Dies Natalis ke-72 FEB UI, Wapres Dorong Perkuat Sinergi Lintas Sektor
loading...
A
A
A
JAKARTA - Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia ( FEB UI ) menggelar acara Puncak Dies Natalis ke-72. Wakil Presiden ( Wapres ) Ma'ruf Amin pun datang dan memberikan dorongan agar FEB ters perkuat sinergi lintas sektor untuk kemajuan bangsa.
Wapres mengatakan FEB UI telah memberikan sumbangsih yang luar biasa bagi perekonomian Indonesia. Hal tersebut, kata Maruf Amin, dapat dilihat dari banyaknya alumni FEB Universitas Indonesia yang menjadi pemimpin bangsa, dan berkiprah di berbagai sektor.
"Sumbangsihnya (FEB UI) bagi perekonomian di Indonesia sangat berharga, banyak alumni yang menjadi pemimpin bangsa dan berkiprah di berbagai sektor," kata Maruf Amin saat memberikan sambutan secara virtual dalam Acara Puncak Dies Natalis ke-72 FEB UI di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (7/12/2022).
Baca juga: Gali Kisah-kisah Inspiratif dari Insan Kampus, Diktiristek Gelar RekaTalks di Bali
Ma'ruf Amin berharap FEB UI dapat menjadi garda terdepan dalam membangun sinergi, dan kolaborasi antara perguruan tinggi dengan pemangku kepentingan lintas sektor. "Saya berharap Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia terus menjadi yang terdepan dalam membangun sinergi dan kolaborasi antara perguruan tinggi dan pemangku kepentingan lintas sektor," ucapnya.
"Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia dapat terus berkontribusi aktif untuk mewujudkan visi tersebut," sambungnya.
Di sisi lain, Dekan FEB UI Teguh Dartanto mengatakan, fakultasnya berkomitmen untuk terus mendidik dan mencetak sumber daya manusia (SDM) berstandar internasional, yang mampu menghadapi berbagai tantangan ketidakpastian global di masa depan.
Untuk itu, kata Teguh, FEB UI fokus pada lima skill yang dipersiapkan untuk menghadapi segala macam perubahan yang terjadi.
Baca juga: Mahasiswa, Ini Kunci Sukses Membuat Karya Tulis Ilmiah
"Sebetulnya ada lima skill yang harus dipersiapkan untuk menghadapi ketidakpastian global di masa depan. Oleh karena itu pendidikan di Indonesia harus fokus terhadap hal hal mendasar dari keterampilan manusia tersebut," kata Teguh.
Adapun skill pertama, adalah skill untuk menyelesaikan permasalahan dengan critical thinking dan creativity. Kedua, skill SDM untuk lebih resilience agar tahan banting.
Lalu ketiga adalah skill untuk mampu bekerja sama dengan orang lain dari latar belakang yang beragam. Sehingga yang dibutuhkan adalah kemampuan komunikasi yang mumpuni, keinginan membangun kolaborasi dan mutual understanding.
Keempat adalah skill untuk mengerti dan memperbaiki keadaan menjadi lebih ideal. Dan kelima, skill untuk memberikan pengaruh sosial.
Wapres mengatakan FEB UI telah memberikan sumbangsih yang luar biasa bagi perekonomian Indonesia. Hal tersebut, kata Maruf Amin, dapat dilihat dari banyaknya alumni FEB Universitas Indonesia yang menjadi pemimpin bangsa, dan berkiprah di berbagai sektor.
"Sumbangsihnya (FEB UI) bagi perekonomian di Indonesia sangat berharga, banyak alumni yang menjadi pemimpin bangsa dan berkiprah di berbagai sektor," kata Maruf Amin saat memberikan sambutan secara virtual dalam Acara Puncak Dies Natalis ke-72 FEB UI di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (7/12/2022).
Baca juga: Gali Kisah-kisah Inspiratif dari Insan Kampus, Diktiristek Gelar RekaTalks di Bali
Ma'ruf Amin berharap FEB UI dapat menjadi garda terdepan dalam membangun sinergi, dan kolaborasi antara perguruan tinggi dengan pemangku kepentingan lintas sektor. "Saya berharap Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia terus menjadi yang terdepan dalam membangun sinergi dan kolaborasi antara perguruan tinggi dan pemangku kepentingan lintas sektor," ucapnya.
"Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia dapat terus berkontribusi aktif untuk mewujudkan visi tersebut," sambungnya.
Di sisi lain, Dekan FEB UI Teguh Dartanto mengatakan, fakultasnya berkomitmen untuk terus mendidik dan mencetak sumber daya manusia (SDM) berstandar internasional, yang mampu menghadapi berbagai tantangan ketidakpastian global di masa depan.
Untuk itu, kata Teguh, FEB UI fokus pada lima skill yang dipersiapkan untuk menghadapi segala macam perubahan yang terjadi.
Baca juga: Mahasiswa, Ini Kunci Sukses Membuat Karya Tulis Ilmiah
"Sebetulnya ada lima skill yang harus dipersiapkan untuk menghadapi ketidakpastian global di masa depan. Oleh karena itu pendidikan di Indonesia harus fokus terhadap hal hal mendasar dari keterampilan manusia tersebut," kata Teguh.
Adapun skill pertama, adalah skill untuk menyelesaikan permasalahan dengan critical thinking dan creativity. Kedua, skill SDM untuk lebih resilience agar tahan banting.
Lalu ketiga adalah skill untuk mampu bekerja sama dengan orang lain dari latar belakang yang beragam. Sehingga yang dibutuhkan adalah kemampuan komunikasi yang mumpuni, keinginan membangun kolaborasi dan mutual understanding.
Keempat adalah skill untuk mengerti dan memperbaiki keadaan menjadi lebih ideal. Dan kelima, skill untuk memberikan pengaruh sosial.
(nnz)