dari guru, dibandingkan dengan anak yang memiliki akses internet untuk mengakses pembelajaran daring. 47% subjek tersebut adalah orang tua yang mayoritas bekerja sebagai petani dan berpendidikan SD.

Baca juga: HGN 2022: Jangan Hanya Menuntut Guru, Kualitas dan Kesejahteraan Juga Harus Jadi Perhatian

Maka dari itu, diperlukan banyak pelatihan tambahan bagi guru terkait variasi model penugasan atau pembelajaran berbasis teknologi, agar semua siswa berkesempatan memiliki akses pendidikan dan pengalaman belajar yang sama.

Dalam upaya untuk mendukung guru dalam menghadapi berbagai tantangan tersebut, Trakindo juga telah menghadirkan program Generasi Trakindo, yaitu program pendidikan yang bekerja sama dengan institusi pendidikan di jenjang SD. Program ini berupaya mendukung penguatan pendidikan karakter, kecakapan hidup, dan budaya inovasi di sekolah-sekolah dasar dengan menempatkan siswa sebagai fokus kegiatan.

“Dalam pelaksanaannya, dukungan yang diberikan meliputi penerapan program pengembangan sekolah yang terstruktur, intervensi berbentuk pelatihan dan pendampingan berbasis sekolah, dengan fokus pada perbaikan tata kelola sekolah, penyiapan lingkungan pembelajaran, pembudayaan karakter, integrasi pembelajaran Project-Based Learning (PjBL) & Challenge-Based Learning (CBL), serta pelibatan orang tua dan masyarakat dalam membangun budaya inovasi lewat intrakurikuler dan ekstrakurikuler,” tambah Yulia.

Guru SDN 46 Cakranegara, Mataram, Nusa Tenggara Barat Ni Nengah Martiyani menceritakan pengalamannya ketika mengikuti program tersebut. “Kami menerapkan metode PjBL yang bekerja sama dengan pihak luar sehingga kami menjadi lebih berani mencoba, dan kami juga merasakan dampaknya pada siswa dimana mereka jadi lebih banyak bertanya, lebih kreatif, kolaboratif, dan inovatif,” katanya.

Dia mengungkapkan, antusiasme siswa pun menjadi meningkat. Siswa dalam hal ini menjadi lebih berani dalam mengambil keputusan dan menciptakan inovasi, khususnya inovasi yang berguna bagi lingkungan tempat tinggal sekitar.

Sementara Guru SD Inpres Nunbaun Delha, Kupang, Nusa Tenggara Timur Lantji Laky Djami melihat langsung perubahan pada siswa saat mendampingi mereka mengunjungi dan bertanya langsung pada beberapa pihak seperti kelurahan, dinas kesehatan, dan pengrajin.

“Awalnya mereka sangat malu bertanya, saya dan guru lain membantu memotivasi dan meyakinkan agar mereka lebih percaya diri. Sesudah kunjungan pertama, mereka senang dan lebih berani bertemu dengan para narasumber,” cerita Lantji.

Perkembangan pada karakter siswa terlihat, seperti lebih disiplin pada saat pergi wawancara dan bertanggungjawab terhadap tugas yang diberikan oleh guru. Selain itu, berbagai kendala juga menjadi lebih mudah dihadapi dengan kolaborasi berbagai elemen, seperti antar guru, guru dengan orang tua, juga guru dengan siswa.

“Kalau ada orang tua yang tidak memiliki akses ke ponsel pintar dan kesulitan mengisi kuota internet untuk anaknya, teman-teman guru akan pergi ke rumah siswa tersebut dan melakukan proses pembelajaran sesuai protokol kesehatan. Itulah usaha yang dapat kami lakukan saat menghadapi kendala,” jelas Lantji.

Di momentum Hari Guru Nasional ke-77, Trakindo menegaskan komitmen mendukung kemajuan pendidikan bangsa melalui implementasi program yang bermanfaat bagi sekolah di setiap jenjang pendidikan. Selain di tingkat SD, Trakindo juga mewujudkan komitmennya dalam melakukan penguatan pendidikan berkesinambungan dengan Generasi Trakindo untuk SMP, dan program CO-OP Trakindo untuk tingkat SMK dan Pendidikan Tinggi Vokasi.

