3 Skema Baru Penerimaan Mahasiswa PTN Pada 2023: SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kemendikbudristek meluncurkan transformasi dalam pendidikan tinggi yaitu perubahan seleksi masuk mahasiswa baru di PTN. Kebijakan ini terangkum dalam Merdeka Belajar Episode ke-22: Transformasi Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri ( PTN ).
Sejarah penerimaan mahasiswa baru di PTN bisa dirujuk sejak 1976. Saat itu, lima perguruan tinggi di Pulau Jawa yaitu Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Insitut Pertanian Bogor, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Airlangga membuka program Sekretariat Kerja Sama Antar-Lima Universitas (SKALU) untuk menyeleksi calon mahasiswa baru.
Selanjutnya sistem seleksi SKALU dikembangkan menjadi Proyek Perintis, Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru (Sipenmaru), Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN), Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB), dan pada 2008 Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Pada 2013-2022 terdapat 3 jalur yaitu SNMPTN, SBMPTN, dan Mandiri.
Baca juga: 5 Jurusan di ITB dengan Keketatan Tertinggi Tahun 2022, Referensi untuk SNBT 2023
SNMPTN untuk calon mahasiswa yang dijaring berdasarkan nilai rapor dan prestasi lainnya berubah menjadi Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Sementara calon mahasiswa baru di SBMPTN diseleksi berdasarkan hasil Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) kini namanya menjadi Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT).
Lembaga yang mempersiapkan, mengelola, dan mengolah data calon mahasiswa pun berubah nama. Awalnya dikenal dengan Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) namun kini menjadi Tim Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) PTN.
Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim mengatakan, arah baru transformasi seleksi masuk PTN dilakukan melalui lima prinsip perubahan, yaitu mendorong pembelajaran yang menyeluruh, lebih berfokus pada kemampuan penalaran, dan lebih inklusif dan lebih mengakomodasi keragaman peserta didik.
"Kemudian lebih transparan, serta lebih terintegrasi dengan mencakup bukan hanya program sarjana, tetapi juga diploma tiga, dan diploma empat/sarjana terapan," kata Nadiem pada peluncuran Merdeka Belajar Episode ke-22, Rabu (7/9/2022).
Jalur SNBP dilakukan berdasarkan hasil penelusuran prestasi akademik. Peserta SNBP adalah siswa kelas 12 yang akan lulus pada tahun 2023 dan tidak dikenai biaya untuk keikutsertaan dalam SNBP. Kuota minimum jalur SNBP masing-masing PTN adalah 20%.
Baca juga: SINDOnews Terima Penghargaan Apresiasi Talenta Berprestasi dan Mitra 2022 Kemendikbudristek
Bagi siswa yang layak mendaftar SNBP, nilai rapor akan diinput melalui Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Selanjutnya, siswa yang telah lulus SNBP 2023, seperti halnya siswa yang telah lulus SNMPTN atau Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri pada tahun 2021 dan 2022, tidak diperbolehkan mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2023.
Peserta SNBT harus mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) yang diselenggarakan Pusat UTBK PTN. Peserta hanya diperbolehkan mengikuti UTBK sebanyak satu kali. Untuk mengikuti UTBK dikenai biaya pendaftaran. Calon peserta yang dapat mengikuti SNBT 2023 adalah siswa lulusan tahun 2021, 2022, dan 2023. Hasil UTBK hanya berlaku untuk mendaftar SNBT 2023. Mekanisme seleksi SNBT dilakukan berdasarkan hasil UTBK dan dapat ditambah dengan kriteria lain sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan PTN.
Pelaksanaan SNPMB 2023 diawali dengan Registrasi Akun SNPMB pada Portal SNPMB (https://portal-snpmb.bppp.kemdikbud.go.id). Mulai kegiatan pengisian PDSS, Pendaftaran SNBP, hingga Pendaftaran UTBK-SNBT, pendaftar wajib memiliki akun SNPMB-BPPP melalui Single Sign On (SSO). Registrasi Akun SNPMB diselenggarakan pada 14 Januari–15 Februari 2023. Registrasi ini diperuntukan khusus lulusan 2023 dan akan ikut SNBP.
