Menristekdikti Restui Gaji Rektor Rp100 Juta per Bulan

Selasa, 02 Mei 2017 - 21:28 WIB
Menristekdikti Restui...
Menristekdikti Restui Gaji Rektor Rp100 Juta per Bulan
A A A
SURABAYA - Biaya kuliah di kampus negeri berstatus Perguruan Tinggi Negeri dengan Badan Hukum (PTN-BH) bakal semakin mahal. Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) M Nasir memberi keleluasaan penuh ke PTN-BH untuk berkreasi, menggalang dana dari masyarakat.

Bahkan memberi keleluasaan PTN-BH menggaji rektor hingga Rp100 juta per bulan. Ini disampaikan Nasir usai upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2017 yang disusul peresmian Gedung Riset di areal Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Selasa (2/5/2017).

"Rektor mau digaji Rp100 juta (per bulan) silakan, Rp15 juta (per bulan) silakan. Yang penting publikasi jurnal internasional tercapai. Ke depan, target publikasi jurnal internasional akan ditingkatkan, dari 1.000 (judul) per tahun menjadi 1.250 dan 1.500 per tahun," kata Nasir

Dia mengingatkan, ke depan perkuliahan tidak lagi memerlukan gedung, ruang kelas dan terbatas dalam satu negara. Dengan kuliah dalam jaringan (daring) atau online membuat perkuliahan menjadi paperless.

"Dirjen Kelembagaan kini telah menyiapkan aturannya," sambung mantan rektor Universitas Diponegoro (Undip) itu.

(Baca juga: Masih Ada Disparitas Antara Sekolah Formal dan Madrasah)

Kebijakan yang ada kata Nasir, terutama publikasi jurnal internasional terindeks Scopus untuk meningkatkan SDM bidang penelitian skala dunia. Sehingga PTN di Indonesia masuk 500 besar kampus negeri berpengaruh di dunia.

Kebijakan lain menurut Nasir, kementeriannya juga akan menerapkan antisipasi ijazah palsu melalui sistem penomoran ijazah nasional. Sistem verifikasi ijazah bisa dilakukan secara online. Sehingga perusahaan yang hendak merekrut karyawan bisa mengecek apakah ijazah calon karyawan asli atau palsu. Ada sistem online yang akan disiapkan.

Sementara itu Nasir juga menjelaskan mengenai evaluasi pembangunan pendidikan tinggi di wilayah perbatasan atau pinggiran Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Terutama daerah terdepan, terluar, dan terdalam (3 T).

"Ada Politeknik di Sangihe Talaud, ada Universitas Teuku Umar, ada di Bangka Belitung, Universitas Cendrawasih, Universitas Timor di perbatasan Timor Leste, di Musamus Merauke," rincinya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1355 seconds (0.1#10.140)