Mahasiswa Korban Bencana Sulteng Dibebaskan Biaya Kuliah oleh ITB
A
A
A
JAKARTA - Gempa dan tsunami yang mebghancurkan sejumlah daerah Sulawesi Tengah (Sulteng) menggugah rasa kemanusiaan Institut Teknologi Bandung (ITB). Karena itu, ITB membebaskan biaya kuliah bagi mahasiswa Sulteng yang keluarganya menjadi korban bencana.
Rektor ITB, Kadarsah Suryadi mengatakan saat ini tercatat ada 24 mahasiswa ITB asal Sulteng yang diberikan izin oleh pihak kampus untuk mengunjungi sanak keluarganya di daerah bencana. Mereka mendapat izin tidak kuliah sementara sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“ITB juga memberikan kebijakan keringanan atau pembebasan UKT (uang kuliah tunggal) bagi mahasiswa asal Sulawesi Tengah yang keluarganya menjadi korban bencana tersebut,” ujar Kadarsah dalam siaran persnya, Rabu (3/10/2018).
Para mahasiswa tersebut, kata dia,juga dipersilakan untuk mengajukan permintaan bantuan biaya hidup sesuai ketentuan yang berlaku. Selain itu, rektor ITB telah bersepakat dengan 38 rektor PTN lain, untuk menjalankan program bantuan dalam rangka menjaga kelangsungan proses belajar para mahasiswa Universitas Tadulako (Untad), Palu.
Bagi para mahasiswa Untad yang sementara waktu harus meninggalkan Kota Palu untuk mengungsi ke Kota Bandung dan sekitarnya, dipersilakan untuk mengikuti program kuliah “sit in” pada program studi di ITB yang berkesesuaian dengan program studi yang diambilnya di Untad.
“Seluruh keluarga besar Institut Teknologi Bandung menyampaikan rasa prihatin dan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas musibah gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah. Kami telah mengirimkan bantuan respons cepat dalam bentuk bahan makanan, minuman, obat-obatan, selimut, pakaian, dan sejenisnya,” jelas dia.
Rektor ITB, Kadarsah Suryadi mengatakan saat ini tercatat ada 24 mahasiswa ITB asal Sulteng yang diberikan izin oleh pihak kampus untuk mengunjungi sanak keluarganya di daerah bencana. Mereka mendapat izin tidak kuliah sementara sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“ITB juga memberikan kebijakan keringanan atau pembebasan UKT (uang kuliah tunggal) bagi mahasiswa asal Sulawesi Tengah yang keluarganya menjadi korban bencana tersebut,” ujar Kadarsah dalam siaran persnya, Rabu (3/10/2018).
Para mahasiswa tersebut, kata dia,juga dipersilakan untuk mengajukan permintaan bantuan biaya hidup sesuai ketentuan yang berlaku. Selain itu, rektor ITB telah bersepakat dengan 38 rektor PTN lain, untuk menjalankan program bantuan dalam rangka menjaga kelangsungan proses belajar para mahasiswa Universitas Tadulako (Untad), Palu.
Bagi para mahasiswa Untad yang sementara waktu harus meninggalkan Kota Palu untuk mengungsi ke Kota Bandung dan sekitarnya, dipersilakan untuk mengikuti program kuliah “sit in” pada program studi di ITB yang berkesesuaian dengan program studi yang diambilnya di Untad.
“Seluruh keluarga besar Institut Teknologi Bandung menyampaikan rasa prihatin dan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas musibah gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah. Kami telah mengirimkan bantuan respons cepat dalam bentuk bahan makanan, minuman, obat-obatan, selimut, pakaian, dan sejenisnya,” jelas dia.
(kri)