Mendikbud Minta Guru Jangan Curang Memberikan Nilai USBN
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggelar rapat koordinasi nasional lembaga pendataan pendidikan tahun 2017. Acara itu dibuka langsung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy.
Acara tersebut mengangkat tema, Bersama Membangun Pendidikan dan Kebudayaan dengan Mewujudkan Satu Data Pusat dan Daerah yang Berkualitas Tinggi. Dalam sambutannya, Muhadjir mengimbau kepada seluruh guru agar menyerahkan data yang jujur terkait nilai ujian sekolah berstandar nasional (USBN) untuk sekolah menengah tingkat atas.
"Tidak boleh curang termasuk gurunya dalam kasih nilai misalnya. Saya minta bersihkan praktik kecurangan terkait angka jangan bikin angka yang tidak-tidak mending sampaikan apa adanya biar kebijakannya tidak keliru," ujar Muhadjir di Hotel Kartika Chandra Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Rabu, 29 Maret 2017 malam.
Menurutnya, kejujuran adalah kunci utama generasi muda Indonesia menjadi sukses. Maka itu, dia menyerukan kepada guru yang sepatutnya dicontoh murid harus bisa melahirkan sikap jujur. (Baca: Dari UN ke USBN)
Salah satunya, kata dia, jangan membuat kecurangan terkait pemberian nilai USBN. "Yang kotor ikhlaskan saja tapi anak-anak harus kita siapkan untuk jadi generasi bangsa dan kuncinya memang ada di sekolah. Saya yakin kalau kejujuran sudah mulai muncul pasti soal UN tidak ada kebocoran," ucapnya.
Acara tersebut mengangkat tema, Bersama Membangun Pendidikan dan Kebudayaan dengan Mewujudkan Satu Data Pusat dan Daerah yang Berkualitas Tinggi. Dalam sambutannya, Muhadjir mengimbau kepada seluruh guru agar menyerahkan data yang jujur terkait nilai ujian sekolah berstandar nasional (USBN) untuk sekolah menengah tingkat atas.
"Tidak boleh curang termasuk gurunya dalam kasih nilai misalnya. Saya minta bersihkan praktik kecurangan terkait angka jangan bikin angka yang tidak-tidak mending sampaikan apa adanya biar kebijakannya tidak keliru," ujar Muhadjir di Hotel Kartika Chandra Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Rabu, 29 Maret 2017 malam.
Menurutnya, kejujuran adalah kunci utama generasi muda Indonesia menjadi sukses. Maka itu, dia menyerukan kepada guru yang sepatutnya dicontoh murid harus bisa melahirkan sikap jujur. (Baca: Dari UN ke USBN)
Salah satunya, kata dia, jangan membuat kecurangan terkait pemberian nilai USBN. "Yang kotor ikhlaskan saja tapi anak-anak harus kita siapkan untuk jadi generasi bangsa dan kuncinya memang ada di sekolah. Saya yakin kalau kejujuran sudah mulai muncul pasti soal UN tidak ada kebocoran," ucapnya.
(kur)