HGN 2022, Ini Peraih Apresiasi Guru Inspiratif, Kreatif dan Inovatif GTK Madrasah Kemenag
loading...
A
A
A
JAKARTA - Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan ( GTK ) Madrasah, Ditjen Pendis, Kementerian Agama menggelar malam puncak peringatan Hari Guru Nasional 2022 di Holiday Inn Kemayoran, Jakarta, Jumat (25/11/2022).
Pada gelaran itu sebanyak 42 guru madrasah dan tenaga kependidikan dari berbagai daerah di Indonesia mendapatkan apresiasi. Apresiasi itu diberikan karena para guru tersebut dinilai menginspirasi, Kreatif, Inovatif, dan Dedikatif.
Dalam sambutannya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengucapkan Selamat Hari Guru Nasional. Menag menyampaikan apresiasi dan atas dedikasi para guru madrasah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dengan tulus, sabar dan penuh kasih sayang sebagaimana seperti yang dicontohkan pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy'ari.
"KH Hasyim Asy'ari, memandang semua muridnya dengan kasih sayang. Jangan menanyakan murid paham atau belum, tapi terus ajarkan kepada murid sampai dia paham. Mohon untuk tidak berpuas hanya menjadi guru. Jadilah seniman yang selalu melukis pikiran-pikiran orang," tutur Menag.
Menag juga mengingatkan salah satu pesan KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah. "Jadilah guru sekaligus murid. Jadi guru untuk menyampaikan gagasan kepada muridnya. Jadilah murid untuk selalu dapat membuka diri agar dapat mengembangkan keilmuan yang disampaikan kepada muridnya," tuturnya.
Mengutip filsafat China, Menag mengatakan bahwa orang sangat mulia adalah mereka yang mempelopori generasinya dan generasi berikutnya. Mereka yang kata-katanya memberi inspirasi bagi orang sekelilingnya.
Atas semua jasa guru, Menag berkomitmen untuk terus memberikan afirmasi. Gus Men juga mengingatkan jajarannya untuk terus memperhatikan perjuangan para guru. "Menjadi tugas saya, selaku Menteri Agama serta tugas jajaran Kementerian Agama, untuk terus berupaya agar para guru pejuang bangsa, mendapatkan fasilitasi semestinya sehingga dapat terus menjalankan tugas terbaiknya," jelasnya.
Hari Guru Nasional 2022 mengangkat tema “Berinovasi Mendidik Generasi”. Kata inovasi menjadi kunci. Sebab, para peserta didik adalah anak zamannya yang harus dibekali sesuai tantangan eranya. Sudah semestinya dan memang keharusan bagi setiap guru untuk terus berinovasi dalam mendidik generasi.
Pada gelaran itu sebanyak 42 guru madrasah dan tenaga kependidikan dari berbagai daerah di Indonesia mendapatkan apresiasi. Apresiasi itu diberikan karena para guru tersebut dinilai menginspirasi, Kreatif, Inovatif, dan Dedikatif.
Dalam sambutannya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengucapkan Selamat Hari Guru Nasional. Menag menyampaikan apresiasi dan atas dedikasi para guru madrasah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dengan tulus, sabar dan penuh kasih sayang sebagaimana seperti yang dicontohkan pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy'ari.
"KH Hasyim Asy'ari, memandang semua muridnya dengan kasih sayang. Jangan menanyakan murid paham atau belum, tapi terus ajarkan kepada murid sampai dia paham. Mohon untuk tidak berpuas hanya menjadi guru. Jadilah seniman yang selalu melukis pikiran-pikiran orang," tutur Menag.
Menag juga mengingatkan salah satu pesan KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah. "Jadilah guru sekaligus murid. Jadi guru untuk menyampaikan gagasan kepada muridnya. Jadilah murid untuk selalu dapat membuka diri agar dapat mengembangkan keilmuan yang disampaikan kepada muridnya," tuturnya.
Mengutip filsafat China, Menag mengatakan bahwa orang sangat mulia adalah mereka yang mempelopori generasinya dan generasi berikutnya. Mereka yang kata-katanya memberi inspirasi bagi orang sekelilingnya.
Atas semua jasa guru, Menag berkomitmen untuk terus memberikan afirmasi. Gus Men juga mengingatkan jajarannya untuk terus memperhatikan perjuangan para guru. "Menjadi tugas saya, selaku Menteri Agama serta tugas jajaran Kementerian Agama, untuk terus berupaya agar para guru pejuang bangsa, mendapatkan fasilitasi semestinya sehingga dapat terus menjalankan tugas terbaiknya," jelasnya.
Hari Guru Nasional 2022 mengangkat tema “Berinovasi Mendidik Generasi”. Kata inovasi menjadi kunci. Sebab, para peserta didik adalah anak zamannya yang harus dibekali sesuai tantangan eranya. Sudah semestinya dan memang keharusan bagi setiap guru untuk terus berinovasi dalam mendidik generasi.