Tahun Ajaran Baru, DPR Dorong Komunikasi Intensif Guru dan Orang Tua
loading...

Tahun Ajaran Baru, DPR Dorong Komunikasi Intensif Guru dan Orang Tua. Dok SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - Komisi X DPR RI mendorong agar komunikasi antara guru dan orang tua harus intensif di tahun ajaran baru 2020-2021. Karena, berdasarkan keputusan bersama empat kementerian, hanya daerah yang berada dalam zona hijau yang dipersilakan melakukan pembelajaran tatap muka dengan protokol yang sangat ketat. Sementara, sebagian besar sekolah masih akan melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
"Tahun ajaran baru ini berbeda dari tahun-tahun ajaran sebelumnya. Oleh karena itu, persiapan dan target-targetnya juga berbeda. Jangan disamakan seperti saat kita dalam keadaan normal," kata Wakil Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian kepada wartawan, Senin (13/7/2020).
Hetifah mencontohkan, dalam penerapan kompetensi dasar siswa, tidak semuanya perlu dikejar. Dalam hal ini, guru sebaiknya dapat memilah-milah mana kompetensi yang benar-benar harus dicapai siswa, mana yang bisa dikesampingkan dahulu. Dan sebaiknya tidak membebani siswa dan orang tua dengan target-target yang terlalu sulit dicapai dengan pembelajaran jarak jauh.
"Kemendikbud saya harap bisa segera meluncurkan kurikulum darurat yang katanya sedang disusun, agar guru-guru seluruh Indonesia memiliki acuan yang sama dalam pemangkasan tersebut," ujarnya. (Baca juga: Hari Pertama Sekolah, Kemendikbud Diminta Pastikan KBM Berlangsung Lancar ).
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bidang Kesra ini berharap, pihak sekolah bisa lebih siap untuk melaksanakan PJJ dibandingkan beberapa bulan sebelumnya. Karena, beberapa bulan ini kita semua sudah sama-sama beradaptasi, contohnya dengan penggunaan teknologi dan model PJJ lainnya.
"Tahun ajaran baru ini berbeda dari tahun-tahun ajaran sebelumnya. Oleh karena itu, persiapan dan target-targetnya juga berbeda. Jangan disamakan seperti saat kita dalam keadaan normal," kata Wakil Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian kepada wartawan, Senin (13/7/2020).
Hetifah mencontohkan, dalam penerapan kompetensi dasar siswa, tidak semuanya perlu dikejar. Dalam hal ini, guru sebaiknya dapat memilah-milah mana kompetensi yang benar-benar harus dicapai siswa, mana yang bisa dikesampingkan dahulu. Dan sebaiknya tidak membebani siswa dan orang tua dengan target-target yang terlalu sulit dicapai dengan pembelajaran jarak jauh.
"Kemendikbud saya harap bisa segera meluncurkan kurikulum darurat yang katanya sedang disusun, agar guru-guru seluruh Indonesia memiliki acuan yang sama dalam pemangkasan tersebut," ujarnya. (Baca juga: Hari Pertama Sekolah, Kemendikbud Diminta Pastikan KBM Berlangsung Lancar ).
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bidang Kesra ini berharap, pihak sekolah bisa lebih siap untuk melaksanakan PJJ dibandingkan beberapa bulan sebelumnya. Karena, beberapa bulan ini kita semua sudah sama-sama beradaptasi, contohnya dengan penggunaan teknologi dan model PJJ lainnya.
Lihat Juga :