Kemenparekraf dan Kemendikbudristek Dapat Penghargaan dari UI

Kamis, 12 Januari 2023 - 09:51 WIB
loading...
Kemenparekraf dan Kemendikbudristek...
UI memberi apresiasi kepada Kemendikbudristek dan Kemenparekraf yang berkontribusi pada program Kedaireka, Foto/Humas UI.
A A A
DEPOK - Universitas Indonesia ( UI ) memberikan penghargaan kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim sebagai Inisiator dalam Program Kedaireka . Kedua kementerian tersebut dinilai membantu menyukseskan program Matching Fund Kedaireka.

UI dan Kemenparekraf berhasil menjalankan program pengembangan Desa Wisata Berkelas Dunia (World Class Dewi) melalui implementasi cleanliness, health, safety, and environment (CHSE) serta mitigasi bencana.

“Melalui Program Matching Fund Kedaireka, UI khususnya dosen-dosen K3 FKM UI dapat bersinergi dengan Kemenparekraf dalam meningkatkan Desa Wisata berkelas dunia melalui implementasi CHSE dan Mitigasi Bencana. Kegiatan ini menjadi bagian dari pelaksanaan MBKM yang diikuti lebih dari 100 mahasiswa S1, S2, dan S3, serta alumni, praktisi dari pelbagai berbagai fakultas dan multidisiplin. Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah berkontribusi sehingga dapat diciptakannya pelbagai inovasi dan teknologi CHSE dan mitigasi bencana yang merupakan mahakarya dari kolaborasi ini,” kata Rektor UI Ari Kuncoro saat acara Appreciation Day Program Matching Fund 2022 di Makara Art Center UI, Depok, Rabu (11/1/2023).

Baca juga: Email Aktivasi Akun SNPMB Belum Diterima? Lakukan 3 Hal Ini

Program ini bertujuan melakukan identifikasi risiko CHSE dan bencana serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di desa wisata melalui penerapan karya rekacipta dosen, alumni, dan mahasiswa bersama Kemenparekraf. Kegiatan yang merupakan bagian dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) ini dapat dikonversi ke 20 satuan kredit semester (SKS) bagi mahasiswa yang mengikutinya.

Program Kedaireka UI–Kemenparekraf telah terlaksana dengan baik. Hal ini terbukti dari identifikasi risiko CHSE dan mitigasi bencana yang telah dilaksanakan di 58 desa wisata. Kegiatan verifikasi lapangan pelatihan CHSE dan mitigasi bencana juga telah dilakukan di delapan provinsi, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Kalimantan Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sumatera Barat.

Dalam kegiatan tersebut, dilakukan analisis dampak bencana di lima lokasi pariwisata, serta implementasi manajemen krisis dan tata kelola destinasi di beberapa daerah. Selain itu, saat ini sudah tersedia 20 modul dan 20 video e-learning di platform Edurisk. UI dan Kemenparekraf juga telah meluncurkan Sistem Informasi Desa Wisata (SideWita), Panic Button DeWita, dan VTTX DeWita yang dapat diakses oleh masyarakat Indonesia.

“Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mendukung percepatan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Hal ini karena pariwisata mendorong masyarakat untuk melakukan mobilisasi ke daerah-daerah lain. Desa Wisata yang gerakkan oleh UI dan Kemenparekraf diharapkan dapat menjadi roda penggerak ekonomi dan pemulihan aktivitas pariwisata pasca pandemi. Program Kedaireka dari Kemendikbudristek mewujudkan kemudahan sinergi antara perguruan tinggi dan mitra dalam satu platform,” ujarnya.

Sandiaga menuturkan, peningkatan mobilitas masyarakat terjadi karena tepatnya penanganan pandemi di Indonesia. Pada 2022, pariwisata Indonesia telah mencapai pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat. Meski demikian, potensi pariwisata di Indonesia berbanding lurus dengan nature dan culture. Indonesia memiliki pariwisata yang indah sekaligus potensi kebencanaan yang tinggi. Untuk itu, diperlukan langkah mitigasi dan solusi konkret yang bisa dikolaborasikan bersama.

Baca juga: IPB Berhasil Fasilitasi 115 Startup, Tertinggi di Antara Kampus Lain

“Kita telah memberikan pelatihan CHSE (cleanliness, health, safety, and environment) dan saat gempa kemarin, saya mendapat kabar dari Pak Kades, bahwa hanya terjadi kerusakan kecil di gerbang wisata dan tidak ada korban jiwa. Kesiapsiagaan ini tentunya harus kita kolaborasikan dengan Universitas Indonesia (UI) yang memiliki segudang mahasiswa dan peneliti terbaik untuk meningkatkan ketahanan destinasi wisata di Indonesia,” katanya.

