Cegah Kanker Payudara, IWK Fasilkom UI dan RSUI Ajak Perempuan Indonesia Lakukan Ini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan bahwa kanker payudara menempati urutan pertama terkait jumlah kanker terbanyak di Indonesia serta menjadi salah satu sebab penyumbang kematian pertama akibat kanker.
Data Globocan 2020, jumlah kasus baru kanker payudara mencapai 68.858 kasus (16,6%) dari total 396.914 kasus baru kanker di Indonesia. Sementara itu, untuk jumlah kematiannya mencapai lebih dari 22 ribu jiwa kasus.
Data tersebut membangkitkan semangat Ikatan Wanita Keluarga (IWK) Fakultas Ilmu Komputer ( Fasilkom ) Universitas Indonesia (UI) untuk memberikan edukasi pentingnya pencegahan sejak dini kanker payudara bagi masyarakat umum, terutama warga UI.
Bekerja sama dengan Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), IWK Fasilkom UI mengadakan seminar dan pemeriksaan kesehatan bertajuk “Sadari dan Kenali: Deteksi Dini Kanker Payudara” bertempat di Auditorium Gedung B, Kampus UI, Depok.
Ketua IWK Fasilkom UI, Dyah Prawitasari menyampaikan bahwa acara tersebut merupakan kegiatan yang pertama sejak dimulainya kepengurusan IWK Fasilkom UI yang baru dan diselenggarakan bertepatan dengan momen peringatan Hari Ibu pada Desember lalu.
“Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan edukasi pentingnya pencegahan sejak dini kanker payudara,” ujar Dyah Prawitasari dalam keterangan pers, Rabu (4/1/2023).
Dekan Fasilkom UI, Dr. Petrus Mursanto, mengatakan, bertepatan dengan peringatan hari Ibu atau lebih tepatnya Hari Perempuan Indonesia, dirinya berharap peran yang dimiliki ibu-ibu atau bagi calon ibu mampu memberikan edukasi dan penyadaran dini bahaya terkait kanker payudara.
"Saya harap perempuan Indonesia lebih sehat dan lebih maju dimulai dari diri sendiri, keluarga, dan lingkungan kita sehari-hari,” kata Dekan Mursanto.
Mengacu data Kementerian Kesehatan, deteksi dini kanker payudara amatlah penting. Salah seorang narasumber dalam seminar tersebut, Dokter RSUI, dr. Aris Ramdhani, Sp.B., mengatakan bahwa kanker payudara merupakan jenis kanker dengan jumlah kasus terbanyak, dan menjadi salah satu penyebab kematian utama akibat kanker.
Ia mengatakan hal tersebut disebabkan karena sebagian besar pasien kanker payudara datang berobat sudah pada stadium lanjut. “Padahal, jika terdeteksi dini dan segera diterapi, sebetulnya kanker bisa dikalahkan. Rutin melakukan Sadari dapat membantu melindungi diri dari kanker payudara. Early detection saves lives,” kata dr. Aris.
Acara seminar Sadari dan Kenali ini dimoderatori oleh dr. Afni Fatmasari, Sp.PD., dari IWK Fasilkom UI. Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama RSUI yaitu, Dr. dr. Astuti Giantini Sp.PK(K), MPH yang juga memberikan sambutan positif terhadap kegiatan IWK Fasilkom UI.
Kegiatan ini dihadiri oleh 80 peserta yang berasal dari pimpinan, dosen, tenaga kependidikan Fasilkom UI, maupun warga UI lintas fakultas.
Kegiatan ini juga difasilitasi oleh RSUI untuk pemeriksaan gula darah, tekanan darah, serta pemeriksaan payudara klinis (SADANIS). Pemeriksaan Sadanis dilaksanakan di RSUI, sesudah kegiatan seminar selesai.
Sadari dan Sadanis dapat dilakukan setiap bulan pada hari ke 7 hingga ke 10 terhitung dari hari pertama haid, atau pada tanggal yang sama setiap bulan bagi perempuan yang sudah menopause.
