STAN dan IPDN Jadi Favorit Pendaftar
A
A
A
JAKARTA - Sekolah kedinasan milik Kementerian Keuangan (Kemenkeu) PKN STAN dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) IPDN jadi favorit para pelamar calon pegawai negeri sipil (CPNS) jalur khusus yang dibuka sejak 9 April.
Dua sekolah kedinasan itu memiliki jumlah pendaftar terba nyak bila dibandingkan dengan sekolah lain. Berdasarkan data hingga hari ketiga pendaftaran online sekolah kedinasan tahun 2018, tercatat sebanyak 41.708 orang telah melamar. Pendaftaran akan dibuka hingga 30 April mendatang.
Sistem mencatat bahwa dua sekolah dengan peminat terbanyak adalah PKN STAN (5.227 pendaftar) dan IPDN (3.708 pendaftar). Adapun tiga sekolah dengan peminat paling sedikit adalah STSN (182 pendaftar), STMKG (410), dan STIN (412). “Dari total jumlah pendaftar hingga hari ketiga tersebut, pendaftar pria sejumlah 22.558 orang dan wanita 19.150 orang.
Dari data tersebut baru 36,3% yang sudah menentukan akan bertarung di sekolah kedinasan mana serta 26.548 orang masih wait and see,” kata Direktur Pengembangan Sistem Informasi Kepegawaian Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bajoe Ludi Hargono di Jakarta kemarin.
Sesuai dengan pengumuman Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) Nomor 239/S.SM.01.00/ 2018, se ba nyak delapan kementerian/ lembaga membuka penerimaan calon siswa/ taruna baru dengan total jumlah penerimaan sebanyak 13.677 kursi.
Jumlah ini meningkat dari tahun lalu yang total hanya menerima 8.348 kursi. Kedelapan kementerian/ lembaga yang membuka penerimaan tersebut adalah Kementerian Keuangan (Politeknik Keuangan Negara atau PKN STAN), Kementerian Dalam Negeri (Institut Pemerintahan Dalam Negeri atau IPDN), Badan Siber dan Sandi Negara (Sekolah Tinggi Sandi Negara atau STSN), Kementerian Hukum dan HAM (Politeknik Ilmu Pemasyarakatan/Poltekip dan Politeknik Imigrasi/Poltekim), Badan Intelijen Negara (Sekolah Tinggi Intelijen Negara atau STIN), Badan Pusat Statistik (Politeknik Statistika), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau STMKG), dan Kementerian Perhubungan (11 sekolah tinggi, politeknik dan akademi).
Dia mengatakan, pendaftaran sekolah kedinasan tahun 2018 dilakukan secara online dan hanya melalui portal https://sscndikdin.bkn.go.id. Setelah memperoleh username dan password, barulah pendaftar dapat melakukan pendaftaran di sekolah kedinasan masing-masing secara online pula.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kemendagri Arief M Edie mengatakan, ada kecenderungan setiap tahun pelamar sekolah kedinasan IPDN selalu me ningkat. Namun dia mengaku ada potensi jumlah peminat akan menurun karena kebijakan baru pemerintah yang menem patkan lulusan IPDN ke pelosok Nusantara.
“Semoga saja terus meningkat. Ini kan ada kebijakan baru bahwa lulusan IPDN tidak dikembalikan ke daerah asal, tapi di sebar ke seluruh Nusantara. Ini mungkin sedikit mengurangi karena harapan orang tua kan kembali,” ungkapnya.
Mengenai faktor yang membuat IPDN menjadi favorit, Arief berpendapat bahwa program studi yang lebih generalis membuat banyak orang tertarik, yaitu lulusan IPDN bisa ditempatkan di beberapa bidang pemerintahan daerah. (Dita Angga)
Dua sekolah kedinasan itu memiliki jumlah pendaftar terba nyak bila dibandingkan dengan sekolah lain. Berdasarkan data hingga hari ketiga pendaftaran online sekolah kedinasan tahun 2018, tercatat sebanyak 41.708 orang telah melamar. Pendaftaran akan dibuka hingga 30 April mendatang.
Sistem mencatat bahwa dua sekolah dengan peminat terbanyak adalah PKN STAN (5.227 pendaftar) dan IPDN (3.708 pendaftar). Adapun tiga sekolah dengan peminat paling sedikit adalah STSN (182 pendaftar), STMKG (410), dan STIN (412). “Dari total jumlah pendaftar hingga hari ketiga tersebut, pendaftar pria sejumlah 22.558 orang dan wanita 19.150 orang.
Dari data tersebut baru 36,3% yang sudah menentukan akan bertarung di sekolah kedinasan mana serta 26.548 orang masih wait and see,” kata Direktur Pengembangan Sistem Informasi Kepegawaian Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bajoe Ludi Hargono di Jakarta kemarin.
Sesuai dengan pengumuman Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) Nomor 239/S.SM.01.00/ 2018, se ba nyak delapan kementerian/ lembaga membuka penerimaan calon siswa/ taruna baru dengan total jumlah penerimaan sebanyak 13.677 kursi.
Jumlah ini meningkat dari tahun lalu yang total hanya menerima 8.348 kursi. Kedelapan kementerian/ lembaga yang membuka penerimaan tersebut adalah Kementerian Keuangan (Politeknik Keuangan Negara atau PKN STAN), Kementerian Dalam Negeri (Institut Pemerintahan Dalam Negeri atau IPDN), Badan Siber dan Sandi Negara (Sekolah Tinggi Sandi Negara atau STSN), Kementerian Hukum dan HAM (Politeknik Ilmu Pemasyarakatan/Poltekip dan Politeknik Imigrasi/Poltekim), Badan Intelijen Negara (Sekolah Tinggi Intelijen Negara atau STIN), Badan Pusat Statistik (Politeknik Statistika), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau STMKG), dan Kementerian Perhubungan (11 sekolah tinggi, politeknik dan akademi).
Dia mengatakan, pendaftaran sekolah kedinasan tahun 2018 dilakukan secara online dan hanya melalui portal https://sscndikdin.bkn.go.id. Setelah memperoleh username dan password, barulah pendaftar dapat melakukan pendaftaran di sekolah kedinasan masing-masing secara online pula.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kemendagri Arief M Edie mengatakan, ada kecenderungan setiap tahun pelamar sekolah kedinasan IPDN selalu me ningkat. Namun dia mengaku ada potensi jumlah peminat akan menurun karena kebijakan baru pemerintah yang menem patkan lulusan IPDN ke pelosok Nusantara.
“Semoga saja terus meningkat. Ini kan ada kebijakan baru bahwa lulusan IPDN tidak dikembalikan ke daerah asal, tapi di sebar ke seluruh Nusantara. Ini mungkin sedikit mengurangi karena harapan orang tua kan kembali,” ungkapnya.
Mengenai faktor yang membuat IPDN menjadi favorit, Arief berpendapat bahwa program studi yang lebih generalis membuat banyak orang tertarik, yaitu lulusan IPDN bisa ditempatkan di beberapa bidang pemerintahan daerah. (Dita Angga)
(nfl)