Pendidikan Antikorupsi Diharapkan Inovatif dan Tak Membosankan

Rabu, 19 Desember 2018 - 20:32 WIB
Pendidikan Antikorupsi...
Pendidikan Antikorupsi Diharapkan Inovatif dan Tak Membosankan
A A A
JAKARTA - Belum lama ini segenap lembaga dan kementerian menandatangani komitmen untuk memerangi dan memberantas korupsi dengan menerapkan pendidikan antikorupsi pada jenjang pendidikan dasar, menengah hingga tinggi. Wacana membuat mata pelajaran khusus antikorupsi pun muncul.

Menanggapi wacana itu, Teddy Yulianto, Ketua Yayasan Teddy Yulianto menyatakan kurang setuju kalau pendidikan antikorupsi dijadikan mata pelajaran tersendiri. Dia berpendapat sebaiknya diintegerasikan ke mata pelajaran yang sudah ada.

"Memang perlu anak-anak kita ditanami pemahanan tentang antikorupsi, tapi tidak dengan menjadikan sebagai mata pelajaran tersendiri. Dikhawatirkan akan menambah beban siswa, karena mata pelajaran yang ada sekarang saja sudah banyak," kata Teddy Yulianto, Selasa (18/12/2018).

"Sebaiknya diinteregasikan dengan mata pelajaran yang sudah ada, seperti Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), harus ada muatan tentang antikorupsi dan intoleransi," tambahnya.

Teddy menyarankan, pemberian materi pendidikan antikorupsi juga harus inovatif dan tidak membosankan. Dia meminta, sebelum diterapkan di sekolah dan perguruan tinggi, Kementerian Pendidikan harus mempersiapkan modulnya dengan baik.

"Harus disesuaikan dengan jenjang pendidikannya, SD seperti apa, SMP, SMA seperti apa, begitu juga di perguruan tinggi.Supaya tidak membosankan, misalnya dibuat simulasi tentang dampak akibat dari perilaku korupsi sesuai dengan minat, kreativitas dan bakat anak," imbuh Teddy.

Namun Teddy mengingatkan, tanggung jawab terhadap pendidikan antikorupsi jangan sepenuhnya dibebankan kepada lembaga pendidikan formal atau guru saja, tapi juga merupakan kewajiban seluruh komponen bangsa.

"Kita semua harus memberikan tauladan kepada anak-anak dengan berperilaku antikorupsi. Jangan seperti seorang bupati yang mengkorupsi uang pendidikan. Memerangi dan memberantas korupsi itu perlu adanya sinergis seluruh elemen bangsa," tegas politisi PPP ini.

Implikasi lainnya, lanjut Teddy, jika pendidikan antikorupsi dijadikan mata pelajaran baru di sekolah yaitu akan terjadi kekurangan guru. Sebagai komitmennya memerangi praktik korupsi, Teddy menyatakan sudah mulai menanamkan mental antikorupsi kepada anak-anak didiknya sejak dini.

Untuk informasi, melalui yayasan yang dipimpinnya, Teddy Yulianto mendirikan lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Lembaga ini juga menampung anak-anak dari keluarga tidak mampu agar mendapatkan pendidikan yang layak.

Selain itu, Yayasan Teddy Yulianto juga mendirikan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di beberapa wilayah di Jakarta Selatan yang diperuntukan bagi masyarakat yang belum menamatkan pendidikan 12 tahun.

"Kalau PAUD kita namakan Flying Star, sedangkan PKBM namanya Starisa School. Di PKBM kami punyai program Kejar Paket A, B dan C, yang diperuntukan bagi masyarakat yang belum menyelesaikan pendidikan SMP atau SMA. Semuanya gratis sampai mendapatkan ijazah," terangnya.

Teddy menyebut, PKBM Starisa School sudah ada di Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Pesanggrahan, Cilandak dan Setiabudi. Tak hanya itu, Yayasan Teddy Yulianto juga meluncurkan Program Keaksaraan berbasis online. Dijelaskannya, program ini bisa diakses masyarakat di YouTube.

"Kami membuat channel di YouTube. Masyarakat bisa mengaksesnya dan para orangtua dapat memanfaatkannya sebagai pegangan untuk membimbing anak-anaknya belajar," tandas Teddy.
(maf)
Berita Terkait
Tingkatkan Kualitas...
Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Pemkab Langkat Hadirkan Smartboard untuk Siswa
Pendidikan Mahal, Orang...
Pendidikan Mahal, Orang Miskin Dilarang Sekolah
Meningkatkan Literasi...
Meningkatkan Literasi di Dunia Pendidikan
Tingkatkan Mutu Perguruan...
Tingkatkan Mutu Perguruan Tinggi, DPD Perkindo DKI Jakarta Gandeng 3 Universitas
Rayakan Hari Anak Nasional...
Rayakan Hari Anak Nasional 2023, Bank Hana Salurkan Donasi Dana Pendidikan dan Distribusikan Gawai
Program Pendidikan Islam...
Program Pendidikan Islam Kemenag Papua, Yan Permenas Mandenas Tekankan Pentingnya Pendidikan Keagamaan
Berita Terkini
Antri atau Antre, Mana...
Antri atau Antre, Mana Penulisan yang Benar?
2 jam yang lalu
NTT Ditarget Jadi Lokasi...
NTT Ditarget Jadi Lokasi Pertama Peresmian Sekolah Unggulan Garuda
3 jam yang lalu
Lolos SNBP, 66 Siswa...
Lolos SNBP, 66 Siswa MAN 13 Jakarta Diterima di Perguruan Tinggi Negeri Favorit
11 jam yang lalu
Ini 49 PTN Satker yang...
Ini 49 PTN Satker yang Akan Menerima Tukin Dosen, Cek Kampusmu
16 jam yang lalu
Dosen MNC University...
Dosen MNC University Dorong BUMDES Perkuat Kolaborasi untuk Promosi Digital
17 jam yang lalu
Tingkatkan Jumlah Mahasiswa...
Tingkatkan Jumlah Mahasiswa Penerima, Mendikti Dorong Pemda Inisiasi KIP Kuliah Daerah
20 jam yang lalu
Infografis
Demo Besar Guncang AS...
Demo Besar Guncang AS di 1.200 Lokasi dan 50 Negara Bagian
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved