Telkom University Kembali Juarai Ajang Asia Pacific ICT Alliance Awards 2022
loading...
A
A
A
JAKARTA - Prestasi internasional kembali diraih Telkom University pada ajang Asia Pacific ICT Alliance (APICTA) Awards 2022 di Pakistan. Acara yang diadakan sejak 2001 ini diikuti lebih dari 200 tim dari seluruh negara di Asia Pacific.
Pada ajang tahun ini, Telkom University mengirimkan dua tim yaitu, Tim Amons yang beranggotakan, I Putu Bagus Erix Wijaya (S1 Informatika), Mar’i Fauzan Rambe (S1 Informatika), Michael Fernandito Sanfia (S1 Teknologi Informasi), dan Adelio Ferhan Soebroto (S1 Sistem Informasi).
Tim kedua, Stetoskop Digital yang beranggotakan Muhammad Rafli Ramadhan (S1 Informatika), Nariswari Yoga Nandita (S1 Informatika), Nur Afina Rahmani (S1 Informatika), Wandi Yusuf Kurniawan (S1 Informatika). Kedua tim ini masuk dalam kategori Student Tertiary.
Satria Mandala, Ph.D., selaku dosen pembimbing menjelaskan bahwa Amons adalah system untuk memonitor aritmia dari mana saja dan kapan saja dengan memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT).
Amons menggunakan artificial intelligence untuk mendeteksi dan memprediksi beberapa jenis aritmia seperti Premature Ventricular Contraction (PVC), Premature Atrial Contraction (PAC), Atrial Fibrillation (AF) yang sering ditemukan pada pasien Stroke dan Ventricular Tachycardia/Ventricular Fibrillation (VT/VF) jenis aritmia yang mematikan.
Amons dapat digunakan di Android maupun komputer atau laptop. Pada android, prediksi Amons bersifat hampir real time dan di fokuskan pada aritmia yang mematikan yaitu VT/VF. Ketika VT/VF ditemukan, alert akan dikirim ke server untuk diteruskan ke dokter.
Untuk aplikasi di komputer atau laptop, deteksi dan prediksi dilakukan untuk keempat jenis aritmia (PVC, PAC, AF dan VT/VF). Namun demikian pada komputer atau laptop deteksi dan prediksinya bersifat on-demand karena melayani banyak user.
Sedangkan untuk tim Stetoskop Digital, Satria Mandala, Ph.D menjelaskan bahwa Stetoskop Digital adalah stetoskop yang mempunyai kemampuan lebih dari stetoskop biasa. Stetoskop Digital dilengkapi dengan kemampuan untuk memprediksi Valvular Heart Diseases (VHD) atau bocor jantung.
Sistem Stetoskop Digital memiliki aplikasi android dan web-based application di komputer atau laptop. Recording dan prediksi data suara jantung terhadap VHD dapat dilakukan di android maupun di komputer laptop. Untuk hal tersebut sama seperti Amons, stetoskop digital juga dilengkapi dengan prediksi VHD berbasis machine learning.
Di antara hardware stetoskop, aplikasi android dan aplikasi web di komputer atau laptop terhubung dengan teknologi Internet of Things (IoT). Deteksi VHD di android dilakukan secara real time dan alert akan dikirimkan langsung ke server untuk diteruskan ke dokter sehingga dapat dibuka di web-based application di komputer laptop.
Pada server, data suara jantung diprediksi secara on-demand karena harus melayani banyak pasien untuk deteksi VHD.
Satria berharap, prestasi ini dapat terus ditingkatkan dan Telkom University dapat meraih juara. “Prestasi luar biasa, mudah-mudahan ke depannya bisa ditingkatkan sehingga menjadi Winner,” ujarnya.
APICTA sendiri merupakan aliansi dari organisasi ICT untuk membangun dan meningkatkan jaringan guna meningkatkan kerjasama dalam bidang ICT serta meningkatkan inovasi teknologi serta mendorong pengembangan ICT untuk pasar global.
Sedangkan APICTA Awards adalah program penghargaan internasional yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran ICT dalam masyarakat dan membantu menjembatani kesenjangan digital, program ini dirancang untuk merangsang inovasi ICT dan kreatifitas, meningkatkan hubungan ekonomi dan perdagangan, memfasilitasi transfer teknologi dan menawarkan peluang bisnis yang cocok melalui paparan kapitalis ventura dan investor.
