Unikom Bandung Kembali Juarai Kompetisi Roket Nasional

Kamis, 13 Agustus 2015 - 04:06 WIB
Unikom Bandung Kembali Juarai Kompetisi Roket Nasional
Unikom Bandung Kembali Juarai Kompetisi Roket Nasional
A A A
BANDUNG - Universitas Komputer Indonesia (Unikom) kembali menambah sederet medali kejuaraan. Roket buatan mahasiswa Unikom Bandung berhasil melesat dalam ketinggian 193 meter dalam waktu 10 detik dengan kemiringan 80 derajat secara stabil.

Atas keberhasilan ini roket yang diberi nama DIR RKF-SCUTUM ini meraih juara pertama pada kategori Roket EDF (roket dengan pendorong motor Listrik) dalam Kompetisi Muatan Roker dan Roket Indonesia antar universitas se-Indonesia (Komurindo) 2015 yang diselenggarakan LAPAN dan Kemenristek Dikti di Pamengpeuk Garut pada 2-5 Agustus 2015.

Ketua Divisi Roket dan Unmmanned System Unikom Endri Rachman mengatakan, roket Unikom bisa mengalahkan roket yang dibuat oleh 20 universitas se-Indonesia. Selain itu, kategori penilaiannya juga adalah komunikasi antar roket dengan operator jangan sampai terputus.

"Penilaiannya memang pada ketinggian lesatan roket. Kita memang paling tinggi, kebanyakan ketinggian roketnya hanya 10-15 meter, bahkan ada yang tidak melesat ke udara," ujar Endri kepada wartawan di Kampus Unikom, Jalan Dipatiukur, Rabu 12 Agustus 2015.

Tak hanya mampu melesat tinggi, roket yang dibuat oleh tim dari Divisi Roket dan Unmanned System Unikom ini mendapat piala desain terbaik Komurindo 2015 Kategori Roket EDF. Anggota tim roket ini hanya bertiga yaitu, Faddikha Irza Putra (Teknik Informatika), Panji Pambejeng (Teknik Informatika), dan Adi surasa (Teknik Komputer).

Dia menyebutkan, dalam kompetetisi tersebut ada tiga kategori yang dilombakan, pertama muatan roket, roket, dan balon udara. Menurutnya, persiapan membuat roket yang harganya sekitar Rp15 juta tersebut selama enam bulan. Hal yang dianggap menjadi kendala adalah anggota tim yang baru, bukan senior.

"Namun karena kegigihan mereka Alhamdulillah dapat juara pertama. Untuk mendapat juara kita juga latihan dulu sebanyak tiga kali. Pada setiap latihan roket kita bisa lepas landas dengan sempurna. Makanya kita optimis mengikuti Komurindo," ujar Endri.

Endri menuturkan, roket pada kompetisi ini dijatuhkan ke laut. Namun, ke depannya pihaknya berencana akan membuat roket yang bisa kembali atau ditempatkan di satu tempat.

Kemudian, pihaknya juga berencana mengikutsertakan roket tersebut pada kompetisi roket internasional. "Pelaksanaan kompetisinya Agustus ini, karena waktunya mepet untuk tahun ini kita cancel, mungkin akan ikut tahun depan," katanya.

Sementara itu, menurut anggota lainnya Faddikha, roket tersebut dilengkapi dengan beberapa sensor. Seperti sensor jarak dan sensor kemiringan. Sehingga komunikasi antara roket dan monitor tidak terputus.

"Kalau pembuatan roketnya sih tidak terlalu sulit. Begitu juga bahannya yang lebih banyak dari bahan styrofoam. Meskipun mesin pendorongnya memang bahan impor," pungkasnya.

PILIHAN:

Direshuffle, Andi Widjajanto Pakai Topi Fedora Lagi

Satu-satunya Menko Selamat dari Reshuffle, Ini Kata Puan
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6085 seconds (0.1#10.140)