Praktisi Mengajar Pacu Mahasiswa Selesaikan Kuliah Lebih Cepat
loading...
A
A
A
PALEMBANG - Program Praktisi Mengajar dinilai memecut semangat mahasiswa untuk menyelesaikan kuliahnya lebih cepat. Hal ini tidak terlepas pengalaman kerja yang dibagikan oleh praktisi dari dunia industri kepada mahasiswanya.
Wakil Dekan 1 Bidang Akademik Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya (Unsri) Hasanudin menjelaskan, program Praktisi Mengajar tidak hanya memberi manfaat kepada institusi perguruan tinggi. Namun juga memberi keuntungan kepada mahasiswa.
Dia mengatakan, para praktisi mengajar yang terlibat dalam Praktisi Mengajar ini membagikan cerita dan pengalaman mereka di dunia kerja. Para mahasiswa pun yang selama ini kuliah teori dan monoton di dalam kelas akhirnya terbuka pengetahuannya akan dunia luar.
Baca juga: 9 Jurusan Kuliah yang Sangat Dibutuhkan PT PLN dengan Tawaran Gaji Tinggi
Cerita dan pengalaman inilah, katanya, yang membangkitkan motivasi mahasiswa untuk segera menyelesaikan kuliahnya untuk bekerja. "Ini (Praktik Mengajar) membangkitkan semangat mahasiswa untuk menyelesaikan studinya. Sebab mereka sudah mendapat pengalaman baru dari praktisi di tempat bekerja," katanya ketika ditemui di kampus Unsri, Senin (5/12/2022).
Dia menjelaskan, kampusnya mengutamakan alumni untuk diundang menjadi Praktisi Mengajar. Total ada 18 praktisi yang mengajar di Fakultas MIPA. Mereka terundang untuk membagikan pengalamannya agar mahasiswa mendapat ilmu baru. Menariknya, ungkap Hasanuddin, ada beberapa praktisi yang tidak mau menerima honor dari program Praktisi Mengajar ini.
Mahasiswa Unsri Fakultas Ilmu Kelautan Jeni Meiyerani menuturkan, praktisi memberikan mereka tidak hanya pelajaran teori yang selama ini diberikan dosen. Namun pelajaran praktik yang langsung dikerjakan oleh praktisi tersebut di dunia kerja.
"Program ini sangat bagus dan saya mengapresiasi karena dengan adanya kegiatan ini kami bisa tau nantinya bisa bekerja di mana," ungkap Jeni ketika diwawancarai.
Dia menuturkan, dengan adanya wawasan dari praktisi mahasiswa pun bisa mengetahui kalau dengan bekal ilmu yang dipelajari maka bisa bekerja tidak hanya linier di tempat bekerja dengan ilmu yang dipelajari di kampus namun di perusahaan atau institusi berbeda.
Baca juga: Sambut 1.404 Lulusan, Begini Keseruan Acara Welcoming New Alumni 2022 Prasetiya Mulya
Salah satu Praktisi Mengajar di Unsri adalah Fredy Supriadi. Fredy saat ini bekerja di UPT Balai Riset Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Fredy juga alumni program studi Ilmu Kelautan Fakultas MIPA Unsri.
Fredy menjelaskan, dia memberikan motivasi kepada mahasiswa pengetahuan yang didapatkan di dunia kerja. Kepada mahasiswa Unsri, tuturnya, mahasiswa tidak boleh mengandalkan ijazah semata namun harus menguasai suatu keahlian yang jarang orang kuasai.
"Carilah kemampuan pendamping ijazah, softskill yang mendukung dan bisa berguna setelah tamat kuliah. Mungkin saya bisa bersyukur karena tidak semua orang bisa (keahliannya di Ilmu Kelautan) maka saya dapat pekerjan ini," tuturnya.
Dia menambahkan, mahasiswa jangan hanya terpaku untuk bekerja sebagai PNS atau mengabdi di institusi pemerintah sebab memang persaingan untuk menjadi PNS sangat tinggi. Maka dia menyarankan, buatlah lapangan kerja dengan membuat startup sebab meski membuka satu perusahaan kecil tetapi bisa menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.
Selain itu, dia berpesan kepada mahasiswa untuk memperluas jaringan salah satunya dengan tetap terus menjalin komunikasi dengan para alumni. Fredy juga mendorong setiap mahasiswa untuk menguasai bahasa Inggris sebab bahasa Inggris adalah bahasa global yang diperlukan untuk menunjang karier profesional.
"Kemudian kegiatan kemahasiswaan penting untuk mendidik kerja sama dalam tim. Perusahaan akan tanya pengalaman organisasi calon pelamar, perusahaan akan lebih senang mempunyai pegawai yang mempunyai pengalaman organisasi," ungkapnya.
Praktisi Mengajar merupakan program yang diinisasi Kemendikbudristek untuk mendorong kolaborasi aktif praktisi ahli dengan dosen agar lulusan perguruan tinggi lebih siap untuk masuk ke dunia kerja.
Adapun tujuan Praktisi Mengajar ada tiga yakni menutup kesenjangan kompetensi lulusan baru dengan kebutuhan dunia kerja, memperkuat kolaborasi, dan mempersiapkan SDM unggul bagi Indonesia.
Sedangkan persyaratan bagi praktisi untuk berkolaborasi di program ini adalah:
1. Memiliki motivasi kuat untuk berkontribusi di bidang pendidikan
2. Telah bekerja dan/atau membuka usaha sendiri (berwirausaha) selama minimal tiga tahun, dihitung secara kumulatif sejak lulus perguruan tinggi minimal D3 atau sederajat. Ketentuan ini dikecualikan bagi atlet atau seniman yang memiliki kualifikasi sesuai dengan bidangnya masing-masing
3. Saat ini masih bekerja/usaha masih beroperasi
4. Memiliki keahlian yang dapat diajarkan
5. Tidak memiliki Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN) atau Nomor Induk Tenaga Kependidikan (NITK).
Wakil Dekan 1 Bidang Akademik Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya (Unsri) Hasanudin menjelaskan, program Praktisi Mengajar tidak hanya memberi manfaat kepada institusi perguruan tinggi. Namun juga memberi keuntungan kepada mahasiswa.