Selanjutnya, Penetapan Siswa Eligible oleh Sekolah diadakan pada 3 Januari– 8 Februari 2023; Pengisian PDSS 9 Januari–9 Februari 2023; Pendaftaran SNBP 14–28 Februari 2023. Pengumuman Hasil SNBP dijadwalkan pada 28 Maret 2023, sedangkan
jadwal Pendaftaran Ulang peserta yang lulus SNBP dapat dilihat pada laman PTN penerima.
Tahap SNBT diawali dengan Registrasi Akun SNPMB 16 Februari–3 Maret 2023. Pendaftaran UTBK dan SNBT 23 Maret–14 April 2023. Pelaksanaan UTBK dilakukan dalam dua gelombang, yaitu Gelombang 1 pada 8–14 Mei 2023 dan Gelombang 2 pada
22–28 Mei 2023. Pengumuman Hasil Seleksi Jalur SNBT dijadwalkan pada 20 Juni 2023.
Mekanisme ketiga dalam transformasi seleksi masuk PTN adalah melalui seleksi secara mandiri oleh PTN. Pada jalur ini, pemerintah mengatur agar seleksi diselenggarakan secara lebih transparan dengan mewajibkan PTN untuk melakukan beberapa hal sebelum dan setelah pelaksanaan seleksi secara mandiri.
Sebelum pelaksanaan seleksi secara mandiri, PTN wajib mengumumkan beberapa hal, antara lain jumlah calon mahasiswa yang akan diterima masing-masing program studi/fakultas; metode penilaian calon mahasiswa yang terdiri atas tes secara mandiri, kerja sama tes melalui konsorsium perguruan tinggi, memanfaatkan nilai dari hasil seleksi nasional berdasarkan tes, dan/atau metode penilaian calon mahasiswa lainnya yang diperlukan; serta besaran biaya atau metode penentuan besaran biaya yang dibebankan bagi calon mahasiswa yang lulus seleksi.
Sesudah pelaksanaan seleksi secara mandiri PTN diwajibkan mengumumkan beberapa hal, antara lain jumlah peserta seleksi yang lulus seleksi dan sisa kuota yang belum terisi; masa sanggah selama lima hari kerja setelah pengumuman hasil seleksi; dan tata cara penyanggahan hasil seleksi.
Demikian tadi sekilas mengenai transformasi seleksi masuk PTN yang akan berlaku tahun depan. Semoga informasi ini bermanfaat bagi pembaca setia SINDOnews.
Sejarah penerimaan mahasiswa baru di PTN bisa dirujuk sejak 1976. Saat itu, lima perguruan tinggi di Pulau Jawa yaitu Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Insitut Pertanian Bogor, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Airlangga membuka program Sekretariat Kerja Sama Antar-Lima Universitas (SKALU) untuk menyeleksi calon mahasiswa baru.
Selanjutnya sistem seleksi SKALU dikembangkan menjadi Proyek Perintis, Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru (Sipenmaru), Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN), Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB), dan pada 2008 Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Pada 2013-2022 terdapat 3 jalur yaitu SNMPTN, SBMPTN, dan Mandiri.
Baca juga: 5 Jurusan di ITB dengan Keketatan Tertinggi Tahun 2022, Referensi untuk SNBT 2023
SNMPTN untuk calon mahasiswa yang dijaring berdasarkan nilai rapor dan prestasi lainnya berubah menjadi Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Sementara calon mahasiswa baru di SBMPTN diseleksi berdasarkan hasil Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) kini namanya menjadi Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT).
Lembaga yang mempersiapkan, mengelola, dan mengolah data calon mahasiswa pun berubah nama. Awalnya dikenal dengan Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) namun kini menjadi Tim Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) PTN.
Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim mengatakan, arah baru transformasi seleksi masuk PTN dilakukan melalui lima prinsip perubahan, yaitu mendorong pembelajaran yang menyeluruh, lebih berfokus pada kemampuan penalaran, dan lebih inklusif dan lebih mengakomodasi keragaman peserta didik.
"Kemudian lebih transparan, serta lebih terintegrasi dengan mencakup bukan hanya program sarjana, tetapi juga diploma tiga, dan diploma empat/sarjana terapan," kata Nadiem pada peluncuran Merdeka Belajar Episode ke-22, Rabu (7/9/2022).
