Bimas Hindu Jajaki Kerja Sama Akademik Internasional
A
A
A
LAMPUNG - Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Ditjen Bimas) Hindu Kementerian Agama (Kemenag) mewacanakan kerja sama dengan sejumlah negara untuk meningkatkan kualitas pendidikan Hindu di Indonesia.
Dirjen Bimas Hindu Kemenag, I Ketut Widnya mengatakan, beberapa negara yang bisa dijajaki kerja sama seperti India dan Belanda.
Menurut dia, di dua negara tersebut kerap diselenggarakan kompetisi agama Hindu. ”Misalnya India, mereka setiap tahun melaksanakan lomba Ramayana, nanti kita lihat bisa tidak kita ajukan penjajakan untuk masuk ke sana,” ucap Widnya di sela acara Temu Karya Ilmiah PTKH VI, di Novotel Lampung Selasa (5/9/2017).
Dia mengatakan, kesempatan ini terbuka untuk mahasiswa Perguruan Tinggi Keagaamaan Hindu (PTKH) yang berprestasi serta memiliki keterampilan.
Ajang Temu Karya Ilmiah PTKH VI ini dikatakannya sebagai sarana untuk menjaring mahasiswa tersebut. “Misalnya berprestasi dibidang yoga atau karya ilmiah akan kita tampilkan dan kita berikan reward ke India atau Belanda untuk untuk melakukan penelitian lebih lanjut,” tutur Widnya.
Widnya mengakui selama ini pemenang Temu Karya Ilmiah PTKH belum banyak yang disalurkan untuk ikut ajang internasional. Padahal animo masyarakat untuk masuk universitas atau perguruan tinggi Hindu mengalami peningkatan.
“Bukan hanya jumlah tapi juga program studi (prodi) juga banyak,” ucap Widnya.
Direktur Pendidikan Hindu Ditjen Bimas Hindu Ida Bagus Gde Subawa menyadari pentingnya meningkatkan kualitas perguruan tinggi Hindu di Indonesia.
Hal itu sebagai respons tuntutan masyarakat agar perguruan tinggi menjadi tempat menyiapkan tenaga kerja berkualitas.
“Karena itu tuntutan masyarakat, di mana perguruan tinggi adalah tempat menyiapkan tenaga kerja berkualitas,” ujar Subawa.
Subawa mengatakan, melalui Temu Karya Ilmiah PTKH VI, Bimas Hindu Kemenag mencoba untuk meningkatkan kualitas mahasiswa dari masing-masing PTKH sehingga mampu berprestasi di jenjang internasional.
“Menyiapkan tenaga berkualitas berdaya saing,” ucap Subawa.
Sementara itu Sekretaris Jenderal Kemenag Nur Syam mengapresiasi pelaksanaan Temu Karya Ilmiah PTKH VI.
Dia berharap acara tersebut dapat melahirkan bibit akademisi dari perguruan tinggi Hindu yang dapat berguna bagi kemajuan bangsa.
Nur juga berharap agar acara semacam ini bisa terus dilanjutkan guna memberikan ruang bagi generasi muda untuk tampil dan menunjukkan kemampuannya.
Dirjen Bimas Hindu Kemenag, I Ketut Widnya mengatakan, beberapa negara yang bisa dijajaki kerja sama seperti India dan Belanda.
Menurut dia, di dua negara tersebut kerap diselenggarakan kompetisi agama Hindu. ”Misalnya India, mereka setiap tahun melaksanakan lomba Ramayana, nanti kita lihat bisa tidak kita ajukan penjajakan untuk masuk ke sana,” ucap Widnya di sela acara Temu Karya Ilmiah PTKH VI, di Novotel Lampung Selasa (5/9/2017).
Dia mengatakan, kesempatan ini terbuka untuk mahasiswa Perguruan Tinggi Keagaamaan Hindu (PTKH) yang berprestasi serta memiliki keterampilan.
Ajang Temu Karya Ilmiah PTKH VI ini dikatakannya sebagai sarana untuk menjaring mahasiswa tersebut. “Misalnya berprestasi dibidang yoga atau karya ilmiah akan kita tampilkan dan kita berikan reward ke India atau Belanda untuk untuk melakukan penelitian lebih lanjut,” tutur Widnya.
Widnya mengakui selama ini pemenang Temu Karya Ilmiah PTKH belum banyak yang disalurkan untuk ikut ajang internasional. Padahal animo masyarakat untuk masuk universitas atau perguruan tinggi Hindu mengalami peningkatan.
“Bukan hanya jumlah tapi juga program studi (prodi) juga banyak,” ucap Widnya.
Direktur Pendidikan Hindu Ditjen Bimas Hindu Ida Bagus Gde Subawa menyadari pentingnya meningkatkan kualitas perguruan tinggi Hindu di Indonesia.
Hal itu sebagai respons tuntutan masyarakat agar perguruan tinggi menjadi tempat menyiapkan tenaga kerja berkualitas.
“Karena itu tuntutan masyarakat, di mana perguruan tinggi adalah tempat menyiapkan tenaga kerja berkualitas,” ujar Subawa.
Subawa mengatakan, melalui Temu Karya Ilmiah PTKH VI, Bimas Hindu Kemenag mencoba untuk meningkatkan kualitas mahasiswa dari masing-masing PTKH sehingga mampu berprestasi di jenjang internasional.
“Menyiapkan tenaga berkualitas berdaya saing,” ucap Subawa.
Sementara itu Sekretaris Jenderal Kemenag Nur Syam mengapresiasi pelaksanaan Temu Karya Ilmiah PTKH VI.
Dia berharap acara tersebut dapat melahirkan bibit akademisi dari perguruan tinggi Hindu yang dapat berguna bagi kemajuan bangsa.
Nur juga berharap agar acara semacam ini bisa terus dilanjutkan guna memberikan ruang bagi generasi muda untuk tampil dan menunjukkan kemampuannya.
(dam)