12 Siswa SMP Sapu Bersih Medali di Olimpiade Sains

Selasa, 13 Desember 2016 - 14:40 WIB
12 Siswa SMP Sapu Bersih Medali di Olimpiade Sains
12 Siswa SMP Sapu Bersih Medali di Olimpiade Sains
A A A
BALI - 12 siswa SMP yang berlaga di International Junior Science Olympiad (IJSO) berhasil meraup medali. Mereka berhasil melampaui target yang ditetapkan pemerintah.

Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hamid Muhammad mengaku, bangga kepada 12 siswa SMP ini karena semua berhasil meraih medali. Total lima emas dan tujuh perak dipersembahkan mereka yang melampaui target tiga emas yang sebelumnya ditetapkan. Banjir medali ini juga melampaui perolehan emas di IJSO di Korea tahun lalu yang hanya dapat dua emas.

“Sungguh luar biasa perjuangan anak-anak. Tidak ada perunggu, mereka bekerja keras untuk meraih emas dan perak. Perolehan medali ini menempatkan Indonesia di posisi kedua setelah Taiwan yang menjadi juara umum,” ujarnya usai menutup IJSO ke-13 di Nusa Dua Bali, Selasa (13/12/2016).

Hamid mengatakan, tahun depan IJSO akan diselenggarakan di Belanda dan dia yakin kejayaan delegasi Indonesia akan terulang kembali. Dia berharap, tahun depan tim akan melampaui rekor perolehan delapan emas di IJSO 2005 lalu.

Siswa yang akan bertanding akan dijaring dari para juara Olimpiade Sains Nasional (OSN). Setelah itu mereka akan dibina secara intensif oleh mentor yang berpengalaman dibidang sains.

Para siswa yang meraih emas yakni, Nixon Widjaja, Epafroditus Kristiadi Susetyo, Aditya David Wirawan, Winston Cahya dan Albert Sutiono. Selain itu tujuh perak juga berhasil diraih pelajar Indonesia yakni Joan Nadia, Hanif Ahmad Jauhari, Raymond Valentino, Arkananta Rasendriya, Gede Aryana Saputra, Timotius Jason, dan Tanya Nuhaisy Wulandari.

Hamid menjelaskan, IJSO diinisiasi langsung oleh Indonesia sejak 2004 lalu. Ajang ini semakin bergengsi karena dari tahun ke tahun jumlah negara yang berpartisipasi selalu bertambah. Tahun ini IJSO diikuti 48 negara seperti Cina, Taiwan, Belanda, Brazil dan India.
“Kita harap pesertanya semakin banyak dan semakin kompetitif. IJSO akan menjadi batu loncatan bagi anak SMP untuk bertanding di olimpiade sains tingkat SMA yang lebih spesifik,” katanya.

Kata Hamid, pemerintah mendorong siswa mencintai sains melalui pertandingan semacam ini. Dia berharap, semakin banyak siswa yang menang di Olimpiade bergengsi akan memancing siswa lain untuk mencintai sains.

Namun lebih dari itu, dia ingin semua guru bisa mengajarkan sains tanpa timbul rasa takut pada siswa. Dia menganggap, setiap kemajuan dunia ditentukan oleh sains sehingga guru pun akan selalu diinformasikan perkembangan baru tentang dunia sains.

Dalam kesempatan itu, Direktur Pembinaan SMP Kemendikbud Supriano mewakili pemerintah Indonesia menyerahkan bendera IJSO kepada Duta Besar Belanda untuk Indonesia Rob Swartbol. Supriano berharap pada IJSO di Belanda tim pelajar Indonesia dapat mempertahankan medali emas yang telah diraih.

“Kami sangat mengapresiasi tim IJSO kita yang berhasil mendulang emas. Semoga di IJSO Belanda nanti tetap dapat mempertahankan emas,” harapnya.

Peraih emas Nixon Widjaja asal SMP IPK Plus BSD mengaku senang dan bangga memperoleh medali di IJSO. Nixon meraih emas dan juga perak di kategori Best Experiment. Peraih emas di International Mathematic and Science Olympiad (IMSO) 2014 ini mengungkapkan, soal yag diujikan diluar kurikulum SMP yang diajari di sekolahnya.

Namun setelah digembleng selama tiga bulan Nixon puas sudah mengharumkan nama bangsa di ajang ini. “Lawan terberat itu dari Taiwan. Saya agak kesulitan di soal teori terutama Fisika,” terangnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7442 seconds (0.1#10.140)