Guru Korban Bencana di Palu dan Donggala Akan Diberi Tunjangan

Rabu, 03 Oktober 2018 - 15:13 WIB
Guru Korban Bencana...
Guru Korban Bencana di Palu dan Donggala Akan Diberi Tunjangan
A A A
YOGYAKARTA - Gempa dan tsunami yang melanda Palu dan Donggala Jumat 28/9/2018 lalu, mengakibatkan 2.736 sekolah rusak. Pemerintah akan segera membuat sekolah darurat dan memberikan tunjangan khusus kepada guru agar kegiatan belajar mengajar bisa segera berjalan.

"Ada 2.736 sekolah rusak mulai ringan hingga rata hingga hancur total. Sabtu mendatang saya akan ke sana untuk mengecek langsung," terang Mendikbud Muhadjir Effendy kepada wartawan di Yogyakarta Rabu (3/10/2018).

Menurut Mendikbud. pemerintah akan segera membangun sekolah-sekolah darurat. Sekolah darurat ini penempatannya akan diprioritaskan berada di dekat sekolah sebelumnya. Jika tidak memungkinkan, maka sekolah darurat akan dibangun di dekat titik-titik pengungsian.

"Guru-guru akan kita kumpulkan, kita motioviasi agar bisa segera mengajar," terangnya.

Selain itu pemeritah juga akan memberikan tunjangan khusus bagi guru yang mengajar di sana. Langkah ini juga telah dilakukan di Lombok beberapa waktu lalu.

"Sedang kita pertimbangkan bantuan guru. Seperti di NTB ada tunjangan khusus. Nanti kita lihat kemampuan anggaran seperti apa. Sedang kita pertimbangkan," terangnya.

Selain tunjangan kepada guru, pemerintah juga akan memberikan bantuan kepada siswa seperti buku-buku pelajaran dan perlengkapan lainnya. Harapannya kegiatan belajar mengajar ini bisa segera dilakukan sekaligus untuk mengembalikan psikologis anak-anak.

"Yang penting masuk sekolah dulu, kalau belm bisa pelajaran, ya diajak kegiatan rekreatif sekaligus menghibur untuk membangun psikologis mereka," jelasnya.

Selain ribuan sekolah rusak, kementrian juga mencatat ada sekitar 20.000 guru dan 100.000 siswa terhenti proses belajar mengajar. Terkait dengan sekolah, Kementerian menargetkan dalam satu tahun ke depam semua sekolah yang rusak harus selesai direnovasi.

Sebagai dukungan, selain mendirikan tenda darurat, Kementerian akan membangun sekolah darurat dalam waktu 3-4 bulan ke depan. "Khusus sekolah yang rusak total, Kemen-PUPR yang akan bertanggung jawab penuh. Sedangkan untuk yang rusak ringan, Kemendikbud akan mengambil alih," terangnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1371 seconds (0.1#10.140)