Impor Rektor Dinilai Bertentangan dengan Pancasila

Sabtu, 04 Juni 2016 - 13:53 WIB
Impor Rektor Dinilai Bertentangan dengan Pancasila
Impor Rektor Dinilai Bertentangan dengan Pancasila
A A A
JAKARTA - Pemerintah diminta mengkaji ulang rencana mendatangkan Warga Negara Asing (WNA) untuk menjadi Rektor Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia.

Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) menilai, rencana itu dikhawatirkan akan bertentangan dengan pendidikan Indonesia yang mengusung semangat karakter kebangsaan.

Menurut Sekjen MRPTNI, Usman Rianse, salah satu syarat menjadi Rektor untuk Perguruan Tinggi di Indonesia adalah setia terhadap Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.

"Kalau impor, apakah rektor yang diimpor itu dijamin setia pada Pancasila dan UUD 1945," ujar Usman saat dihubungi Sindonews, Sabtu (4/6/2016).

Usman mengatakan, lebih baik pemerintah fokus untuk membuat regulasi yang tepat bagi dunia pendidikan di level perguruan tinggi.

Regulasi itu, katanya, mengatur masalah kualitas dan integritas personal orang-orang yang akan mengisi posisi sebagai Rektor.

"Saya kira wacana impor SDM (Sumber Daya Manusia) untuk Rektor PTN merupakan tantangan terbaru kualitas SDM kita," tutur mantan Ketua Umum Forum Rektor Indonesia ini.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8830 seconds (0.1#10.140)