“Ini merupakan bentuk keselarasan antara komitmen berkelanjutan terhadap misi perusahaan yaitu, menciptakan lapangan kerja berkualitas untuk sebanyak-banyaknya masyarakat. Selamat Hari Guru Nasional, semoga seluruh guru tetap bersemangat dalam menyiapkan anak-anak bangsa yang cerdas, inovatif, adaptif, dan berkarakter Pancasila,” tutup Yulia.
(nnz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Ratusan Guru Adu Kemampuan...
Ratusan Guru Adu Kemampuan di Kompetisi Mengajar Bahasa Mandarin
10 Pantun yang Cocok...
10 Pantun yang Cocok Dibagikan ke Guru di Hari Pendidikan Nasional 2025
Platform Pendidikan...
Platform Pendidikan Ini Ajak Guru Tingkatkan Kompetensi AI untuk Pembelajaran
Guru SD di OKI Ikuti...
Guru SD di OKI Ikuti Pelatihan Penggunaan Pendamping Buku Ajar Gajah Sumatra
PLTS, AI, hingga IoT,...
PLTS, AI, hingga IoT, Kemendikdasmen Pamer Inovasi Hebat Guru SMK dan Instruktur LKP
Mendikdasmen Dorong...
Mendikdasmen Dorong Peningkatan Kompetensi Guru SMK dan Instruktur LKP
Hardiknas 2025, Ribuan...
Hardiknas 2025, Ribuan Siswa dan Guru Tanam Sayuran di Sekolah
Pria Ngaku Guru Pereteli...
Pria Ngaku Guru Pereteli 6 Siswi di Cirebon, 15 Gram Perhiasan Emas Raib
KPK Ingatkan Guru yang...
KPK Ingatkan Guru yang Kerap Terima Hadiah: Itu Gratifikasi, Bukan Rezeki
Rekomendasi
Rano PKB Sebut Revisi...
Rano PKB Sebut Revisi KUHAP Wujudkan Penegakan Hukum Modern Lebih Baik
Intip Koleksi Gelar...
Intip Koleksi Gelar Juara Persib Bandung di Liga Indonesia, Sudah Berapa Kali?
AS Menemukan Cara Mengalahkan...
AS Menemukan Cara Mengalahkan China dalam Dominasi Logam Tanah Jarang
Kepala BGN Belum Terima...
Kepala BGN Belum Terima Gaji: Nggak Apa-apa Itu kan Dirapel
Truk TNI AD Bermuatan...
Truk TNI AD Bermuatan Amunisi Terbakar di Tol Gempol-Pandaan, Satu Prajurit Gugur
5 Presiden di Dunia...
5 Presiden di Dunia yang Dulunya Jenderal Militer, Salah Satunya Prabowo Subianto
Berita Terkini
Profil Pendidikan Prof...
Profil Pendidikan Prof Muhammad Madyan, Rektor Unair Periode 2025-2030
Ratusan Guru Adu Kemampuan...
Ratusan Guru Adu Kemampuan di Kompetisi Mengajar Bahasa Mandarin
2 Universitas Kelas...
2 Universitas Kelas Dunia Tawarkan Program Dual Degree untuk Mahasiswa Indonesia
28 PTN Resmi Buka Penerimaan...
28 PTN Resmi Buka Penerimaan Mahasiswa Baru lewat SMMPTN Barat 2025
Hardiknas 2025, Program...
Hardiknas 2025, Program PSPP akan Renovasi SMK, SLB, PKBM, dan SKB
50+ Contoh Majas Metafora...
50+ Contoh Majas Metafora Lengkap dengan Artinya, Pahami dan Pelajari
Infografis
Prabowo akan Luncurkan...
Prabowo akan Luncurkan BLT untuk Guru Honorer pada 2 Mei
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved