Kemenag Perkuat Moderasi Beragama melalui Gerakan PBAK
A
A
A
MANADO - Paham radikalisme telah merambah cepat di kalangan pelajar dan mahasiswa. Pada 2016, BNPT menemukan bahwa gejala radikalisme sudah mulai menyebar di kalangan mahasiswa. Survei kepada pemuda ditemukan bahwa 26,7% setuju dengan jihad menggunakan kekerasan.
Hal itu dikatakan Kepala Seksi Kemahasiswaan Kementerian Agama (Kemenag) Ruchman Basori saat menggembleng mahasiswa baru IAIN Manado pada acara Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) di Aula Kampus Kota Manado, Rabu (25/7/2018).
Ruchman Basori melanjutkan, riset BNPT pada April 2017 menemukan bahwa gejala radikalisme sudah mulai menyebar di kalangan mahasiswa. Survei kepada mahasiswa di 15 provinsi di Indonesia ditemukan bahwa 39% mahasiswa tertarik untuk masuk ke organisasi radikal (mengganti ideologi negara).
"Maraknya ujaran kebencian dan berita bohong (hoax) yang berseliweran di media sosial mengindikasikan bahwa radikalisme tidak bisa dipandang remeh," kata aktivis mahasiswa '98 itu.
Di hadapan 682 mahasiswa baru peserta PBAK, Ruchman Basori mengajak mahasiswa tidak tinggal diam dan aktif di garda terdepan melawan paham radikalsme yang merusak persatuan dan kesatuan bangsa. "Yang waras tidak boleh mengalah untuk melakukan counter wacana dan counter ideologi radikalisme," kata Ruchman.
Walaupun fakta-fakta radikalisme utamanya di kampus umum, namun bagi mahasiswa PTKI harus terus waspada. "Mahasiswa PTKI tidak menutup kemungkinan menjadi sasaran bidik oleh kaum-kaum radikalis," katanya.
Sementara itu, Rektor IAIN Manado Rukminah Gonibala mengharapkan kepada seluruh mahasiswa baru giat belajar dan terus mengejar prestasi, syukur bisa mendapatkan sejumlah beasiswa untuk studi di kampusnya. "IAIN Manado sedang berbenah untuk meningkatkan diri menjadi Universias Islam Negeri (UIN), karenanya kalian harus merasa bangga menjadi bagian civitas akademika kampus ini," kata Rukminah.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama IAIN Manado Evra Williyah menerangkan sebanyak 683 mahasiswa baru IAIN Manado mengikuti gelaran Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK), yang tersebar di empat fakultas. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) 290 mahasiswa, Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) 126 orang, Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) 69 orang dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) 198 orang.
Menurut Evra, jurusan Pendidikan Agama Islam dan Ekonomi Syariah masih menjadi favorit. Pada tahun akademik 2018/2019 IAIN Manado menerima mahasiswa baru berjumlah 885 orang.
Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam ikut mengawal pelaksanaan PBAK di 58 PTKIN yang berlangsung Juli-Agustus 2018. Seluruh mahasiswa peserta PBAK diberikan pencerahan tentang pengarusutamaan moderasi beragama.
Hal itu dikatakan Kepala Seksi Kemahasiswaan Kementerian Agama (Kemenag) Ruchman Basori saat menggembleng mahasiswa baru IAIN Manado pada acara Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) di Aula Kampus Kota Manado, Rabu (25/7/2018).
Ruchman Basori melanjutkan, riset BNPT pada April 2017 menemukan bahwa gejala radikalisme sudah mulai menyebar di kalangan mahasiswa. Survei kepada mahasiswa di 15 provinsi di Indonesia ditemukan bahwa 39% mahasiswa tertarik untuk masuk ke organisasi radikal (mengganti ideologi negara).
"Maraknya ujaran kebencian dan berita bohong (hoax) yang berseliweran di media sosial mengindikasikan bahwa radikalisme tidak bisa dipandang remeh," kata aktivis mahasiswa '98 itu.
Di hadapan 682 mahasiswa baru peserta PBAK, Ruchman Basori mengajak mahasiswa tidak tinggal diam dan aktif di garda terdepan melawan paham radikalsme yang merusak persatuan dan kesatuan bangsa. "Yang waras tidak boleh mengalah untuk melakukan counter wacana dan counter ideologi radikalisme," kata Ruchman.
Walaupun fakta-fakta radikalisme utamanya di kampus umum, namun bagi mahasiswa PTKI harus terus waspada. "Mahasiswa PTKI tidak menutup kemungkinan menjadi sasaran bidik oleh kaum-kaum radikalis," katanya.
Sementara itu, Rektor IAIN Manado Rukminah Gonibala mengharapkan kepada seluruh mahasiswa baru giat belajar dan terus mengejar prestasi, syukur bisa mendapatkan sejumlah beasiswa untuk studi di kampusnya. "IAIN Manado sedang berbenah untuk meningkatkan diri menjadi Universias Islam Negeri (UIN), karenanya kalian harus merasa bangga menjadi bagian civitas akademika kampus ini," kata Rukminah.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama IAIN Manado Evra Williyah menerangkan sebanyak 683 mahasiswa baru IAIN Manado mengikuti gelaran Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK), yang tersebar di empat fakultas. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) 290 mahasiswa, Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) 126 orang, Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) 69 orang dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) 198 orang.
Menurut Evra, jurusan Pendidikan Agama Islam dan Ekonomi Syariah masih menjadi favorit. Pada tahun akademik 2018/2019 IAIN Manado menerima mahasiswa baru berjumlah 885 orang.
Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam ikut mengawal pelaksanaan PBAK di 58 PTKIN yang berlangsung Juli-Agustus 2018. Seluruh mahasiswa peserta PBAK diberikan pencerahan tentang pengarusutamaan moderasi beragama.
(amm)