Pemerintah Diminta Timbang Untung Rugi Impor Rektor
A
A
A
JAKARTA - Rencana pemerintah mendatangkan warga negara asing (WNA) untuk menduduki posisi rektor perguruan tinggi negeri (PTN) ditanggapi prokontra.
Anggota Komisi X Lucky Hakim mengatakan, rencana itu sebagai sesuatu yang kreatif dan positif untuk memajukan kualitas para lulusan PTN.
"Ini ide yang kreatif. Lumayan bisa menyemangati kawan-kawan kita di Forum Rektor Indonesia jadi tantangan positif. Ini juga biar lebih termotivasi kerja lebih cerdas dan lebih keras lagi," tutur Lucky saat dihubungi Sindonews, Sabtu (4/6/2016).
Kendati demikian, politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengatakan, harus mempertimbangkan banyak hal, baik aspek positif dan negatif.
"Tapi ini juga harus ditimbang-timbang dahulu untung ruginya. Apakah ini untuk memperbaiki sistemnya atau memang sumber daya manusianya. Juga harus dilihat dahulu dari beberapa aspek. Yang paling disoroti tentunya aspek keindonesiaan," tuturnya.(Baca juga: (Baca juga: Pemerintah Akan Rekrut Orang Asing Jadi Rektor PTN)
Menurut dia, orang asing belum tentu memahami tentang empat pilar kebangsaan, jati diri bangsa, dan nilai-nilai kebangsaan Indonesia.
"Nilai-nilai budaya nusantara, mereka perlu waktu untuk adaptasi dan belum tentu cocok juga dengan kondisi sosiologis dan psikologis mahasiswa Indonesia," tutur mantan pemain sinetron ini.
Anggota Komisi X Lucky Hakim mengatakan, rencana itu sebagai sesuatu yang kreatif dan positif untuk memajukan kualitas para lulusan PTN.
"Ini ide yang kreatif. Lumayan bisa menyemangati kawan-kawan kita di Forum Rektor Indonesia jadi tantangan positif. Ini juga biar lebih termotivasi kerja lebih cerdas dan lebih keras lagi," tutur Lucky saat dihubungi Sindonews, Sabtu (4/6/2016).
Kendati demikian, politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengatakan, harus mempertimbangkan banyak hal, baik aspek positif dan negatif.
"Tapi ini juga harus ditimbang-timbang dahulu untung ruginya. Apakah ini untuk memperbaiki sistemnya atau memang sumber daya manusianya. Juga harus dilihat dahulu dari beberapa aspek. Yang paling disoroti tentunya aspek keindonesiaan," tuturnya.(Baca juga: (Baca juga: Pemerintah Akan Rekrut Orang Asing Jadi Rektor PTN)
Menurut dia, orang asing belum tentu memahami tentang empat pilar kebangsaan, jati diri bangsa, dan nilai-nilai kebangsaan Indonesia.
"Nilai-nilai budaya nusantara, mereka perlu waktu untuk adaptasi dan belum tentu cocok juga dengan kondisi sosiologis dan psikologis mahasiswa Indonesia," tutur mantan pemain sinetron ini.
(dam)