Impor Rektor Bakal Munculkan Persoalan Baru
A
A
A
JAKARTA - Rencana pemerintah mendatangkan Warga Negara Asing (WNA) untuk menjadi rektor di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) terus menuai kecaman.
Menurut pengamat pendidikan Doni Koesoema, meningkatkan kualitas pendidikan tinggi tidak harus merekrut orang asing menjadi rektor.
"Tidak ada dasar dan alasan kuat untuk mencari orang asing mengurus PTN. Universitas harusnya memberdayakan bangsa dan orang Indonesia. Meningkatkan kualitas PTN adalah tanggung jawab pemerintah," Kata Doni saat dihubungi Sindonews, Sabtu (4/6/2016).
"Visinya haruslah pengembangan bangsa dan memberdayakan orang Indonesia," tambahnya .
Ia juga menyebut, dalam hal peningkatan kualitas, pemerintah harus mengoreksi sistem di PTN. "PT (Perguruan Tinggi) kita tak efektif bukan karena kepemimpinan, tapi karena sistem dan struktur yang tidak sesuai dengan tantangan PT."
Doni melihat bahwa dengan wacana perekrutan warga asing menjadi rektor akan menimbulkan masalah baru.
"Memilih orang asing sebagai rektor akan membawa persoalan baru terkait kemandirian dan rasa cinta bangsa dalam konteks PTN. Juga PTN harus diberi kemandirian dan otonomi dalam mengelolanya secara mandiri dari sisi manajemen dan isi kurikulum. Skema APBN seringkali memasung kegiatan akademis karena logikanya sangat berbeda dengan profesionalisme dan otonomi PT."
Menurut pengamat pendidikan Doni Koesoema, meningkatkan kualitas pendidikan tinggi tidak harus merekrut orang asing menjadi rektor.
"Tidak ada dasar dan alasan kuat untuk mencari orang asing mengurus PTN. Universitas harusnya memberdayakan bangsa dan orang Indonesia. Meningkatkan kualitas PTN adalah tanggung jawab pemerintah," Kata Doni saat dihubungi Sindonews, Sabtu (4/6/2016).
"Visinya haruslah pengembangan bangsa dan memberdayakan orang Indonesia," tambahnya .
Ia juga menyebut, dalam hal peningkatan kualitas, pemerintah harus mengoreksi sistem di PTN. "PT (Perguruan Tinggi) kita tak efektif bukan karena kepemimpinan, tapi karena sistem dan struktur yang tidak sesuai dengan tantangan PT."
Doni melihat bahwa dengan wacana perekrutan warga asing menjadi rektor akan menimbulkan masalah baru.
"Memilih orang asing sebagai rektor akan membawa persoalan baru terkait kemandirian dan rasa cinta bangsa dalam konteks PTN. Juga PTN harus diberi kemandirian dan otonomi dalam mengelolanya secara mandiri dari sisi manajemen dan isi kurikulum. Skema APBN seringkali memasung kegiatan akademis karena logikanya sangat berbeda dengan profesionalisme dan otonomi PT."
(zik)