Mahasiswa UNY Olah Daun Sirih Jadi Teh untuk Obesitas
A
A
A
YOGYAKARTA - Lima mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Univeristas Negeri Yogyakarta (UNY) berhasil membuat teh herbal untuk penderita obesitas dari bahan alam, yaitu daun sirih, daun stevia, daun jambe dan bunga melati. Mereka, yakni Nadhila Sri Budi Asih dan Imam Riadi program studi (Prodi) Biologi, Endar Chrisdiyanto dan Pony Salimah Nurkhaffah Prodi Pendidikan Matematika serta Fauziyyah Diyah Anggita Sari Prodi Kimia.
Produk yang diberi nama Batlle Tea tersebut diharapkan dapat menjadi solusi bagi masyarakat yang sedang melaksanakan program diet. Sebab dengan bahan alami ini, bukan hanya aman dan menyehatkan, namun juga tidak menimbulkan efek samping.
Nadhila Sri Budi Asih menjelaskan pemilihan daun sirih, daun stevia, daun jambe dan bunga melati untuk dibuat teh herbal karena memiliki kandungan yang baik bagi kesehatan. Daun sirih memiliki kandungan minyak atsiri, alkaloid, flavonoid, fenol dan steroid.
Selain itu, daun sirih juga mengandung enzim diastase dan gula. Sedangkan untuk daun stevia, mengandung derivat steviol terutama
steviosid (4-15%), rebausid A (2- 4%) dan C (1-2%) serta dulkosida A (0,4-0,7%), sehingga tidak mempengaruhi kadar gula darah serta
aman bagi penderita diabetes, membantu memperbaiki pencernaan meredakan sakit perut dan mengatur berat badan.
“Pemilihan daun jambe karena mengandung senyawa bioaktif yaitu flavonoid di antaranya tannin serta dapat memberikan warna pada
produk, sedangkan bunga melati memiliki indole yang merupakan komponen populer wewangian dan prekursor untuk obat-obatan,” ujar
Nadhila di Kampus UNY, Sleman, Yogyakarta, Kamis (7/6/2018).
Fauziyyah Diyah Anggita Sari menambahkan komposisi untuk membuat teh herbal daun sirih tersebut, yakni daun sirih (60%), jambe (15%), daun stevia (15%), dan bunga melati (10%). Untuk pembuatannya sendiri, pertama menjemur daun sirih selama 1-2 hari hingga kering. Lalu daun sirih, jambe, daun stevia ditambah kayu manis disangrai dan aromatisasi dengan penambahan bunga melati.
“Proses penyangraian dilakukan selama 30 menit dengan temperatur 200ºC. Setelah disangrai, dilakukan pemisahan bunga melati. Kemudian
disaring dan diblender. Hasilnya kemudian dikemas,” jelasnya.
Untuk menjaga higienitas maka memakai kemasan yang mampu melindungi teh dari absorbsi kelembaban yang tidak hanya menyebabkan teh dalam kantung filter menggumpal (mengeras/memadat), namun juga mempercepat penurunan aroma. Ada dua tahap pengemasan, yaitu bubuk teh yang telah dihaluskan dimasukkan ke dalam kantung teabag. Kedua dimasukkan ke kemasan luar sebagai packaging.
“Sebelum dikemas, teh celup daun sirih ditimbang 4 gram per kantungnya,” terangnya.
Produk yang diberi nama Batlle Tea tersebut diharapkan dapat menjadi solusi bagi masyarakat yang sedang melaksanakan program diet. Sebab dengan bahan alami ini, bukan hanya aman dan menyehatkan, namun juga tidak menimbulkan efek samping.
Nadhila Sri Budi Asih menjelaskan pemilihan daun sirih, daun stevia, daun jambe dan bunga melati untuk dibuat teh herbal karena memiliki kandungan yang baik bagi kesehatan. Daun sirih memiliki kandungan minyak atsiri, alkaloid, flavonoid, fenol dan steroid.
Selain itu, daun sirih juga mengandung enzim diastase dan gula. Sedangkan untuk daun stevia, mengandung derivat steviol terutama
steviosid (4-15%), rebausid A (2- 4%) dan C (1-2%) serta dulkosida A (0,4-0,7%), sehingga tidak mempengaruhi kadar gula darah serta
aman bagi penderita diabetes, membantu memperbaiki pencernaan meredakan sakit perut dan mengatur berat badan.
“Pemilihan daun jambe karena mengandung senyawa bioaktif yaitu flavonoid di antaranya tannin serta dapat memberikan warna pada
produk, sedangkan bunga melati memiliki indole yang merupakan komponen populer wewangian dan prekursor untuk obat-obatan,” ujar
Nadhila di Kampus UNY, Sleman, Yogyakarta, Kamis (7/6/2018).
Fauziyyah Diyah Anggita Sari menambahkan komposisi untuk membuat teh herbal daun sirih tersebut, yakni daun sirih (60%), jambe (15%), daun stevia (15%), dan bunga melati (10%). Untuk pembuatannya sendiri, pertama menjemur daun sirih selama 1-2 hari hingga kering. Lalu daun sirih, jambe, daun stevia ditambah kayu manis disangrai dan aromatisasi dengan penambahan bunga melati.
“Proses penyangraian dilakukan selama 30 menit dengan temperatur 200ºC. Setelah disangrai, dilakukan pemisahan bunga melati. Kemudian
disaring dan diblender. Hasilnya kemudian dikemas,” jelasnya.
Untuk menjaga higienitas maka memakai kemasan yang mampu melindungi teh dari absorbsi kelembaban yang tidak hanya menyebabkan teh dalam kantung filter menggumpal (mengeras/memadat), namun juga mempercepat penurunan aroma. Ada dua tahap pengemasan, yaitu bubuk teh yang telah dihaluskan dimasukkan ke dalam kantung teabag. Kedua dimasukkan ke kemasan luar sebagai packaging.
“Sebelum dikemas, teh celup daun sirih ditimbang 4 gram per kantungnya,” terangnya.
(kri)