Dia mengatakan, para praktisi mengajar yang terlibat dalam Praktisi Mengajar ini membagikan cerita dan pengalaman mereka di dunia kerja. Para mahasiswa pun yang selama ini kuliah teori dan monoton di dalam kelas akhirnya terbuka pengetahuannya akan dunia luar.
Baca juga: 9 Jurusan Kuliah yang Sangat Dibutuhkan PT PLN dengan Tawaran Gaji Tinggi
Cerita dan pengalaman inilah, katanya, yang membangkitkan motivasi mahasiswa untuk segera menyelesaikan kuliahnya untuk bekerja. "Ini (Praktik Mengajar) membangkitkan semangat mahasiswa untuk menyelesaikan studinya. Sebab mereka sudah mendapat pengalaman baru dari praktisi di tempat bekerja," katanya ketika ditemui di kampus Unsri, Senin (5/12/2022).
Dia menjelaskan, kampusnya mengutamakan alumni untuk diundang menjadi Praktisi Mengajar. Total ada 18 praktisi yang mengajar di Fakultas MIPA. Mereka terundang untuk membagikan pengalamannya agar mahasiswa mendapat ilmu baru. Menariknya, ungkap Hasanuddin, ada beberapa praktisi yang tidak mau menerima honor dari program Praktisi Mengajar ini.
Mahasiswa Unsri Fakultas Ilmu Kelautan Jeni Meiyerani menuturkan, praktisi memberikan mereka tidak hanya pelajaran teori yang selama ini diberikan dosen. Namun pelajaran praktik yang langsung dikerjakan oleh praktisi tersebut di dunia kerja.
"Program ini sangat bagus dan saya mengapresiasi karena dengan adanya kegiatan ini kami bisa tau nantinya bisa bekerja di mana," ungkap Jeni ketika diwawancarai.
Dia menuturkan, dengan adanya wawasan dari praktisi mahasiswa pun bisa mengetahui kalau dengan bekal ilmu yang dipelajari maka bisa bekerja tidak hanya linier di tempat bekerja dengan ilmu yang dipelajari di kampus namun di perusahaan atau institusi berbeda.
Baca juga: Sambut 1.404 Lulusan, Begini Keseruan Acara Welcoming New Alumni 2022 Prasetiya Mulya
Salah satu Praktisi Mengajar di Unsri adalah Fredy Supriadi. Fredy saat ini bekerja di UPT Balai Riset Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Fredy juga alumni program studi Ilmu Kelautan Fakultas MIPA Unsri.
Fredy menjelaskan, dia memberikan motivasi kepada mahasiswa pengetahuan yang didapatkan di dunia kerja. Kepada mahasiswa Unsri, tuturnya, mahasiswa tidak boleh mengandalkan ijazah semata namun harus menguasai suatu keahlian yang jarang orang kuasai.
"Carilah kemampuan pendamping ijazah, softskill yang mendukung dan bisa berguna setelah tamat kuliah. Mungkin saya bisa bersyukur karena tidak semua orang bisa (keahliannya di Ilmu Kelautan) maka saya dapat pekerjan ini," tuturnya.
Dia menambahkan, mahasiswa jangan hanya terpaku untuk bekerja sebagai PNS atau mengabdi di institusi pemerintah sebab memang persaingan untuk menjadi PNS sangat tinggi. Maka dia menyarankan, buatlah lapangan kerja dengan membuat startup sebab meski membuka satu perusahaan kecil tetapi bisa menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.
Selain itu, dia berpesan kepada mahasiswa untuk memperluas jaringan salah satunya dengan tetap terus menjalin komunikasi dengan para alumni. Fredy juga mendorong setiap mahasiswa untuk menguasai bahasa Inggris sebab bahasa Inggris adalah bahasa global yang diperlukan untuk menunjang karier profesional.
"Kemudian kegiatan kemahasiswaan penting untuk mendidik kerja sama dalam tim. Perusahaan akan tanya pengalaman organisasi calon pelamar, perusahaan akan lebih senang mempunyai pegawai yang mempunyai pengalaman organisasi," ungkapnya.
Praktisi Mengajar merupakan program yang diinisasi Kemendikbudristek untuk mendorong kolaborasi aktif praktisi ahli dengan dosen agar lulusan perguruan tinggi lebih siap untuk masuk ke dunia kerja.
Adapun tujuan Praktisi Mengajar ada tiga yakni menutup kesenjangan kompetensi lulusan baru dengan kebutuhan dunia kerja, memperkuat kolaborasi, dan mempersiapkan SDM unggul bagi Indonesia.
Sedangkan persyaratan bagi praktisi untuk berkolaborasi di program ini adalah:
1. Memiliki motivasi kuat untuk berkontribusi di bidang pendidikan
2. Telah bekerja dan/atau membuka usaha sendiri (berwirausaha) selama minimal tiga tahun, dihitung secara kumulatif sejak lulus perguruan tinggi minimal D3 atau sederajat. Ketentuan ini dikecualikan bagi atlet atau seniman yang memiliki kualifikasi sesuai dengan bidangnya masing-masing
3. Saat ini masih bekerja/usaha masih beroperasi
4. Memiliki keahlian yang dapat diajarkan
5. Tidak memiliki Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN) atau Nomor Induk Tenaga Kependidikan (NITK).
(nnz)