Mahasiswa UI Teliti Limbah Pati Aren dan Tapioka sebagai Pengganti Plastik

Sabtu, 07 Januari 2023 - 12:28 WIB
loading...
Mahasiswa UI Teliti Limbah Pati Aren dan Tapioka sebagai Pengganti Plastik
Mahasiswa UI meraih gelar doktor setelah meneliti limbah pati aren dan tapioka sebagai pengganti plastik. Foto/Dok/UI.
A A A
JAKARTA - Penggunaan plastik dan permasalahan limbah plastik membutuhkan penanganan serius karena sulit terdegradasi. Muhammad Ghozali pun mengangkat disertasi “Pemanfaatan Limbah Pati Aren dan Limbah Cair Tapioka Sebagai Bioplastik Untuk Kemasan Fleksibel” untuk meraih gelar Doktor di FT UI .

Penanganan limbah plastik pada umumnya dapat dilakukan secara kuratif dan preventif. Penanganan limbah secara kuratif dilakukan melalui proses daur ulang, sedangkan secara preventif dilakukan dengan pengembangan material alternatif berupa bioplastik.

Salah satunya adalah Thermoplastic Starch (TPS) sebagai material bioplastik pengganti material berbasis minyak bumi. Saat ini, penggunaan TPS masih memiliki beberapa kelemahan, antara lain sensitif terhadap air dan kelembaban serta sifat mekanik dan termal yang rendah.

Persoalan pengembangan dan modifikasi TPS ini dibahas Muhammad Ghozali dalam disertasinya di Program Doktor Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI), yang berjudul “Pemanfaatan Limbah Pati Aren dan Limbah Cair Tapioka Sebagai Bioplastik Untuk Kemasan Fleksibel”. Disertasi ini dipresentasikan pada sidang Promosi Doktor FTUI yang dilaksanakan bulan lalu di Kampus UI, Depok.

Baca juga: Alumni UNS Jadi WNI Pertama yang Terpilih sebagai Anggota Komite Penyandang Disabilitas di PBB

Saat ini, TPS dapat dibuat dari pati yang berasal dari padi, jagung, gandum, kentang dan singkong. Namun, sumber pati tersebut bersinggungan dengan sumber pangan utama masyarakat, sehingga perlu diteliti lebih lanjut alternatif sumber pati alami lain yang tidak mempengaruhi ketahanan pangan Indonesia. Dalam penelitiannya, Muhammad Ghozali menggunakan pati aren (arenga pinnata) sebagai sumber pati alternatif.

“Untuk mengatasi kelemahan TPS, dapat dilakukan dengan modifikasi kimia pati, penambahan penguat dan pencampuran dengan biopolimer. Modifikasi kimia pati dapat dilakukan dengan metode oksidasi, penambahan penguat dapat dilakukan dengan serat selulosa. Sedangkan dengan polimer lain dapat dilakukan dengan poliasam laktat, atau dalam penelitian saya menggunakan selulosa bakteri dari limbah cair tapioka,” ujarnya, dikutip dari laman UI, Sabtu (7/1/2023).

Modifikasi TPS yang dilakukan oleh Muhammad Ghozali menunjukkan peningkatan densitas, kekuatan tarik, viskositas dan ketahanan thermal. Kombinasi metode modifikasi TPS secara in situ, penambahan aditif Nata de Cassava dan penambahan PolyLatctic Acid (PLA) secara bersamaan akan semakin meningkatkan sifat mekanik secara signifikan dan meningkatkan ketahanan termal biokomposit yang dihasilkan.

Baca juga: Calon Mahasiswa, Ini Pengertian Siswa Eligible pada SNBP 2023

“Dari hasil penelitian Dr. Muhammad Ghozali, dapat dilihat bahwa pemanfaatan pati aren sebagai sumber pati baru sangat potensial dalam pembuatan TPS. Biokomposit yang dihasilkan pada penelitian ini sangat berpotensi untuk digunakan sebagai pengganti plastik sekali pakai. Diharapkan, kedepannya penelitian ini dapat dilakukan dengan lebih mendalam untuk mengatasi kelemahan pati termoplastik dalam pengembangan material alternatif pengganti plastik konvensional berbasis minyak bumi,” kata Dekan FTUI, Prof. Dr. Heri Hermansyah, ST., M.Eng., IPU terkait penelitian ini.

Muhammad Ghozali meraih gelar doktor dengan IPK sempurna 4,00 dan predikat Cum Laude. Ia merupakan Doktor ke-57 yang lulus dari Departemen Teknik Metalurgi dan Material dan Doktor ke-478 di FTUI.
(nnz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0997 seconds (0.1#10.140)