Mengenal Profesi Analis Data, Pekerjaan Bergaji Tinggi yang Dibutuhkan di Masa Depan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perubahan teknologi dan semakin majunya digitalisasi menyebabkan banyak profesi baru terkait informasi dan teknologi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Salah satu profesi yang dibutuhkan adalah analis data.
Guna menambah wawasan mahasiswa terkait profesi analis data, Departemen Statistika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) adakan kuliah tamu dengan mengundang Lead Data Analyst Moladin, Yogi Sarumaha.
Baca juga: Unnes Tembus Top 10 Kampus Terbaik Dunia Paling Ramah Disabilitas
Dalam kuliah tamu yang mengangkat tema Why Choose Career in Data Expert ini, tidak dapat dipungkiri, seorang analis data memang memiliki peluang yang tinggi dan menguntungkan di dunia kerja saat ini. Yogi menambahkan bahwa permintaan terhadap profesi ini akan semakin meningkat hingga tahun 2030 mendatang. “Tingginya permintaan tersebut membuat gaji yang ditawarkan untuk profesi ini cukup menggiurkan,” ujarnya, dikutip dari laman ITS, Sabtu (10/12/2022).
Akan tetapi, terdapat beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum memulai karir sebagai analis data. Diantaranya adalah portofolio, pengalaman dalam mengerjakan suatu proyek, hingga pemahaman terhadap dunia bisnis. “Portofolio dan pengalaman bisnis dapat menunjang resume ataupun Curriculum Vitae (CV) kita,” timpalnya.
Menurutnya, analis data merupakan profesi yang berkaitan dengan suatu konsep dan metode yang digunakan untuk mengembangkan suatu proses pengambilan keputusan. “Pengembangan ini dilakukan dengan cara memanfaatkan sistem pendukung berbasis fakta,” jelasnya.
Menurut Yogi, konsep dan metode yang dimaksud di antaranya adalah statistik, penyelesaian masalah, hingga komunikasi. Ketiga hal itu digunakan untuk mengembangkan suatu proses pengambilan keputusan yang merupakan tujuan dari profesi analis data. “Sedangkan sistem pendukung berbasis fakta yang digunakan adalah data-data,” paparnya
Baca juga: 5.788 Mahasiswa Binus University Diwisuda, 65% Lulusan S1 Telah Bekerja
Alumnus Departemen Statistika ITS ini juga menerangkan bahwa analis data merupakan pekerjaan dengan cakupan yang sangat luas. Pasalnya, seorang analis data dapat berperan di lima bidang sekaligus, yakni data scientist, analytics manager, senior data analyst, business analyst, hingga senior financial analyst. “Kelima bidang itu memiliki tahapan karirnya sendiri dan berpeluang menjadi pemimpin perusahaan,” ungkapnya.
Di akhir, Yoga juga memaparkan contoh studi kasus yang berkenaan dengan dunia data expert, salah satunya mengenai fitur gratis ongkos kirim (ongkir) yang disediakan oleh e-commerce. “Analis data memiliki peran yang besar dalam hal ini, di mana mereka bertanggung jawab agar program gratis ongkir dapat berjalan tanpa merugikan perusahaan,” pungkasnya.
Guna menambah wawasan mahasiswa terkait profesi analis data, Departemen Statistika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) adakan kuliah tamu dengan mengundang Lead Data Analyst Moladin, Yogi Sarumaha.
Baca juga: Unnes Tembus Top 10 Kampus Terbaik Dunia Paling Ramah Disabilitas
Dalam kuliah tamu yang mengangkat tema Why Choose Career in Data Expert ini, tidak dapat dipungkiri, seorang analis data memang memiliki peluang yang tinggi dan menguntungkan di dunia kerja saat ini. Yogi menambahkan bahwa permintaan terhadap profesi ini akan semakin meningkat hingga tahun 2030 mendatang. “Tingginya permintaan tersebut membuat gaji yang ditawarkan untuk profesi ini cukup menggiurkan,” ujarnya, dikutip dari laman ITS, Sabtu (10/12/2022).
Akan tetapi, terdapat beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum memulai karir sebagai analis data. Diantaranya adalah portofolio, pengalaman dalam mengerjakan suatu proyek, hingga pemahaman terhadap dunia bisnis. “Portofolio dan pengalaman bisnis dapat menunjang resume ataupun Curriculum Vitae (CV) kita,” timpalnya.
Menurutnya, analis data merupakan profesi yang berkaitan dengan suatu konsep dan metode yang digunakan untuk mengembangkan suatu proses pengambilan keputusan. “Pengembangan ini dilakukan dengan cara memanfaatkan sistem pendukung berbasis fakta,” jelasnya.
Menurut Yogi, konsep dan metode yang dimaksud di antaranya adalah statistik, penyelesaian masalah, hingga komunikasi. Ketiga hal itu digunakan untuk mengembangkan suatu proses pengambilan keputusan yang merupakan tujuan dari profesi analis data. “Sedangkan sistem pendukung berbasis fakta yang digunakan adalah data-data,” paparnya
Baca juga: 5.788 Mahasiswa Binus University Diwisuda, 65% Lulusan S1 Telah Bekerja
Alumnus Departemen Statistika ITS ini juga menerangkan bahwa analis data merupakan pekerjaan dengan cakupan yang sangat luas. Pasalnya, seorang analis data dapat berperan di lima bidang sekaligus, yakni data scientist, analytics manager, senior data analyst, business analyst, hingga senior financial analyst. “Kelima bidang itu memiliki tahapan karirnya sendiri dan berpeluang menjadi pemimpin perusahaan,” ungkapnya.
Di akhir, Yoga juga memaparkan contoh studi kasus yang berkenaan dengan dunia data expert, salah satunya mengenai fitur gratis ongkos kirim (ongkir) yang disediakan oleh e-commerce. “Analis data memiliki peran yang besar dalam hal ini, di mana mereka bertanggung jawab agar program gratis ongkir dapat berjalan tanpa merugikan perusahaan,” pungkasnya.
(nnz)