Peneliti ITB Buat Sistem Pendeteksi Kerusakan Jalan dengan IoT

Rabu, 30 November 2022 - 18:14 WIB
loading...
Peneliti ITB Buat Sistem...
Peneliti ITB I Gusti Bagus Baskara Nugraha mengembangkan sistem road damage detection berbasis machine learning. Foto/Tangkap layar laman ITB.
A A A
JAKARTA - Penggunaan Internet of Things ( IoT ) untuk sektor transportasi mulai banyak dikembangkan pada saat ini. Peneliti ITB pun mengembangkan sistem road damage detection yang berbasis machine learning.

Sejumlah sektor di bidang transportasi yang telah menggunakan IoT adalah otomasi pembelian tiket, self driving car, pengelolaan lalu lintas, hingga peningkatan keamanan transportasi publik.

Yang terbaru, sebuah penelitian dikembangkan untuk sistem keamanan transportasi berupa road damage detection. Penelitian ini untuk meningkatkan keamanan mobilitas transportasi di beberapa segmen jalan yang rawan mengalami kerusakan.

Programnya menggunakan data yang dikumpulkan lewat dashcam kendaraan. Nantinya sistem akan mengenali kategori jalan rusak serta mengirimkan hasilnya kepada pemerintah terkait yang berwenang mengelola jalan tersebut.

Baca juga: 7 Jurusan Kuliah yang Lulusannya Bekerja di Telkom Indonesia

“Kalau kita bisa memanfaatkan data dari dashcam setiap pengguna mobil yang lewat, sistem bisa melaporkan data tersebut secara otomatis ke pihak yang berwenang untuk memberi tahu kalau di lokasi X ada jalan yang perlu diperbaiki,” ujar Peneliti Pusat Inovasi Kota dan Komunitas Cerdas ITB I Gusti Bagus Baskara Nugraha, dikutip dari laman ITB, Rabu (30/11/2022).

Pengembangan dashcam perlu dilakukan karena dashcam yang ada saat ini belum mampu melakukan pemantauan itu. Dashcam yang dikembangkan akan mampu mendeteksi kerusakan jalan, dari kategori rusak ringan sampai rusak berat berdasarkan algoritma tertentu yang dikembangkan machine learning.

Akurasi data menjadi isu terbesar yang harus dipenuhi oleh sistem pendeteksi ini. Untuk itu, diperlukan sumber data yang banyak agar sistem dapat mengenali berbagai variasi kerusakan jalan serta meminimalisir kemungkinan salah deteksi.

Baskara menjelaskan, “Pekerjaan machine learning atau artificial intelligence yang paling melelahkan adalah pengumpulan data. Bisa berbulan bulan bahkan bertahun-tahun. Supaya saat kita latih komputernya, dia benar benar pintar dan akurat, jadi datanya harus banyak.”

Sistem road damage detection saat ini masih mengandalkan identifikasi manual dengan cara melihat video rekaman dashcam secara langsung, kemudian pengamat harus memblok area jalan yang mengalami kerusakan. Namun ketika sistem sudah beroperasi secara optimal, hasil rekaman dashcam akan langsung dikirim ke cloud pusat yang ada pada server.

Baca juga: Calon Mahasiswa Perlu Tahu, Ini Perbedaan Skripsi, Tesis, dan Disertasi

Tantangan yang kemudian muncul adalah besarnya bandwidth yang dibutuhkan untuk mengirim dan mengunduh data. Kalaupun bandwidth mencukupi, tantangan lain adalah masalah biaya yang relatif besar saat mengirim maupun mengunduh data dari cloud pusat.

Pendekatan baru yang ditawarkan untuk menghadapi tantangan ini adalah penggunaan edge computing. Dengan edge computing, pengolahan data akan dilakukan secara lokal dekat dengan sumber data tersebut tanpa harus mengirimnya ke cloud pusat. Hasilnya, data dapat lebih mudah diproses karena rute pengolahan data dari lokal ke sistem cloud lebih pendek. Edge computing ini yang nantinya akan diwujudkan dalam bentuk sistem cloud di dalam dashcam.

