Lantik 1.994 Muda Praja IPDN, Wapres Pesan Pupuk Jiwa NKRI

Jum'at, 02 November 2018 - 14:57 WIB
Lantik 1.994 Muda Praja IPDN, Wapres Pesan Pupuk Jiwa NKRI
Lantik 1.994 Muda Praja IPDN, Wapres Pesan Pupuk Jiwa NKRI
A A A
SUMEDANG - Wakil Presiden Jusuf Kalla melantik muda praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Angkatan XXIX tahun 2018 di Lapangan Parade Abdi Praja Kampus IPDN Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Jumat (2/10/2018). Tahun ini terdapat 1.994 orang muda praja yang dilantik.

Dalam pelantikan ini, Wakil Presiden Jusuf Kalla didampingi Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Wakik Gubernur Jawa Barat KH Uu Rushanul, Sekjen Kemendagri Hadi Prabowo, Plt Rektor IPDN Ermaya Suradinata, serta Forkopinda Jabar.

Dalam sambutannya, Wapres mengucapkan selamat kepada 1.994 muda praja IPDN. “Anak-anak sekalian hari ini memulai dan telah jadi muda praja dari IPDN ini. Anda merupakan calon-calon yang terbaik berjumlah 1.994 dari 44.000 orang yang mendaftar. Artinya ada kurang lebih 5% yang diterima dan yang hadir pada pengukuhan pagi hari ini,” katanya.

Ia mengingatkan para muda praja IPDN menaati aturan dan instruksi para pengajar dan instruktur sehingga menjadi pemimpin di masa depan. Sebagai negara besar, Indonesia membutuhkan banyak pemimpin mulai dari lurah, camat, bupati, wali kota, gubernur, dirjen sampai menteri dan jabatan lainnya tingkat pemerintahan pusat.

“Kita semua mengetahui bahwa karier sebagai pamong praja tentu sebagai karier yang sangat baik dan bemanfaat. Untuk itu harus dilaksanakan pendidikan ini dengan sebaik-baiknya. Dunia sangat berkembang dan dibutuhkan perubahan-perubahan setiap saat baik teknologi, keinginan masyarakat, tuntutan masyarakat semua,” ujarnya.

Menurut Wapres, tantangan yang dihadapi saat ini berbeda dengan sebelumnya. Pemerintahan ke depan harus mampu menata dan harus lebih baik dalam menjalankan otonomi daerah. Menjalankan demokrasi yang baik, menjalankan keterbukaan yang baik, menjalankan teknologi yang baik dan semua hal-hal yang dibutuhkan.

Untuk itu dibutuhkan hadirnya pemimpin yang baik bagi masa yang akan datang. “Menjalankan otonomi dengan jiwa nasionalisme, otonomi daerah dijalankan tapi jiwanya harus tetap NKRI ini. Tanpa jiwa tersebut tentu negara kita akan terpecah belah. Karena itu tugas Anda semua menjalankan persatuan dan menjaga kesatuan bangsa ini,” tandasnya.
(poe)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1777 seconds (0.1#10.140)