Mahasiswa UIN SGD Bandung Didorong Membangun Jiwa Kewirausahaan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN SGD) Bandung didorong untuk membangun dan menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan . Dengan berwirausaha atau berwiraswasta, diharapkan lahir intelektual muslim mandiri dan entrepreneur muslim sejati.
Dalam seminar dan workshop yang merupakan rangkaian acara Bonsai Bandung Juara Goes to Campus yang diselenggarakan di Agro Edu Park sejak Kamis hingga Minggu (5-8 Januari 2023), Rektor UIN SGD Bandung Prof Mahmud berpesan agar mahasiswa tidak hanya menjadi penggemar bonsai.
"Harus dimanfaatkan momentum ini agar lahir bukan sebagai penggemar, tapi pencipta bonsai , perhimpunan pencinta bonsai. Asal syaratnya kuat dengan prinsip saya. Di mana ada kemauan di situ ada jalan. Sungguh-sungguh, falsafah rumput, pantang menyerah," tegas Prof Mahmud.
Untuk diketahui, seminar bertema ‘Membangun Jiwa Wirausaha Melalui Tanaman Hias Bonsai’ tersebut digelar di Sport Center Kampus II, Sabtu (7/1/2023). Acara ini digelar Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi, Biologi Sains, dan Agroteknologi UIN SGD Bandung bekerja sama dengan Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Kota Bandung. Narasumbernya adalah kolektor bonsai yang sudah menembus juara tingkat nasional seperti Nana Suryana, Agus Wahidin, Ucak Didin, Edi Riyadi, Yayat Hidayat, Maya Rusmayadi, dan Wahyudin Sambas.
Wakil Rektor III UIN SGD Bandung Prof Ah Fathonih menyatakan, kegiatan seminar dan workshop ini menjadi kekuatan untuk mengeluarkan kebijakan mata kuliah kewirausahaan. Fathonih mengajak mahasiswa untuk menjadikan dunia kewirausahaan sebagai pilihan dalam menjalani hidup. Dia juga memberikan motivasi kepada para mahasiswa, calon pengusaha muda agar mulai berwirausaha, sehingga terlahir kaum intelektual muslim mandiri dan entrepreneur muslim sejati.
Menurutnya, untuk menjadi orang sukses dalam berbisnis harus memiliki kemauan yang tinggi, sungguh-sungguh, pantang menyerah, terus belajar dari kegagalan. "Pada bulan Desember, Bagian Kemahasiswaan sudah menggelar pelatihan kewirausahaan. Menariknya peserta yang ikut pelatihan harus memiliki rintisan usahanya, bisnis. Karena modal untuk entrepreneur itu harus kreatif, inovatif," jelasnya.
Ketua PPBI Kota Bandung Tedi Priatna menyampaikan, kegiatan Bonsai Bandung Juara Goes to Campus merupakan kolaborasi antara PPBI dan tiga Himpunan Mahasiswa (Jurusan Pendidikan Biologi, Biologi Sains, dan Agroteknologi) yang berisi kegiatan edukasi, kontes, dan pameran bonsai.
"Izinkan berkolaborasi dengan mahasiswa. Ini menjadi kesempatan berharga bagi kami, untuk memasuki wilayah akademik. Dunia kerja terus berubah, kita ke depan tidak ada jaminan untuk jadi ASN. Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan motivasi, manfaat kepada mahasiswa," ujarnya.
Menurut Tedi, kegiatan terkait bonsai di kampus sangat jarang dilakukan. Padahal, komunitas hobi ini eksis. Dia mengatakan, kampus merupakan kawah candradimuka calon pemimpin masyarakat di masa depan.
"Jadi ini punya keterkaitan dengan pengetahuan yang harus disebarluaskan. Apalagi yang prodinya berhubungan dengan tanaman seperti bonsai. Kampus belum terjamah oleh komunitas hobi, tentu saja sangat baik melibatkan mahasiswa terlibat dari proses kegiatan ini."