Pada ajang tahun ini, Telkom University mengirimkan dua tim yaitu, Tim Amons yang beranggotakan, I Putu Bagus Erix Wijaya (S1 Informatika), Mar’i Fauzan Rambe (S1 Informatika), Michael Fernandito Sanfia (S1 Teknologi Informasi), dan Adelio Ferhan Soebroto (S1 Sistem Informasi).
Tim kedua, Stetoskop Digital yang beranggotakan Muhammad Rafli Ramadhan (S1 Informatika), Nariswari Yoga Nandita (S1 Informatika), Nur Afina Rahmani (S1 Informatika), Wandi Yusuf Kurniawan (S1 Informatika). Kedua tim ini masuk dalam kategori Student Tertiary.
Satria Mandala, Ph.D., selaku dosen pembimbing menjelaskan bahwa Amons adalah system untuk memonitor aritmia dari mana saja dan kapan saja dengan memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT).
Amons menggunakan artificial intelligence untuk mendeteksi dan memprediksi beberapa jenis aritmia seperti Premature Ventricular Contraction (PVC), Premature Atrial Contraction (PAC), Atrial Fibrillation (AF) yang sering ditemukan pada pasien Stroke dan Ventricular Tachycardia/Ventricular Fibrillation (VT/VF) jenis aritmia yang mematikan.
Amons dapat digunakan di Android maupun komputer atau laptop. Pada android, prediksi Amons bersifat hampir real time dan di fokuskan pada aritmia yang mematikan yaitu VT/VF. Ketika VT/VF ditemukan, alert akan dikirim ke server untuk diteruskan ke dokter.
Untuk aplikasi di komputer atau laptop, deteksi dan prediksi dilakukan untuk keempat jenis aritmia (PVC, PAC, AF dan VT/VF). Namun demikian pada komputer atau laptop deteksi dan prediksinya bersifat on-demand karena melayani banyak user.
Sedangkan untuk tim Stetoskop Digital, Satria Mandala, Ph.D menjelaskan bahwa Stetoskop Digital adalah stetoskop yang mempunyai kemampuan lebih dari stetoskop biasa. Stetoskop Digital dilengkapi dengan kemampuan untuk memprediksi Valvular Heart Diseases (VHD) atau bocor jantung.
Sistem Stetoskop Digital memiliki aplikasi android dan web-based application di komputer atau laptop. Recording dan prediksi data suara jantung terhadap VHD dapat dilakukan di android maupun di komputer laptop. Untuk hal tersebut sama seperti Amons, stetoskop digital juga dilengkapi dengan prediksi VHD berbasis machine learning.
Di antara hardware stetoskop, aplikasi android dan aplikasi web di komputer atau laptop terhubung dengan teknologi Internet of Things (IoT). Deteksi VHD di android dilakukan secara real time dan alert akan dikirimkan langsung ke server untuk diteruskan ke dokter sehingga dapat dibuka di web-based application di komputer laptop.
Pada server, data suara jantung diprediksi secara on-demand karena harus melayani banyak pasien untuk deteksi VHD.
Satria berharap, prestasi ini dapat terus ditingkatkan dan Telkom University dapat meraih juara. “Prestasi luar biasa, mudah-mudahan ke depannya bisa ditingkatkan sehingga menjadi Winner,” ujarnya.
APICTA sendiri merupakan aliansi dari organisasi ICT untuk membangun dan meningkatkan jaringan guna meningkatkan kerjasama dalam bidang ICT serta meningkatkan inovasi teknologi serta mendorong pengembangan ICT untuk pasar global.
Sedangkan APICTA Awards adalah program penghargaan internasional yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran ICT dalam masyarakat dan membantu menjembatani kesenjangan digital, program ini dirancang untuk merangsang inovasi ICT dan kreatifitas, meningkatkan hubungan ekonomi dan perdagangan, memfasilitasi transfer teknologi dan menawarkan peluang bisnis yang cocok melalui paparan kapitalis ventura dan investor.
(mpw)