Seleksi Mahasiswa Pakai Sistem Baru
A
A
A
JAKARTA - Seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) baik melalui jalur undangan maupun jalur umum berbasis komputer akan dimulai pada awal tahun depan.
Calon mahasiswa diminta segera bersiap. Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Ravik Karsidi mengatakan, saat ini panitia tengah bersiap untuk membuka masa pendaftaran calon mahasis wa baru baik melalui jalur seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) maupun yang lebih dikenal dengan jalur prestasi.
Selain itu, juga untuk menerima calon mahasiswa dari jalur seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN) berbasis komputer. “Waktu pendaftaran akan dibuka pada 4 Januari.
Kami berharap seluruh calon mahasiswa bersiap untuk mendaftar,” tandas Ravik kepada KORAN SINDO kemarin. Ravik menyampaikan, untuk syarat, tata cara, dan proses pendaftaran masih sama seperti pendaftaran sebelumnya.
Dia ingin semua calon peserta seleksi mempersiapkan diri. Sebab, berkaca pada pendaftaran tahun lalu masih ada saja siswa yang belum terverifikasi di pangkalan data. Pada 4 Januari nanti, lanjut Ravik, akan diumumkan syarat apa saja yang harus dipenuhi.
Diketahui, persyaratan SNMPTN yang merupakan seleksi berdasar penelusuran hasil akademik dengan rapor semester 1-5 bagi siswa SMA/SMK/MA selama 3 tahun atau semester 1-7 bagi SMK selama 4 tahun dengan portofolio akademik.
Selain itu, juga siswa dari sekolah yang memiliki Nomor Pokok Sekolah Nasional dan mengisikan data prestasi siswa di Pangkalan Data Sekolah dan Siswa. Dilihat dari laman LTMPT.ac.id , diketahui bahwa lembaga ini juga akan resmi diluncurkan pada 4 Januari.
Lembaga ini akan menjadi lembaga nirlaba penyelenggara tes masuk PTN di bawah Kemenristekdikti. Seleksi masuk PTN tahun depan akan menemui sejumlah perubahan. Kuota SNMPTN tahun depan turun dari 30% menjadi 20%.
Kuota jalur prestasi ini turun karena dari hasil evaluasi akademik prestasi mahasiswa tidak beda dengan jalur lain. Karena itu, kuota SBMPT pun naik dari 30% menjadi 40% dan jalur mandiri maksimum 30%.
Perubahan paling signifikan adalah jadwal tes SBMPTN yang biasanya hanya sekali setahun, kini memberikan kesempatan bagi calon mahasiswa hingga dua kali.
Selain itu juga untuk jalur SBMPTN, siswa tidak memilih PTN dulu namun tes terlebih dulu, kemudian dengan hasil tes itu peserta bisa memilih PTN mana yang sesuai. Tes SBMPTN juga menghapus ujian tulis dan total berbasis komputer tahun depan.
Sekjen Kemenristekdikti Ainun Naim mengatakan, sosialisasi mengenai seleksi nasional mahasiswa baru ini akan segera dilakukan. Proses pendaftaran, lanjutnya, akan dijalankan seluruhnya oleh LTMPT yang operasionalnya sudah diresmikan sebelumnya oleh Kemenristekdikti.
Menurut dia, lembaga tersebut berkantor di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat. “Proses pendaftaran mulai awal tahun ini,” paparnya. Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Pandu Baghaskoro mengatakan, sistem baru akan membuka peluang lebih besar kepada para peserta untuk lolos.
Hal ini dikarenakan hasil dari sistem ini berlaku selama satu tahun. Hal ini membuka peluang peserta untuk mendapatkan kampus yang diincarnya dalam waktu yang lebih lama.
Ini, ujarnya, akan membuat mereka semakin terpacu untuk memberikan kemampuan terbaiknya saat menjalani seleksi. Sistem baru ini juga memberikan kesempatan kepada para peserta untuk dapat melihat nilai mereka.
Hal ini tentu berbeda dengan sistem sebelumnya yang tidak memungkinkan para peserta untuk mengetahui nilai yang sudah didapat. Dia menilai, sistem yang lebih transparan ini tentu memberikan gambaran bagi para peserta mengenai kemampuannya.
“Para peserta SBMPTN memiliki kesempatan untuk diterima di PTN yang lebih besar. PTN dan program studi yang menerima mereka juga memiliki passing grade yang sesuai dengan hasil seleksi para peserta.
Dengan begini, maka kemungkinan drop out setelah mengikuti kegiatan perkuliahan juga bisa dikurangi karena faktor untung-untungan juga bisa ditekan,” tandasnya. (Neneng Zubaidah)
Calon mahasiswa diminta segera bersiap. Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Ravik Karsidi mengatakan, saat ini panitia tengah bersiap untuk membuka masa pendaftaran calon mahasis wa baru baik melalui jalur seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) maupun yang lebih dikenal dengan jalur prestasi.
Selain itu, juga untuk menerima calon mahasiswa dari jalur seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN) berbasis komputer. “Waktu pendaftaran akan dibuka pada 4 Januari.
Kami berharap seluruh calon mahasiswa bersiap untuk mendaftar,” tandas Ravik kepada KORAN SINDO kemarin. Ravik menyampaikan, untuk syarat, tata cara, dan proses pendaftaran masih sama seperti pendaftaran sebelumnya.
Dia ingin semua calon peserta seleksi mempersiapkan diri. Sebab, berkaca pada pendaftaran tahun lalu masih ada saja siswa yang belum terverifikasi di pangkalan data. Pada 4 Januari nanti, lanjut Ravik, akan diumumkan syarat apa saja yang harus dipenuhi.
Diketahui, persyaratan SNMPTN yang merupakan seleksi berdasar penelusuran hasil akademik dengan rapor semester 1-5 bagi siswa SMA/SMK/MA selama 3 tahun atau semester 1-7 bagi SMK selama 4 tahun dengan portofolio akademik.
Selain itu, juga siswa dari sekolah yang memiliki Nomor Pokok Sekolah Nasional dan mengisikan data prestasi siswa di Pangkalan Data Sekolah dan Siswa. Dilihat dari laman LTMPT.ac.id , diketahui bahwa lembaga ini juga akan resmi diluncurkan pada 4 Januari.
Lembaga ini akan menjadi lembaga nirlaba penyelenggara tes masuk PTN di bawah Kemenristekdikti. Seleksi masuk PTN tahun depan akan menemui sejumlah perubahan. Kuota SNMPTN tahun depan turun dari 30% menjadi 20%.
Kuota jalur prestasi ini turun karena dari hasil evaluasi akademik prestasi mahasiswa tidak beda dengan jalur lain. Karena itu, kuota SBMPT pun naik dari 30% menjadi 40% dan jalur mandiri maksimum 30%.
Perubahan paling signifikan adalah jadwal tes SBMPTN yang biasanya hanya sekali setahun, kini memberikan kesempatan bagi calon mahasiswa hingga dua kali.
Selain itu juga untuk jalur SBMPTN, siswa tidak memilih PTN dulu namun tes terlebih dulu, kemudian dengan hasil tes itu peserta bisa memilih PTN mana yang sesuai. Tes SBMPTN juga menghapus ujian tulis dan total berbasis komputer tahun depan.
Sekjen Kemenristekdikti Ainun Naim mengatakan, sosialisasi mengenai seleksi nasional mahasiswa baru ini akan segera dilakukan. Proses pendaftaran, lanjutnya, akan dijalankan seluruhnya oleh LTMPT yang operasionalnya sudah diresmikan sebelumnya oleh Kemenristekdikti.
Menurut dia, lembaga tersebut berkantor di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat. “Proses pendaftaran mulai awal tahun ini,” paparnya. Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Pandu Baghaskoro mengatakan, sistem baru akan membuka peluang lebih besar kepada para peserta untuk lolos.
Hal ini dikarenakan hasil dari sistem ini berlaku selama satu tahun. Hal ini membuka peluang peserta untuk mendapatkan kampus yang diincarnya dalam waktu yang lebih lama.
Ini, ujarnya, akan membuat mereka semakin terpacu untuk memberikan kemampuan terbaiknya saat menjalani seleksi. Sistem baru ini juga memberikan kesempatan kepada para peserta untuk dapat melihat nilai mereka.
Hal ini tentu berbeda dengan sistem sebelumnya yang tidak memungkinkan para peserta untuk mengetahui nilai yang sudah didapat. Dia menilai, sistem yang lebih transparan ini tentu memberikan gambaran bagi para peserta mengenai kemampuannya.
“Para peserta SBMPTN memiliki kesempatan untuk diterima di PTN yang lebih besar. PTN dan program studi yang menerima mereka juga memiliki passing grade yang sesuai dengan hasil seleksi para peserta.
Dengan begini, maka kemungkinan drop out setelah mengikuti kegiatan perkuliahan juga bisa dikurangi karena faktor untung-untungan juga bisa ditekan,” tandasnya. (Neneng Zubaidah)
(nfl)