Jalur SNBP dilakukan berdasarkan hasil penelusuran prestasi akademik. Peserta SNBP adalah siswa kelas 12 yang akan lulus pada tahun 2023 dan tidak dikenai biaya untuk keikutsertaan dalam SNBP. Kuota minimum jalur SNBP masing-masing PTN adalah 20%.
Baca juga: SINDOnews Terima Penghargaan Apresiasi Talenta Berprestasi dan Mitra 2022 Kemendikbudristek
Bagi siswa yang layak mendaftar SNBP, nilai rapor akan diinput melalui Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Selanjutnya, siswa yang telah lulus SNBP 2023, seperti halnya siswa yang telah lulus SNMPTN atau Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri pada tahun 2021 dan 2022, tidak diperbolehkan mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2023.
Peserta SNBT harus mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) yang diselenggarakan Pusat UTBK PTN. Peserta hanya diperbolehkan mengikuti UTBK sebanyak satu kali. Untuk mengikuti UTBK dikenai biaya pendaftaran. Calon peserta yang dapat mengikuti SNBT 2023 adalah siswa lulusan tahun 2021, 2022, dan 2023. Hasil UTBK hanya berlaku untuk mendaftar SNBT 2023. Mekanisme seleksi SNBT dilakukan berdasarkan hasil UTBK dan dapat ditambah dengan kriteria lain sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan PTN.
Pelaksanaan SNPMB 2023 diawali dengan Registrasi Akun SNPMB pada Portal SNPMB (https://portal-snpmb.bppp.kemdikbud.go.id). Mulai kegiatan pengisian PDSS, Pendaftaran SNBP, hingga Pendaftaran UTBK-SNBT, pendaftar wajib memiliki akun SNPMB-BPPP melalui Single Sign On (SSO). Registrasi Akun SNPMB diselenggarakan pada 14 Januari–15 Februari 2023. Registrasi ini diperuntukan khusus lulusan 2023 dan akan ikut SNBP.
Selanjutnya, Penetapan Siswa Eligible oleh Sekolah diadakan pada 3 Januari– 8 Februari 2023; Pengisian PDSS 9 Januari–9 Februari 2023; Pendaftaran SNBP 14–28 Februari 2023. Pengumuman Hasil SNBP dijadwalkan pada 28 Maret 2023, sedangkan
jadwal Pendaftaran Ulang peserta yang lulus SNBP dapat dilihat pada laman PTN penerima.
Tahap SNBT diawali dengan Registrasi Akun SNPMB 16 Februari–3 Maret 2023. Pendaftaran UTBK dan SNBT 23 Maret–14 April 2023. Pelaksanaan UTBK dilakukan dalam dua gelombang, yaitu Gelombang 1 pada 8–14 Mei 2023 dan Gelombang 2 pada
22–28 Mei 2023. Pengumuman Hasil Seleksi Jalur SNBT dijadwalkan pada 20 Juni 2023.
Mekanisme ketiga dalam transformasi seleksi masuk PTN adalah melalui seleksi secara mandiri oleh PTN. Pada jalur ini, pemerintah mengatur agar seleksi diselenggarakan secara lebih transparan dengan mewajibkan PTN untuk melakukan beberapa hal sebelum dan setelah pelaksanaan seleksi secara mandiri.
Sebelum pelaksanaan seleksi secara mandiri, PTN wajib mengumumkan beberapa hal, antara lain jumlah calon mahasiswa yang akan diterima masing-masing program studi/fakultas; metode penilaian calon mahasiswa yang terdiri atas tes secara mandiri, kerja sama tes melalui konsorsium perguruan tinggi, memanfaatkan nilai dari hasil seleksi nasional berdasarkan tes, dan/atau metode penilaian calon mahasiswa lainnya yang diperlukan; serta besaran biaya atau metode penentuan besaran biaya yang dibebankan bagi calon mahasiswa yang lulus seleksi.
Sesudah pelaksanaan seleksi secara mandiri PTN diwajibkan mengumumkan beberapa hal, antara lain jumlah peserta seleksi yang lulus seleksi dan sisa kuota yang belum terisi; masa sanggah selama lima hari kerja setelah pengumuman hasil seleksi; dan tata cara penyanggahan hasil seleksi.
Demikian tadi sekilas mengenai transformasi seleksi masuk PTN yang akan berlaku tahun depan. Semoga informasi ini bermanfaat bagi pembaca setia SINDOnews.
(nnz)