Dengan melakukan Sadari dan Sadanis secara berkala, kanker payudara dapat ditemukan pada stadium dini dan meningkatkan angka harapan hidup pada penderitanya.
Data Globocan 2020, jumlah kasus baru kanker payudara mencapai 68.858 kasus (16,6%) dari total 396.914 kasus baru kanker di Indonesia. Sementara itu, untuk jumlah kematiannya mencapai lebih dari 22 ribu jiwa kasus.
Data tersebut membangkitkan semangat Ikatan Wanita Keluarga (IWK) Fakultas Ilmu Komputer ( Fasilkom ) Universitas Indonesia (UI) untuk memberikan edukasi pentingnya pencegahan sejak dini kanker payudara bagi masyarakat umum, terutama warga UI.
Bekerja sama dengan Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), IWK Fasilkom UI mengadakan seminar dan pemeriksaan kesehatan bertajuk “Sadari dan Kenali: Deteksi Dini Kanker Payudara” bertempat di Auditorium Gedung B, Kampus UI, Depok.
Ketua IWK Fasilkom UI, Dyah Prawitasari menyampaikan bahwa acara tersebut merupakan kegiatan yang pertama sejak dimulainya kepengurusan IWK Fasilkom UI yang baru dan diselenggarakan bertepatan dengan momen peringatan Hari Ibu pada Desember lalu.
Baca Juga
“Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan edukasi pentingnya pencegahan sejak dini kanker payudara,” ujar Dyah Prawitasari dalam keterangan pers, Rabu (4/1/2023).
Dekan Fasilkom UI, Dr. Petrus Mursanto, mengatakan, bertepatan dengan peringatan hari Ibu atau lebih tepatnya Hari Perempuan Indonesia, dirinya berharap peran yang dimiliki ibu-ibu atau bagi calon ibu mampu memberikan edukasi dan penyadaran dini bahaya terkait kanker payudara.
"Saya harap perempuan Indonesia lebih sehat dan lebih maju dimulai dari diri sendiri, keluarga, dan lingkungan kita sehari-hari,” kata Dekan Mursanto.
Mengacu data Kementerian Kesehatan, deteksi dini kanker payudara amatlah penting. Salah seorang narasumber dalam seminar tersebut, Dokter RSUI, dr. Aris Ramdhani, Sp.B., mengatakan bahwa kanker payudara merupakan jenis kanker dengan jumlah kasus terbanyak, dan menjadi salah satu penyebab kematian utama akibat kanker.
Ia mengatakan hal tersebut disebabkan karena sebagian besar pasien kanker payudara datang berobat sudah pada stadium lanjut. “Padahal, jika terdeteksi dini dan segera diterapi, sebetulnya kanker bisa dikalahkan. Rutin melakukan Sadari dapat membantu melindungi diri dari kanker payudara. Early detection saves lives,” kata dr. Aris.
Acara seminar Sadari dan Kenali ini dimoderatori oleh dr. Afni Fatmasari, Sp.PD., dari IWK Fasilkom UI. Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama RSUI yaitu, Dr. dr. Astuti Giantini Sp.PK(K), MPH yang juga memberikan sambutan positif terhadap kegiatan IWK Fasilkom UI.
Kegiatan ini dihadiri oleh 80 peserta yang berasal dari pimpinan, dosen, tenaga kependidikan Fasilkom UI, maupun warga UI lintas fakultas.
Kegiatan ini juga difasilitasi oleh RSUI untuk pemeriksaan gula darah, tekanan darah, serta pemeriksaan payudara klinis (SADANIS). Pemeriksaan Sadanis dilaksanakan di RSUI, sesudah kegiatan seminar selesai.
Sadari dan Sadanis dapat dilakukan setiap bulan pada hari ke 7 hingga ke 10 terhitung dari hari pertama haid, atau pada tanggal yang sama setiap bulan bagi perempuan yang sudah menopause.
Dengan melakukan Sadari dan Sadanis secara berkala, kanker payudara dapat ditemukan pada stadium dini dan meningkatkan angka harapan hidup pada penderitanya.
(mpw)