Sementara itu, Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kemendikbudristek, Nizam mengatakan, transformasi pendidikan tinggi yang dilakukan Kemendikbudristek sering disalahmaknai sebagai vokasionalisasi Perguruan Tinggi yang berorientasi jangka pendek terhadap fungsi pendidikan. Padahal, menurutnya, transformasi ini justru untuk mengawinkan antara kampus pendidikan dengan kampus kehidupan. “Kampus harus memahami apa yang dibutuhkan oleh masyarakat melalui hilirisasi dan huluisasi,” katanya.

“Hilirisasi berarti merancang sejak awal riset dan inovasi yang sejalan dengan kebutuhan masyarakat, sementara huluisasi adalah kerja secara langsung untuk membantu masyarakat, misalnya di bidang kesehatan, pemberdayaan, dan pengelolaan lingkungan. Dosen dan mahasiswa harus mampu menjahit program-program tersebut agar terjadi akselerasi terciptanya konorsium di bidang electric vehicle, kelautan, pertanian, pendidikan, sosial, ekonomi, dan kesehatan. Oleh karena itu, sinergi kita bersama diperlukan untuk membuat masyarakat dan bangsa ini semakin maju,” ujar Prof. Nizam.
(nnz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
7 Perguruan Tinggi di...
7 Perguruan Tinggi di Indonesia yang Punya Hutan Kampus, Luasnya Berhektare-hektare
7 Bidang Ilmu IPB, ITB,...
7 Bidang Ilmu IPB, ITB, UI, Unair, dan UGM Tembus Top 100 Dunia, Daftar di SNBT 2025?
6 Universitas dengan...
6 Universitas dengan Jurusan Hukum Terbaik Dunia 2025, Daftar di SNBT
UI Jadi Universitas...
UI Jadi Universitas Terbaik ke-4 di Asia Tenggara Versi EduRank 2025
Link Cek Pengumuman...
Link Cek Pengumuman SNBP 2025 UI, UGM, ITB, dan IPB University
Jadwal Pendaftaran SIMAK...
Jadwal Pendaftaran SIMAK UI 2025, Camaba Siap-siap Ya
UI Soal Desakan Pembatalan...
UI Soal Desakan Pembatalan Gelar Doktor Bahlil: Tidak Relevan
UI: Bahlil Belum Lulus,...
UI: Bahlil Belum Lulus, Tuntutan Pembatalan Disertasi Tidak Tepat
5 Universitas Negeri...
5 Universitas Negeri Ini Paling Favorit di SNBT 2024, PTN Pilihanmu Nomor Berapa?
Rekomendasi
Raja Gol Fase Grup Piala...
Raja Gol Fase Grup Piala Asia U-17 2025: Evandra Florasta Tak Tergoyang!
XL Axiata Luncurkan...
XL Axiata Luncurkan Registrasi SIM Gunakan Wajah & eSIM: Penipuan Online Tamat Riwayat?
Dua Turis China Berhubungan...
Dua Turis China Berhubungan Intim di Trotoar Thailand pada Siang Bolong, Orang-orang Terkejut
Gara-gara Perang Tarif,...
Gara-gara Perang Tarif, AS Disebut Jadi Kacau Mirip Negara Berkembang
Arbani Yasiz Jadi Tokoh...
Arbani Yasiz Jadi Tokoh Komik Favoritnya Hanggini, Jangan Lewatkan My Comic Boyfriend di GTV!
Mengapa 6 Pesawat Pengebom...
Mengapa 6 Pesawat Pengebom Nuklir B-2 Amerika Serikat Muncul di Pulau Terpencil?
Berita Terkini
11 Universitas Terbaik...
11 Universitas Terbaik Jurusan Bisnis dan Manajemen di Indonesia 2025
2 jam yang lalu
12 Kata Bahasa Indonesia...
12 Kata Bahasa Indonesia yang Sering Salah Tulis, Apa Saja?
4 jam yang lalu
Sekolah Terpadu Sedaya...
Sekolah Terpadu Sedaya Bintang Kembangkan Pendidikan Trilingual
13 jam yang lalu
Izin Resmi Terbit, UIN...
Izin Resmi Terbit, UIN Walisongo Kini Miliki Fakultas Kedokteran
13 jam yang lalu
Jurusan IPA, IPS, dan...
Jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA akan Dihidupkan Kembali
13 jam yang lalu
Pendaftaran Beasiswa...
Pendaftaran Beasiswa BCA 2026 Dibuka, Kuliah Gratis, Uang Saku, Kesempatan Kerja
18 jam yang lalu
Infografis
6 Taman di Jakarta Buka...
6 Taman di Jakarta Buka 24 Jam, Dapat Ciptakan Lapangan Kerja
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved