PAHMI ke-11, Wujud Kerja Sama Akademik UI dan Universitas Malaya

Senin, 14 Agustus 2017 - 11:02 WIB
PAHMI ke-11, Wujud Kerja Sama Akademik UI dan Universitas Malaya
PAHMI ke-11, Wujud Kerja Sama Akademik UI dan Universitas Malaya
A A A
JAKARTA - Universitas Indonesia (UI) bekerja sama dengan Universitas Malaya menggelar konferensi Persidangan Antarbangsa Hubungan Malaysia-Indonesia (PAHMI) ke-11, pada 14-16 Agustus 2017 di UI, Depok, Jawa Barat.

Tahun ini, PAHMI 11 mengusung tema utama "Indonesia and Malaysia: The Two Binding Forces of ASEAN". Indonesia dan Malaysia memiliki sejarah panjang dalam hubungan kerja sama
antarnegara.

Dekan Fakultas Ilmu Budaya UI, Adrianus L G Waworuntu mengatakan, penyelenggaraan PAHMI 11 diharapkan dapat menciptakan hubungan kerja sama antara Indonesia dan Malaysia menuju arah yang lebih baik.

"Apalagi, saat ini kedua negara sedang dalam masa transisi menuju pelaksanaan ASEAN Economic Community (AEC)," kata Adrianus dalam siaran pers, Senin (14/8/2017).

Adrianus mengaku percaya, bahwa PAHMI dapat menjadi kesempatan baik untuk saling membagi pengetahuan serta memperkuat persahabatan antara Indonesia dan Malaysia.

"Dengan demikian, saya berharap konferensi ini dapat menghasilkan ide-ide baru dan progresif demi mendukung persiapan menghadapi AEC," ucapnya.

Digelarnya kegiatan ini dilakukan oleh Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI dan Fakultas Seni dan Ilmu Sosial Universitas Malaya. Kerja sama kedua negara ini memiliki banyak persamaan baik dari segi geografi, demografi, maupun sejarah.

Oleh karena itu, PAHMI 11 turut menjadi bagian dari rangkaian peringatan ulang tahun ASEAN ke-50 yang jatuh pada 8 Agustus lalu. Konferensi ini akan dihadiri oleh keynote speakers Dorodjatun Kuntjoro-Jakti (eks Menteri Ekonomi dan Keuangan) dan Hassan Wirajuda (eks Menteri Luar Negeri).

PAHMI 11 ini bertujuan memahami lebih dalam hubungan serta isu antara Indonesia dan Malaysia dari beragam perspektif. Konferensi ini juga menjadi sarana dalam mencetuskan dialog hubungan kerja sama dan persamaan antara kedua negara, serta mengangkat isu terkini tentang perubahan dalam cakupan regional dan global.

Oleh karenanya, terdapat sembilan subtema yang akan diangkat dalam tiga sesi selama konferensi berlangsung. Kemudian dari ratusan paper yang telah diterima, sebanyak 127 paper terpilih yang akan dipresentasikan.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9007 seconds (0.1#10.140)