Tantangan sistem road damage detection lainnya adalah kondisi lingkungan eksternal berupa lalu lintas yang padat dan perbedaan faktor pencahayaan saat pagi, siang, atau malam. Kedua faktor ini sangat berpotensi menyebabkan gagal deteksi kerusakan jalan oleh sistem. Oleh karena itu, sistem road damage detection juga masih harus melalui tahap-tahap perbaikan lebih lanjut untuk menyempurnakan cara kerjanya.
(nnz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
11 Prodi ITB Terbaik...
11 Prodi ITB Terbaik di Indonesia Versi QS WUR 2025, Pilihan Teratas untuk SNBT
5 Fakultas/Sekolah ITB...
5 Fakultas/Sekolah ITB dengan Persaingan Tertinggi, Siap Daftar di SNBT 2025?
Perpusnas dan Kemendikti...
Perpusnas dan Kemendikti Permudah Peneliti Mengakses Jurnal Elektronik
Ini 5 Fakultas/Sekolah...
Ini 5 Fakultas/Sekolah ITB dengan Keketatan Tertinggi pada SNBT 2025, Tertarik?
Riwayat Pendidikan Ridwan...
Riwayat Pendidikan Ridwan Kamil, dari SD Hingga Meraih Gelar Master dari Universitas California
Daftar Kampus di Indonesia...
Daftar Kampus di Indonesia dengan Ilmuwan Terbanyak yang Masuk Peringkat Dunia
Rahasia Ilmiah Kopi...
Rahasia Ilmiah Kopi Tubruk, Peneliti IPB Ungkap Alasan Rasa Lebih Kuat dan Nikmat
Hasil Riset Ungkap Tumbuhan...
Hasil Riset Ungkap Tumbuhan Bisa Menjerit saat Tersakiti
DPR: Prabowo Akan Lanjutkan...
DPR: Prabowo Akan Lanjutkan Perbaikan Jalan Rusak Era Jokowi
Rekomendasi
Turun Langsung, Anggota...
Turun Langsung, Anggota DPRK Nabire dari Partai Perindo Musa Mallisa Sambangi Korban Kebakaran
Respons Kondisi Ekonomi...
Respons Kondisi Ekonomi RI Terkini, Luhut Sebut Wajar Melambat di Masa Transisi
Hasil Lengkap Taipei...
Hasil Lengkap Taipei Open 2025: Trias/Rachel dan Rahmat/Yeremia Tembus 16 Besar
Hasil Piala Asia Futsal...
Hasil Piala Asia Futsal 2025: Timnas Futsal Putri Indonesia Takluk dari Jepang 
Waspada Perlambatan,...
Waspada Perlambatan, S&P Global Ratings Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 4,6% di 2025
Pasca Lawan Jepang,...
Pasca Lawan Jepang, Timnas Futsal Putri Indonesia Fokus 2 Laga Berikutnya
Berita Terkini
Momen Haru Guru Bimbel...
Momen Haru Guru Bimbel di Depok Raih Hadiah Utama Mobil dari Produsen Keju Ternama
10 Universitas Swasta...
10 Universitas Swasta Terbaik 2025 di Tangerang Versi Edurank
Tanoto dan Gates Foundation...
Tanoto dan Gates Foundation Jalin Kerja Sama Kesehatan, Gizi, dan Pendidikan di Asia
Jadwal Terbaru SPMB...
Jadwal Terbaru SPMB Jatim 2025 SMA & SMK Jalur Domisili, Prestasi, Afirmasi, dan Mutasi
Kapan Dana KJMU 2025...
Kapan Dana KJMU 2025 Cair? Ini Jadwal Resmi dan Syarat Penerimanya
KJP Plus Tahap 1 2025...
KJP Plus Tahap 1 2025 Cair, Apa Saja Barang yang Bisa Dibelanjakan?
Infografis
Sistem Perang Elektronik...
Sistem Perang Elektronik Rusia Bikin Senjata NATO Jadi Rongsokan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved