Ini 4 Saran Mitigasi Bencana dari Guru Besar IPB University
loading...
A
A
A
JAKARTA - Guru Besar Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB University Prof Dr Akhmad Fauzi turut menanggapi fenomena bencana alam yang belakangan ini marak terjadi. Prof Fauzi memberikan 4 saran mitigasi bencana di Indonesia.
Menurutnya, secara umum bencana dibagi menjadi dua jenis yakni antropogenik dan bencana alamiah yang terjadi karena aktivitas alam. Bencana antropogenik atau bencana yang disebabkan oleh kegiatan manusia dapat dicegah sedangkan bencana alamiah tidak dapat dicegah sehingga tidak dapat dihindari.
“Bencana alamiah ini sangat beragam dari yang kecil dengan frekuensi yang relatif sering sampai yang besar dengan kejadian yang relatif jarang,” katanya melalui siaran pers, Jumat (22/1/2021).
Prof Fauzi menyampaikan empat langkah untuk memperkuat ketahanan Indonesia terhadap ancaman bencana. Pertama adalah mulai membaca pola dan sebab-akibat dari bencana secara komprehensif dan sistematis dan tidak menganggap bencana sebagai takdir semata.
Kedua, pada perencanaan pembangunan seharusnya aspek bencana masuk ke dalam perencanaan pembangunan yang komprehensif. Dari pendanaan sampai adopsi kinerja pembangunan yang mengadopsi ekonomi kebencanaan pada semua tingkatan.
Ketiga, mengubah mindset dari growth mindset ke pembangunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Pembangunan yang hanya bertumpu pada pertumbuhan sering menimbulkan fenomena “broken window fallacy.”
Fenomena ini merupakan fenomena dimana ketika terjadi bencana pemerintah banyak mengeluarkan anggaran dan dianggap sebagai menggerakkan ekonomi.
Keempat, terkait kesiapan adaptasi masyarakat yakni memastikan masyarakat Indonesia mengerti apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana. Masyarakat yang siap menghadapi bencana tidak hanya dapat menolong diri sendiri tetapi juga orang-orang di sekitarnya.
Lihat Juga: Dosen IPB Dilantik Jadi Kepala Badan Gizi Nasional, Ini Riwayat Pendidikan Dadan Hindayana
Menurutnya, secara umum bencana dibagi menjadi dua jenis yakni antropogenik dan bencana alamiah yang terjadi karena aktivitas alam. Bencana antropogenik atau bencana yang disebabkan oleh kegiatan manusia dapat dicegah sedangkan bencana alamiah tidak dapat dicegah sehingga tidak dapat dihindari.
“Bencana alamiah ini sangat beragam dari yang kecil dengan frekuensi yang relatif sering sampai yang besar dengan kejadian yang relatif jarang,” katanya melalui siaran pers, Jumat (22/1/2021).
Prof Fauzi menyampaikan empat langkah untuk memperkuat ketahanan Indonesia terhadap ancaman bencana. Pertama adalah mulai membaca pola dan sebab-akibat dari bencana secara komprehensif dan sistematis dan tidak menganggap bencana sebagai takdir semata.
Kedua, pada perencanaan pembangunan seharusnya aspek bencana masuk ke dalam perencanaan pembangunan yang komprehensif. Dari pendanaan sampai adopsi kinerja pembangunan yang mengadopsi ekonomi kebencanaan pada semua tingkatan.
Ketiga, mengubah mindset dari growth mindset ke pembangunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Pembangunan yang hanya bertumpu pada pertumbuhan sering menimbulkan fenomena “broken window fallacy.”
Fenomena ini merupakan fenomena dimana ketika terjadi bencana pemerintah banyak mengeluarkan anggaran dan dianggap sebagai menggerakkan ekonomi.
Keempat, terkait kesiapan adaptasi masyarakat yakni memastikan masyarakat Indonesia mengerti apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana. Masyarakat yang siap menghadapi bencana tidak hanya dapat menolong diri sendiri tetapi juga orang-orang di sekitarnya.
Lihat Juga: Dosen IPB Dilantik Jadi Kepala Badan Gizi Nasional, Ini Riwayat Pendidikan Dadan Hindayana
(mpw)