Awas Gadget Bisa Pengaruhi Karakter Anak
Awas Gadget Bisa Pengaruhi Karakter Anak
A
A
A
JAKARTA - Koran Sindo dan Sindonews.com bersama Axa Financial Indonesia kembali menggelar acara Axa Goes to School di TK Islam Al Alzhar, Jalan Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Dalam acara tersebut, orangtua murid diajak untuk memahami bagaimana bahayanya gadget terhadap perkembangan karakter anak.
Sebelum dimulainya acara, sekitar pukul 08.30 WIB, Kamis (19/11/2015) puluhan anak-anak TK Islam Al Azhar dibimbing oleh jajaran Sindo Group merakit robot. Hal itu dilakukan untuk melatih kecerdasan sang anak.
Selain melakukan pelatihan kecerdasan otak pada anak-anak TK Islam Al Azhar itu. Sindo Group pun mengajak orangtua siswa untuk memahami pentingnya pembentukan karakter anak melalui Trainer Komunitas Cinta Keluarga.
Dalam acara tersebut, Bunda Rani pun berpesan pada orangtua siswa akan sisi negatifnya gadget di zaman sekarang ini. Pasalnya, sisi negatif gadget dapat membentuk sisi-sisi karakter negatif pula pada anak.
"Apa saja yang masuk dalam otak anak kita akan membentuk karakter otak anak kita. Itulah bahayanya gadget, kita harus paham isi gadget, seperti permainan," ujarnya di TK Islam Al Azhar, Kebayoran Baru, Jaksel, Kamis (19/11/2015).
Bunda Rani pun mencontohkan, salah satu permainan yang kurang baik untuk anak itu permainan GTA. Pasalnya, game tersebut sebenarnya diperuntukan orang-orang yang usianya 21 tahun lebih. Faktanya, di Indonesia ini justru anak-anak di bawah umur yang memainkannya.
"Di game GTA itu, ada tindak kekerasan, ada tindak pencurian, dan tembak-tembakan. Jika kita biarkan, itu seolah pencurian dan tindak kekerasan itu lumrah-lumrah saja. Ke depan, anak pun berpikiran seperti itu. Potensinya, anak pun berbuat seperti itu. Memangnya mau anaknya menjadi pencuri? Bayangkan loh, ada anak nekat mencuri hanya untuk main game online," terangnya.
Bunda Rani pun menambahkan, anak-anak yang terlalu banyak memainkan game apalagi menonton film-filn porno. Otak anak tidak akan memiliki kemampuan untuk belajar.
"Maka itu, bangunlah kepercayaan diri anak. Anak yang percaya diri mampu menjadi cerdas. Bangun pula kemandirian anak. Siapkan masa depan anak dengan menghargai keunikannya.
Bantu dia dengan mendukung rencana-rencana baik masa depannya. Dan saat dia kebingung, bantu dia memilih mana yang baik untuknya," pungkansya.
Sejalan dengan bunda Rani, salah satu orangtua siswa, Mama Doni pun menambahkan, acara yang diselenggarakan oleh Sindo Group itu dapat membantu orangtua siswa bagaimana harus mendidik anaknya dan mempersiapkan masa depan anaknya itu.
"Ini bermanfaat sekali. Kita dituntun untuk bagaimana cara mengawasi pembentukan anak kita. Tadi juga sempat senam dengan merenggangkan tangan kita untuk melemaskan otak agar lebih jernih dalam memahami pembentukan karakter anak. Tapi, acara-acara seperti ini memang jarang juga, jadi saya juga kasih apresiasi," pungkasnya.
Hingga kini, acara Axa Goes To School pun masih berlangsung di TK Islam Al Azhar, Kebayoran Baru, Jaksel. Puluhan anak-anak dan orangtua siswa pun mengikuti acara tersebut yang rencananya akan selesai pada pukul 12.00 WIB.
Sebelum dimulainya acara, sekitar pukul 08.30 WIB, Kamis (19/11/2015) puluhan anak-anak TK Islam Al Azhar dibimbing oleh jajaran Sindo Group merakit robot. Hal itu dilakukan untuk melatih kecerdasan sang anak.
Selain melakukan pelatihan kecerdasan otak pada anak-anak TK Islam Al Azhar itu. Sindo Group pun mengajak orangtua siswa untuk memahami pentingnya pembentukan karakter anak melalui Trainer Komunitas Cinta Keluarga.
Dalam acara tersebut, Bunda Rani pun berpesan pada orangtua siswa akan sisi negatifnya gadget di zaman sekarang ini. Pasalnya, sisi negatif gadget dapat membentuk sisi-sisi karakter negatif pula pada anak.
"Apa saja yang masuk dalam otak anak kita akan membentuk karakter otak anak kita. Itulah bahayanya gadget, kita harus paham isi gadget, seperti permainan," ujarnya di TK Islam Al Azhar, Kebayoran Baru, Jaksel, Kamis (19/11/2015).
Bunda Rani pun mencontohkan, salah satu permainan yang kurang baik untuk anak itu permainan GTA. Pasalnya, game tersebut sebenarnya diperuntukan orang-orang yang usianya 21 tahun lebih. Faktanya, di Indonesia ini justru anak-anak di bawah umur yang memainkannya.
"Di game GTA itu, ada tindak kekerasan, ada tindak pencurian, dan tembak-tembakan. Jika kita biarkan, itu seolah pencurian dan tindak kekerasan itu lumrah-lumrah saja. Ke depan, anak pun berpikiran seperti itu. Potensinya, anak pun berbuat seperti itu. Memangnya mau anaknya menjadi pencuri? Bayangkan loh, ada anak nekat mencuri hanya untuk main game online," terangnya.
Bunda Rani pun menambahkan, anak-anak yang terlalu banyak memainkan game apalagi menonton film-filn porno. Otak anak tidak akan memiliki kemampuan untuk belajar.
"Maka itu, bangunlah kepercayaan diri anak. Anak yang percaya diri mampu menjadi cerdas. Bangun pula kemandirian anak. Siapkan masa depan anak dengan menghargai keunikannya.
Bantu dia dengan mendukung rencana-rencana baik masa depannya. Dan saat dia kebingung, bantu dia memilih mana yang baik untuknya," pungkansya.
Sejalan dengan bunda Rani, salah satu orangtua siswa, Mama Doni pun menambahkan, acara yang diselenggarakan oleh Sindo Group itu dapat membantu orangtua siswa bagaimana harus mendidik anaknya dan mempersiapkan masa depan anaknya itu.
"Ini bermanfaat sekali. Kita dituntun untuk bagaimana cara mengawasi pembentukan anak kita. Tadi juga sempat senam dengan merenggangkan tangan kita untuk melemaskan otak agar lebih jernih dalam memahami pembentukan karakter anak. Tapi, acara-acara seperti ini memang jarang juga, jadi saya juga kasih apresiasi," pungkasnya.
Hingga kini, acara Axa Goes To School pun masih berlangsung di TK Islam Al Azhar, Kebayoran Baru, Jaksel. Puluhan anak-anak dan orangtua siswa pun mengikuti acara tersebut yang rencananya akan selesai pada pukul 12.00 WIB.
(ysw)
Explore More