Edukasi Mahasiswa Pahami Peran PROPER untuk CSR Berkelanjutan
Edukasi Mahasiswa Pahami Peran PROPER untuk CSR Berkelanjutan
A
A
A
JAKARTA - Peran Corporate Social Responsibility (CSR) atau Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) sangat penting bagi perusahaan. CSR menjadi isu strategis yang saat ini menjadi perhatian perusahaan di Indonesia.
Peran CSR menjadi semakin penting bagi perusahaan setelah diterbitkannya Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2014 mengenai Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) dalam pengelolaan lingkungan. Kehadiran peraturan ini mendorong perusahaan di Indonesia untuk ikut melestarikan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat di wilayah operasional perusahaan.
PROPER dinilai efektif membuat program CSR Perusahaan lebih terencana dan tidak lagi berbasis pada sumbangan atau charity. Perusahaan dituntut untuk membuat perencanaan mengenai CSR yang akan dilakukan kepada masyarakat.
’’Sudah banyak perushaan yang melakukan riset melalui pemetaan sosial dalam pembuatan rencana CSR. Perusahaan juga berani membuat program CSR berkelanjutan atau memiliki road map program CSR secara berkesinambungan,’’kata Denny Halim, praktisi CSR dalam diskusi CSR Semanis Itu Kah? Di FISIP Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat.
PROPER juga dinilai memiliki peran vital dalam mengembangkan CSR yang berbasis kebutuhan masyarakat di wilayah operasional perusahaan. Keberhasilan pelaksanaan CSR juga dipengaruhi social mapping yang terencana.
’’Kuncinya di pemetaan sosial tadi. Social mapping menjadi alat untuk menangkah aspirasi warga secara nyata. Sifatnya bottom up bukan top down lagi. Social mapping ini diwajibkan oleh PROPER sebagai input sebelum pembuatan CSR,’’jelas Bambang Hermanto, praktisi yang berpengalaman di PT ANTAM.
Diskusi yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial (HMIKS) FISIP Universitas Indonesia ini mendapat samburan positif dari kalangan mahasiswa yang antusias mendapat penjelasan mengenai peran CSR bagi perusahaan. Selain mahasiswa, diskusi ini mendapat respons positif dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan konsultan sosial lingungan People Consultancy.
Peran CSR menjadi semakin penting bagi perusahaan setelah diterbitkannya Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2014 mengenai Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) dalam pengelolaan lingkungan. Kehadiran peraturan ini mendorong perusahaan di Indonesia untuk ikut melestarikan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat di wilayah operasional perusahaan.
PROPER dinilai efektif membuat program CSR Perusahaan lebih terencana dan tidak lagi berbasis pada sumbangan atau charity. Perusahaan dituntut untuk membuat perencanaan mengenai CSR yang akan dilakukan kepada masyarakat.
’’Sudah banyak perushaan yang melakukan riset melalui pemetaan sosial dalam pembuatan rencana CSR. Perusahaan juga berani membuat program CSR berkelanjutan atau memiliki road map program CSR secara berkesinambungan,’’kata Denny Halim, praktisi CSR dalam diskusi CSR Semanis Itu Kah? Di FISIP Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat.
PROPER juga dinilai memiliki peran vital dalam mengembangkan CSR yang berbasis kebutuhan masyarakat di wilayah operasional perusahaan. Keberhasilan pelaksanaan CSR juga dipengaruhi social mapping yang terencana.
’’Kuncinya di pemetaan sosial tadi. Social mapping menjadi alat untuk menangkah aspirasi warga secara nyata. Sifatnya bottom up bukan top down lagi. Social mapping ini diwajibkan oleh PROPER sebagai input sebelum pembuatan CSR,’’jelas Bambang Hermanto, praktisi yang berpengalaman di PT ANTAM.
Diskusi yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial (HMIKS) FISIP Universitas Indonesia ini mendapat samburan positif dari kalangan mahasiswa yang antusias mendapat penjelasan mengenai peran CSR bagi perusahaan. Selain mahasiswa, diskusi ini mendapat respons positif dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan konsultan sosial lingungan People Consultancy.
(aww)
Explore More