3 Mahasiswa UNS Ciptakan Baterai Lithium dari Limbah Pabrik Semen

Minggu, 26 Agustus 2018 - 21:59 WIB
3 Mahasiswa UNS Ciptakan...
3 Mahasiswa UNS Ciptakan Baterai Lithium dari Limbah Pabrik Semen
A A A
SOLO - Tiga Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah sukses menciptakan baterai lithium dari limbah pabrik semen. Mereka mampu memanfaatkan limbah fly ash hasil pembakaran batubara menjadi material anoda baterai Lithium-ion.

Tiga mahasiswa itu berasal dari Fakultas Teknik UNS program studi Teknik Kimia. Yakni Annisa Puji Lestari, Rina Amelia Rosada (mahasiswa semester 8) dan Anisa Darma Briliant (mahasiswa sementer 6).

“Kami melakukan penelitian itu sejak April lalu,” kata Rina Amelia Rosada saat dihubungi SINDOnews, Minggu (26/8/2018). Penelitian seluruhnya dilakukan di dalam kampus di bawah bimbingan Ir Arif Jumari MSc dan Dr Eng Agus Purwanto ST MT.

Prosesnya mulai dari melakukan ekstraksi silika dari limbah abu terbang batubara hingga diproduk menjadi baterai. Ide membuat baterai lithium dari limbah pabrik semen, muncul setelah mereka selesai melakukan kerja praktek di pabrik semen.

Ketika itu, mereka melihat banyak melihat limbah fly ash yang belum diolah. “Sehingga, ketika kami mendapat tugas untuk penelitian baterai, kami memilih limbah fly ash dari pabrik semen,” urainya.

Sebab, limbah itu memiliki prospek yang baik untuk dijadikan bahan material baterai lithium. Pembuatan baterai lithium dari limbah pabrik semen, sepengetahuannya baru pertama kali ini. Hasil penelitian saat ini baru diajukan agar mendapatkan hak paten.

Sementara untuk penelitian sejenis bahan bakunya dari limbah abu sekam padi. Hasil penelitian memang masih memerlukan pengujian lebih lanjut untuk bisa diaplikasikan pada industri langsung.

Setelah selesai pengujian kembali, lanjutnya, rencananya akan diaplikasikan pada produksi baterai lithium yang telah dilakukan UNS. Sehingga, diharapkan bisa saling bersinergi dengan produk yang telah dijalankan UNS saat ini bersama Pertamina. Pesatnya laju pembangunan di Indonesia, lanjutnya, menyebabkan meningkatnya produksi semen. Produksi semen yang besar membutuhkan bahan bakar batubara yang besar pula.

Sementara, limbah fly ash hasil pembakaran batubara belum dapat dimanfaatkan secara maksimal. Saat ini baterai Lithium-ion sedang gencar dikembangan. Salah satu bagian dari baterai Lithium-ion yang ada di pasaran saat ini adalah anoda yang sebagian besar unsur utamanya adalah karbon. Fly ash dinilai memiliki potensi untuk meningkatkan kapasitas dan performa baterai Lithium-ion.

Pada penelitian yang dilakukan, limbah fly ash diaplikasikan pada baterai dengan cara mengambil kandungan silika (SiO2) dan dicampurkan sebagai bahan anoda baterai Lithium-ion. “Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan silika dari limbah fly ash pabrik semen dapat meningkatkan kapasitas baterai Lithium-ion sebesar 216% dibanding baterai komersil di pasaran,” bebernya.

Penelitian dilakukan pada berbagai komposisi silika terhadap karbon dalam material anoda baterai Lithium-ion. Semakin tinggi kandungan silica, maka baterai yang dihasilkan akan memiliki kapasitas yang semakin besar. Puncaknya pada saat komposisi silika 10%, baterai yang dihasilkan berkapasitas tinggi sebesar 1047 mAh dan lebih awet.

Potensi penggunaan baterai Lithium-ion di Indonesia sangat beragam mulai dari barang yang berukuran kecil, seperti powerbank hingga mobil listrik. Pihaknya berharap baterai Lithium-ion dari limbah fly ash dapat diterapkan di dunia industri sehingga akan mengurangi limbah fly ash pabrik semen di Indonesia dan menambah nilai jual limbah tersebut.
(pur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2091 seconds (0.1#10.140)