Lihat Juga: Pertama di Indonesia, Terbentuk Asosiasi Mahasiswa Internasional China di President University
Dalam seminar dan workshop yang merupakan rangkaian acara Bonsai Bandung Juara Goes to Campus yang diselenggarakan di Agro Edu Park sejak Kamis hingga Minggu (5-8 Januari 2023), Rektor UIN SGD Bandung Prof Mahmud berpesan agar mahasiswa tidak hanya menjadi penggemar bonsai.
"Harus dimanfaatkan momentum ini agar lahir bukan sebagai penggemar, tapi pencipta bonsai , perhimpunan pencinta bonsai. Asal syaratnya kuat dengan prinsip saya. Di mana ada kemauan di situ ada jalan. Sungguh-sungguh, falsafah rumput, pantang menyerah," tegas Prof Mahmud.
Untuk diketahui, seminar bertema ‘Membangun Jiwa Wirausaha Melalui Tanaman Hias Bonsai’ tersebut digelar di Sport Center Kampus II, Sabtu (7/1/2023). Acara ini digelar Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi, Biologi Sains, dan Agroteknologi UIN SGD Bandung bekerja sama dengan Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Kota Bandung. Narasumbernya adalah kolektor bonsai yang sudah menembus juara tingkat nasional seperti Nana Suryana, Agus Wahidin, Ucak Didin, Edi Riyadi, Yayat Hidayat, Maya Rusmayadi, dan Wahyudin Sambas.
Wakil Rektor III UIN SGD Bandung Prof Ah Fathonih menyatakan, kegiatan seminar dan workshop ini menjadi kekuatan untuk mengeluarkan kebijakan mata kuliah kewirausahaan. Fathonih mengajak mahasiswa untuk menjadikan dunia kewirausahaan sebagai pilihan dalam menjalani hidup. Dia juga memberikan motivasi kepada para mahasiswa, calon pengusaha muda agar mulai berwirausaha, sehingga terlahir kaum intelektual muslim mandiri dan entrepreneur muslim sejati.
Menurutnya, untuk menjadi orang sukses dalam berbisnis harus memiliki kemauan yang tinggi, sungguh-sungguh, pantang menyerah, terus belajar dari kegagalan. "Pada bulan Desember, Bagian Kemahasiswaan sudah menggelar pelatihan kewirausahaan. Menariknya peserta yang ikut pelatihan harus memiliki rintisan usahanya, bisnis. Karena modal untuk entrepreneur itu harus kreatif, inovatif," jelasnya.
Ketua PPBI Kota Bandung Tedi Priatna menyampaikan, kegiatan Bonsai Bandung Juara Goes to Campus merupakan kolaborasi antara PPBI dan tiga Himpunan Mahasiswa (Jurusan Pendidikan Biologi, Biologi Sains, dan Agroteknologi) yang berisi kegiatan edukasi, kontes, dan pameran bonsai.
"Izinkan berkolaborasi dengan mahasiswa. Ini menjadi kesempatan berharga bagi kami, untuk memasuki wilayah akademik. Dunia kerja terus berubah, kita ke depan tidak ada jaminan untuk jadi ASN. Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan motivasi, manfaat kepada mahasiswa," ujarnya.
Menurut Tedi, kegiatan terkait bonsai di kampus sangat jarang dilakukan. Padahal, komunitas hobi ini eksis. Dia mengatakan, kampus merupakan kawah candradimuka calon pemimpin masyarakat di masa depan.
"Jadi ini punya keterkaitan dengan pengetahuan yang harus disebarluaskan. Apalagi yang prodinya berhubungan dengan tanaman seperti bonsai. Kampus belum terjamah oleh komunitas hobi, tentu saja sangat baik melibatkan mahasiswa terlibat dari proses kegiatan ini."
Lihat Juga: Pertama di Indonesia, Terbentuk Asosiasi Mahasiswa Internasional China di President University
(zik)